Breaking News:

Bukit Pelangi hingga Upacara Adat Unik, Ini 5 Alasan Pulau Sabu Wajib Dikunjungi saat Liburan ke NTT

Pulau Sabu atau juga dikenal Pulau Sawu terkenal akan panorama alamnya. Berlibur ke sana rasanya tidak cukup selama dua atau tiga hari saja.

KompasTV
Pulau Sabu 

TRIBUNTRAVEL.COM - Selain Pulau Kalong dan Kelor, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki satu pulau lain yang patut dikunjungi, yaitu Pulau Sabu.

Pulau Sabu atau juga dikenal Pulau Sawu terkenal akan panorama alamnya.

Berlibur ke sana rasanya tidak cukup selama dua atau tiga hari saja.

Berikut lima alasan mengapa kamu harus berlibur ke Pulau Sabu di NTT selama new normal.

1. Ada bukit pelangi di Kelabba Maja

Sama seperti namanya, bukit di obyek wisata Kelabba Maja, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua secara alami memiliki warna bak pelangi yaitu putih, cokelat, biru, dan merah.

Keindahannya tidak kalah dari Grand Canyon di AS karena Kelabba Maja juga terdiri dari hamparan lembah dan memiliki beberapa tebing dengan bentuk unik.

Selain bukit pelangi, ada juga batu keseimbangan yang berdiri kokoh di ujung tebing batu yang meruncing.

Batu ini dipercaya masyarakat setempat sebagai lokasi bersemayamnya para dewa.

2. Punya upacara adat yang unik

2 dari 4 halaman

Kabupaten Sabu Raijua memiliki beberapa upacara adat yang diselenggarakan di seluruh kecamatan, termasuk di Pulau Sabu.

Salah satunya adalah Upacara Hole atau Upacara Pengucapan Syukur.

Upacara itu dilakukan beberapa hari setelah bulan purnama sesuai kalender adat masyarakat setempat.

Wisatawan bisa menyaksikan sebuah perahu kecil dilepas ke tengah laut.

3. Bisa bermain di pantai pasir putih

Panorama pasir putih dan hamparan laut dengan gradasi warna biru yang menarik bisa wisatawan lihat di Pantai Napae, Kecamatan Sabu Barat.

Pasir putih yang halus bisa dimanfaatkan untuk membangun istana pasir.

Usai menyalurkan kreativitas, kamu bisa beristirahat di beberapa gazebo yang telah disediakan.

Wisatawan juga bisa berenang di tepi pantai. Tenang saja, aktivitasi ini cukup aman dilakukan lantaran ombak di Pantai Napae cukup tenang.

4. Merasakan kehidupan masyarakat lokal di desa adat

3 dari 4 halaman

NTT memiliki sejumlah desa adat, salah satunya adalah Desa Adat Namata di Raeloro, Kecamatan Sabu Barat.

Selama berada di sana, wisatawan wajib memakai pakaian adat.

Kampung adat itu memiliki tumpukan batu megalitikum yang tersusun rapih sebagai tempat untuk melakukan ritual adat dan memuja para leluhur.

Para pengunjung bisa berbincang dengan beberapa pemangku adat seputar budaya setempat dan aturan yang ada di sana, serta mengikuti kegiatan sehari-hari masyarakat.

5. Punya kain tenun khas Pulau Sabu

Saat berlibur ke salah satu destinasi wisata di Indonesia, rasanya kurang komplet jika tidak membeli oleh-oleh.

Di Pulau Sabu, pengunjung bisa mendapat kain tenun.

Kain tenun khas Pulau Sabu diproses dengan teknik menenun yang diajarkan secara turun temurun.

Motif kainnya dapat dilihat dari bentuk geometris, serta hiasan flora dan fauna.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak, dan tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

Wisata Kota Mataram Dibuka, Wajib Patuhi Protokol Kesehatan hingga Dilarang Main Layangan di Pantai

Maaf, Uang Receh di Pulau Sabu, NTT Tidak Laku dan Pertamax Harganya Lebih Murah dari Premium

Viral di Medsos, Video Dua Penumpang yang Lakukan Hal Menjijikan di Pesawat

3 Tempat Wisata Romantis di Bogor untuk Liburan Akhir Pekan

4 dari 4 halaman

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Alasan Kamu Harus Berwisata ke Pulau Sabu di NTT"

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
NTTPulau Sabubukit pelangi di Nusa Tenggara Timur Belacang Domu Warandoy
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved