Breaking News:

Sejarah Masjid Al Bidya, Masjid Tertua di Uni Emirat Arab yang Ada Sejak 1440-an

Mengutip Atlas Obscura, Al Bidya dipercayai sebagai masjid tertua di UEA dan sudah ada sejak tahun 1446.

Flickr/Artur Malinowski
Masjid Al Bidya, Masjid Tertua di Uni Emirat Arab 

TRIBUNTRAVEL.COM - Al Bidya, juga dikenal Al-Badiyah, merupakan masjid yang terletak di Al-Badiyah, Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA).

Lokasi Masjid Al Bidya tepat berada di Jalan Fujairah – Dubai.

Mengutip Atlas Obscura, Al Bidya dipercayai sebagai masjid tertua di UEA dan sudah ada sejak tahun 1446.

Masjid Al Bidya yang dibangun di lereng bukit di antara sebuah teluk dan pegunungan Al-Hajar tersebut mungkin berusia satu abad lebih muda dari perkiraan sebelumnya. 

TONTON JUGA

Mengutip laman resmi UNESCO World Heritage Centre, beberapa fragmen kecil dari arang yang terletak di matriks dinding asli di fondasi masjid pernah dikirim ke Rafer Radiocarbon Laboratory di Selandia Baru. 

Hal ini dilakukan untuk mengetahui tahun pasti masjid Al Bidya didirikan.

Hasil menunjukkan, konstruksi masjid Al Bidya berada dalam rentang 220 tahun.

Artinya, konstruksi masjid berada di antara pertengahan abad ke-15 dan pertengahan abad ke-17.

Kemungkinan masjid Al Bidya sudah berdiri sejak tahun 1450–1670 adalah 95 persen, sementara kemungkinan pada 1480–1650 adalah 68 persen.

Asal-usul dibangunnya Masjid Al Bidya tetap menjadi sebuah misteri.

2 dari 4 halaman

Para tetua setempat bahkan tidak tahu banyak tentang sejarahnya. 

Kendati demikian, mengutip The National, tepat di belakang masjid merupakan beberapa menara dari benteng Portugal yang sudah berdiri sejak lebih dari 200 tahun lalu.

Para warga Portugal yang membuat benteng turut menyertakan gambar Masjid Al Bidya dalam dokumen sejarah.

Pemilihan nama berdasarkan wilayah

Sebagian besar masjid mungkin diberi nama yang memiliki arti tersendiri. Namun beda halnya dengan Masjid Al Bidya.

Sebab, masjid diberi nama berdasarkan wilayah masjid tersebut didirikan yaitu di wilayah Al-Badiyah.

Al-Badiyah merupakan sebuah desa besar yang membentuk beberapa desa lainnya seperti Al Fai, Al Jubai, Haqeel, Twai Bin Saada, Al Hara, dan Al Telae.

Masjid dibangun menggunakan bebatuan dan lumpur

Masjid Al Bidya, menurut Youngtimes.com, sebagian besar dibangun hanya menggunakan berbagai jenis batu dan lumpur.

Bangunan tersebut tidak menggunakan semen atau lantai sama sekali.

3 dari 4 halaman

Bahkan, menurut Beautifulmosque.com, masjid juga tidak menggunakan kayu.

Struktur dan bahan-bahan pembuat bangunan membuat Masjid Al Bidya, juga disebut sebagai Masjid Ottoman.

Bangunan masjid yang unik

Dibangun sedemikian rupa, masjid tersebut memiliki kubah yang lebih sedikit dibandingkan dengan masjid lain. 

Masjid Al Bidya hanya memiliki empat kubah berlapis yang di dalamnya masing-masing memiliki beberapa kubah yang ditumpuk.

Empat kubah dengan ukuran berbeda tersebut di dalamnya memiliki pilar untuk menopang struktur bangunan.

Walaupun berbentuk kotak (6,8 x 6,8 m), namun Masjid Al Bidya memiliki bentuk yang tidak beraturan.

Mihrabnya memiliki tinggi 180 cm dengan lebar 90 cm. 

Dinding masjid memiliki ukiran dekoratif yang unik.

Ukiran tersebut memiliki bukaan yang memungkinkan cahaya dan udara untuk masuk.

4 dari 4 halaman

Sementara ceruk digunakan untuk meletakkan lampu.

Selain itu, menurut Gulf News, ada juga ukiran berbentuk kubus yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan Al-Quran dan beberapa buku lain.

Struktur bangunan masjid masih dijaga keasliannya.

Hanya saja, kini masjid memiliki dua unit pendingin ruangan dan empat lampu fluoresen.

Ada juga beberapa hasil dari renovasi yang telah dilakukan yang tidak merusak keaslian lumpur dan batu yang digunakan dalam pembangunan masjid dulu kala.

Mengundang banyak wisatawan

Masjid Al Bidya kerap dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai macam latar belakang.

Menurut catatan pengunjung, banyak dari mereka yang menuturkan bahwa pengalaman berkunjung ke sana adalah sesuatu yang surgawi. 

Ada juga yang menceritakan pengalamannya sebagai sebuah pengalaman seumur hidup, dan keajaiban sejarah.

Hingga saat ini, masjid kuno tersebut masih digunakan oleh para penduduk desa untuk beribadah.

Namun, masjid akan ramai setelah September.

Puncak kunjungan wisatawan ada pada musim dingin.

Banyak bus pariwisata memenuhi area parkir yang digunakan untuk menaruh mobil para umat.

Sejarah Masjid-Katedral Cordoba Spanyol, Saksi Kemasyhuran Peradaban Islam di Spanyol

Masjid Muhammad Al-Amin, Landmark Kota Beirut Lebanon yang Mirip Hagia Sophia

3 Tempat Wisata Religi di Lebanon, Termasuk Masjid Mohammad Al-Amin

Sejarah Masjid Raya Xian, Masjid Tertua di China yang Dibangun Sejak Dinasti Tang

Sejarah Masjid Al Aqsa di Palestina, Tempat Suci Bagi Pemeluk Agama Islam, Kristen, dan Yahudi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Al Bidya, Masjid Tertua di UEA yang Berdiri sejak Tahun 1440-an",

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Masjid Al BidyaMasjid Tertua di Uni Emirat ArabSejarah Masjid Al Bidya
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved