Breaking News:

Ini Alasan Thailand Belum Akan Buka Kunjungan Turis Asing pada 2020

Meski banyak negara terutama di Eropa membuka kunjungan untuk turis, Thailand tampaknya tidak terburu-buru membuka kunjungan untuk turis asing.

Bangkok.com
Wat Phra Kaew di Bangkok, Thailand 

TRIBUNTRAVEL.COM- Beberapa negara di dunia membuka kembali pariwisata sesudah gelombang pertama pandemi Covid-19.

Meski banyak negara terutama di Eropa membuka kunjungan untuk turis, Thailand tampaknya tidak terburu-buru membuka kunjungan untuk turis asing.

Keputusan Thailand ini memang membuat industri pariwisata di negara tersebut mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Thailand baru berencana membuka kunjungan pariwisata internasional pada tahun 2021.

Thailand Kemungkinan Buka Kunjungan Turis Asing Mulai Tahun 2021

Saat ini Thailand hanya mengizinkan diplomat atau pebisnis tertentu untuk mengunjungi negaranya.
.
Wakil Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand (TAT), Chattan Kunjara Na Ayudhya, mengatakan dalam seminar virtual pada 5 Agustus bahwa tidak ada pembicaraan di antara pejabat Thailand tentang segera membuka kembali negara itu untuk pariwisata global.

Chattan berkata, "Saya tidak melihat sinyal dari pemerintah bahwa pariwisata Thailand akan dibuka kembali tahun ini," katanya.

Menurutnya pemerintah Thailand mengambil sikap "wait and see"

Dia meramalkan bahwa, "Periode Natal, biasanya musim ramai, sekarang dalam bahaya, dan saya bahkan melihat jauh ke Tahun Baru Imlek di bulan Februari, yang merupakan proposisi yang rapuh sekarang."

Pemerintah Thailand telah berhasil dengan baik dalam hal memprioritaskan kesehatan penduduknya, bahkan dipuji oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas penanganannya terhadap krisis COVID-19.

Sejak dimulainya pandemi, populasi Thailand yang berjumlah 69,4 juta mempunyai 3.351 kasus dan 58 kematian, dan negara tersebut sekarang telah melewati 78 hari tanpa satu kasus pun yang dilaporkan.

2 dari 2 halaman

Tapi, Chattan mengatakan masyarakat khawatir untuk membuka kembali terlalu cepat dan mungkin membahayakan kesehatan komunitas mereka.

“Kami mengambil pendekatan yang sangat, sangat hati-hati,” katanya.

"Orang Thailand menyadari bahwa, jika negara itu dibuka terlalu cepat, itu akan membuat industri pariwisata mundur lebih jauh, kemungkinan besar akan berlanjut hingga tahun depan," David Johnson dari firma humas perjalanan yang berbasis di Bangkok, Delivering Asia.

Menurutnya banyak orang Thailand dengan pekerjaan berpenghasilan menengah dan rendah yang mengutamakan kesehatan, kembali ke keluarga mereka dan menemukan cara lain untuk mencari nafkah dan mengabaikan ini.

Baru-baru ini ada pembicaraan tentang pembentukan travel bubble dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Chattan mengatakan bahwa diskusi semacam itu telah ditangguhkan mengingat meningkatnya kasus baru di negara-negara seperti Vietnam, Indonesia dan Filipina.

 3 Kuliner Pedas di Asia, Icip Olahan Daging Sapi Thailand yang Bikin Berkeringat

 5 Jajanan Tradisional Khas Thailand Lezat dan Unik, Ada Khanom Buang yang Mirip Leker di Indonesia

 Monyet-monyet di Kawasan Wisata Thailand Disterilisasi karena Sering Bikin Onar

 Tempat Wisata Populer di Thailand untuk Backpacker, Khao San Road Buka Bulan Agustus Mendatang

(TribunTravel/Arif Setyabudi)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
ThailandCovid-19Eropa Milk Bun
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved