Breaking News:

Library of Alexandria, Perpustakaan Terkenal dan Terbesar dari Zaman Kuno yang Bernasib Tragis

Perpustakaan Alexandria yang terletak di Alexandria, Mesir yang merupakan perpustakaan paling terbesar dan paling terkenal dari zaman kuno.

Kolase TribunTravel dari Pinterest
Perpustakaan Alexandria di Mesir 

TRIBUNTRAVEL.COM - Nasib Perpustakaan Alexandria masih menjadi misteri bagi banyak orang yang tertarik dengan kisah masa lalunya.

Namun ada juga beberapa orang yang bahkan tidak percaya perpustakaan itu pernah ada.

Dugaan paling terkenal tentang hancurnya Perpustakaan Alexandria adalah perpustakaan ini terbakar hangus bersama ribuan karya dan naskah kuno di dalamnya.

Rasa kehilangan karya agung yang berharga ini membuat para sejarawan dan penggemar sejarah merasa ngeri sekaligus kecewa.

Hingga saat ini, banyak yang masih pergi ke sana untuk mencari penemuan arkeologis terbaru.

Penyebab pasti kehancuran Perpustakaan Alexandria masih belum diketahui.

Baik itu tindakan niat jahat atau tindakan yang tidak disengaja, tapi banyak yang menganggap Perpustakaan Alexandria tidak dijaga sekuat yang seharusnya.

Tempat yang disebut "Temple of the Muses" ini cukup mewarnai sejarah.

Perpustakaan Alexandria yang terletak di Alexandria, Mesir yang merupakan perpustakaan paling terbesar dan paling terkenal dari zaman kuno.

Awal berdirinya Perpustakaan Alexandria, perpustakaan ini banyak menyimpan naskah berharga yang ditulis di kertas papirus.

2 dari 4 halaman

Bahkan diperkirakan ada sekitar 400.000 gulungan kertas papirus yang disimpan di perpustakaan Alexandria.

Gambar oleh Miguel A Carlo dari Pinterest
Gambar oleh Miguel A Carlo dari Pinterest

Banyaknya naskah di Perpustakaan Alexandria yang ditulis oleh cendikiawan besar dan berpengaruh, membuat Kota Alexandria dianggap sebagai ibukota ilmu pengetahuan dan pembelajaran

Perpustakaan Alexandria konon adalah bagian dari lembaga penelitian yang sangat besar, yaitu Mouseion, yang dipersembahkan untuk Muses, dewi sastra, ilmu pengetahuan, dan seni.

Perpustakaan Alexandria memang dirancang sebagai perpustakaan untuk menampung semua pustaka dunia, karena berisi karya asli dari Socrates, Plato, dan bahkan Homer.

Tulisan yang menghitung ukuran keliling Bumi pun disimpan di sini.

Di zaman modern, perpustakaan ini dianggap semacam mitos karena keberadaannya sulit dipahami dan tidak ada.

Gagasan tentang Perpustakaan Alexandria yang tidak pernah ada didukung oleh fakta tidak ada bukti kuat yang menunjukkan ada sesuatu yang berdiri di tempatnya, atau karya apa pun yang mengarah sebagai bukti.

Pendirian Perpustakaan

Dikutip TribunTravel dari laman TheTravel,  jika memang Perpustakaan Alexandria ada, diyakini perpustakaan ini didirikan oleh Demetrius dari Phalerum sekitar tahun 295 Sebelum Masehi.

Tujuannya adalah agar perpustakaan ini menjadi tempat menyimpan salinan dari setiap karya sastra yang pernah dicetak dan karya aslinya.

3 dari 4 halaman

Namun tempat ini sekaligus mencakup Mouseion atau Musaeum yang saat ini dikenal dengan "museum".

Dulunya musaeum ini berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa dewi, tapi juga dilengkapi dengan area kuliah, laboratorium, observatorium, kebun botani, kebung binatang, dan perpustakaan.

Di sana ditempatkan lebih dari 100 orang cendikiawan untuk memberikan kuliah, melakukan penelitian, menerbitkan, menerjemahkan, menyalin, dan mengumpulkan banyak naskah dari berbagai negara dan penulis.

Banyaknya naskah yang ditulis dan diterjemahkan oleh para cendikiawan, maka semakin banyak juga koleksi dari perpustakaan ini.

Hal tersebut membuat para cendikiawan menginginkan perpustakaan Alexandria untuk diperluas.

Sayangnya koleksi naskah di Perpustakaan Alexandria lenyap karena kebakaran.

Perpustakaan Alexandria hancur diduga dilakukan oleh Julius Caesar saat ia menduduki kota Alexandria pada tahun 48 SM.

Namun, banyak ahli akan memperdebatkan dugaan itu dan tidak pernah ada bukti yang menunjukkan secara pasti.

Kisah ini dimuat dalam History of Rome oleh Livy yang ditulis antara tahun 63 SM dan 14 M, dan juga dikutip oleh Plutarch, seorang sejarawan Romawi.

Perpustakaan Alexandria Dibangun Kembali

egypttoday.com via FILE - Bibliotheca Alexandrina
egypttoday.com via FILE - Bibliotheca Alexandrina
4 dari 4 halaman

Walaupun perpustakaan Alexandria dan naskah-naskah di dalamnya sudah banyak yang hancur dan tidak bisa diselamatkan, sebuah perpustakaan baru kembali dibangun.

Pada 2002, perpustakaan baru dibangun di dekat bekas perpustakaan Alexandria.

Perpustakaan ini diberi nama Bibilotheca Alexandrina.

Gambar oleh Naonori KUWATA dari Pinterest
Gambar oleh Naonori KUWATA dari Pinterest

Pembangunan Bibilotheca Alexandrina ini dimaksudkan untuk mengenang perpustakaan Alexandria yang sudah hancur.

Banyak negara yang mengirimkan buku ke Bibilotheca Alexandrina dengan tujuan melengkapi koleksi yang pernah terbakar.

Bibilotheca Alexandrina dibangun dengan gedung yang tahan terhadap api untuk menjaga koleksi di dalamnya.

Arab Saudi Buka Penerbangan Internasional Mulai 16 September 2020

Uniknya Sepeda Kayu Buatan Warga Sukoharjo, Mirip Sepeda Kebo Klasik Zaman Penjajahan

Para Ahli Ungkap Mumi Anak yang Ditemukan di Makam Mesir Kuno Bukan Manusia

10 Negara yang Buka Pariwisata di Bulan Juli 2020, Ada Mesir hingga Norwegia

TribunTravel.com/rizkytyas

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Library of AlexandriaPerpustakaan Terkenal dan Terbesar dari Zaman KunoMesir Hamam Mahshi Koshari (Kushari) Hawawshi Al Ahly Kue Kahk
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved