TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat sering kali dibersihkan secara menyeluruh untuk mengurangi risiko Covid-19.
Namun sebagian orang masih berfikir jika kebersihan di pesawat masih kurang karena ribuan penumpang sering bolak-balik naik pesawat.
Dan kemungkinan besar benda-benda umum yang selalu dipegang penumpang bisa menjadi media perpindahan virus dan bakteri.
Belum lama ini, mantan pramugari menunjukkan sejumlah barang yang sebaiknya tidak boleh kamu sentuh saat di pesawat.
Dilaporkan dalam express.co.uk, Rabu (19/8/2020), mantan pramugari itu menuliskan daftarnya lewat forum Reddit.
Item pertama adalah meja nampan atau baki lipat yang ada di depan kursi penumpang.
• Pramugari Jelaskan Alasan Penumpang Harus Selalu Pakai Sabuk Pengaman
"Meja baki lipat sering disentuh semua tangan penumpang, tidak diketahui tangan mereka bersih atau kotor," tulis pramugari tersebut.
Pramugari itu mengatakan, meskipun baki lipat sering dibersihkan tapi tetap bisa menjadi media perpindahan baktei E. coli, MRSA, atau norovirus.

"Bersihkan (baki lipat) menggunakan kain bersih atau tissue," lanjutnya.
Sebuah studi oleh Auburn University menemukan bahwa meja nampan adalah pembawa E. coli tertinggi kedua di kabin pesawat, dengan penyakit yang membusuk selama 72 jam.
Barang selanjutnya adalah sandaran tangan di kursi pesawat.
Studi itu menjelaskan bagaimana bakteri dapat bertahan hidup dua kali lebih lama di sandaran tangan daripada di baki lipat.
Oleh sebab itu penumpang diharuskan membersihkannya sebelum digunakan.
"Sering-seringlah membersihkan tanganmu sebelum menyentuh apapun," tulisnya.
Kantong kursi pesawat yang biasa dijadikan tempat menyimpan majalah atau catatan lain juga harus diperhatikan.
Ia melanjutkan, "Kantong kursi di depanmu, semua orang tentu pernah menyentuhnya untuk mengambil majalah atau kartu darurat".
TONTON JUGA:
"Kantong itu sulit dibersihkan, ditambah lagi teksturnya yang berpori. Itu adalah tempat yang ideal untuk perkembangbiakan bakteri. Mereka menemukan MRSA yang hidup di sana hingga 170 jam. Hanya saja, jangan menyentuhnya langsung kecuali jika kamu ingin mengambil kantung untuk muntah," lanjutnya.
Maskapai penerbangan sering menyediakan selimut untuk penumpang, apalagi untuk penerbangan jarak jauh.
Akan tetapi, kamu harus berfikir dua kali sebelum langsung menggunakan selimut itu.
Biasanya selimut akan dibungkus menggunakan plastik, baik itu selimut dan bantal serta barang lain sebelum ditaruh di kursi penumpang.
Jadi sebelum memegang untuk menggunakannya ada baiknya kamu bersihkan menggunakan sanitasi lebih dulu.

Menurut salah seorang pekerja di industri penerbangan menuturkan jika pembersihan selimut atau bantal terkadang dilakukan dalam semalam.
Beberapa maskapai penerbangan bahkan ada yang menggunakan kembali selimut tanpa dicuci ketika jadwal penerbangan padat.
Sara Keagle, pramugari dan pendiri blog penerbangan TheFlyingPinto mengatakan bahwa secara ekonomi, selimut pesawat langsung digunakan kembali.
Sara mengatakan jika selimut yang benar-benar bersih akan diberikan ke penumpang pada jadwal penerbangan pertama di hari tersebut.
Setelah itu baru dilipat dan digunakan lagi kalau pesawat harus segera terbang lagi dan tidak sempat mencucinya.
Pramugari juga mengungkapkan ada minuman yang harus kamu hindari.
"Air dari tangki atau kran itu bukan untuk langsung diminum," tulisnya.
Dalam sebuah penelitian, ditemukan fakta bahwa air kran di pesawat memiliki kualitas yang berbeda-beda.
Pengujian itu menemukan keberadaan mikroorganisme di dalam air kran tersebut, termasuk bakteri.
Oleh sebab itu disarankan untuk meminum air dalam kemasan saat penerbangan dan menghindari minum teh atau kopi.
• Pramugari Ungkap 5 Bagian Pesawat yang Harus Lebih Diperhatikan Agar Aman Selama Penerbangan
• Pramugari Ungkap 7 Hal yang Harus Dilakukan Saat Menginap di Hotel, Jangan Lupa Gunakan Kunci Utama
• Pramugari Ungkap Pintu Darurat di Ruang Rahasia Pesawat yang Dipakai dalam Keadaan Darurat
• Video Pramugari Bagikan Tips Menginap di Hotel Jadi Viral di Medsos
• 3 Hal yang Sering Diperhatikan Pramugari dari Penumpang Saat Naik Pesawat
(TribunTravel.com/ Nurul Intaniar)