TRIBUNTRAVEL.COM - Etihad Airways akan menambah 15 kota baru ke jadwal penerbangan mulai Kamis, 16 Juli 2020.
Dengan penambahan ini, maskapai yang berbasis di Abu Dhabi tersebut akan memiliki total 40 tujuan penerbangan di seluruh dunia.
Dirangkum TribunTravel dari laman thenational.ae, Jumat (3/7/2020), maskapai ini akan mengoperasikan penerbangan ke beberapa tujuan baru di Eropa, India dan Timur Tengah.
Penerbangan menuju 7 kota di India merupakan bagian dari jadwal penerbangan baru yang dipublikasikan di situs web maskapai ini, termasuk layanan ke Bengaluru, Mumbai dan Delhi.
Sementara untuk kawasan Eropa, Etihad Airways menambah penerbangan ke lima kota, termasuk Manchester, Munich dan Istanbul.
Secara regional, Etihad Airways akan mulai penerbangan ke Amman, Yordania dan Kairo, Mesir.
• Etihad Airways Pekerjakan Duta Kesehatan untuk Beri Informasi Perawatan Kesehatan ke Penumpang
Maskapai tersebut juga merencanakan melayani kembali penerbangan dari Abu Dhabi menuju Maldives.
Hal ini ini bertepatan dengan pembukaan kembali pariwisata di kawasan kepulauan tersebut pada hari Rabu, 15 Juli 2020.
"Mulai 16 Juli, seiring dengan pancabutan pembatasan internasional dan pembukaan kembali berbagai wilayah, Etihad Airways berencana untuk memperluas jaringannya saat ini hingga lebih dari 40 tujuan global. Ini akan mencakup gateway utama di Timur Tengah, Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Australia," tegas juru bicara Etihad.
Berikut ini daftar lengkap 15 kota tambahan layanan penerbangan Etihad Airways yang akan beroperasi mulai 16 Juli 2020:
- Amman
- Kairo
- Dusseldorf
- Istanbul
- Manchester
- Munich
- Beograd
- Bengaluru
- Kozhikode
- Mumbai
- Chennai
- Hyderabad
- Kochi
- Delhi
- Pria
Semua rute Etihad Airways telah menerima persetujuan dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).
Para calon penumpang diingatkan untuk terus memeriksa syarat dan ketentuan perjalanan terbaru sebelum memesan tiket penerbangan.
"Semua pelancong harus memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan masuk, kesehatan, dan karantina yang ditetapkan oleh otoritas UEA maupun negara yang menjadi tujuan mereka," kata juru bicara Etihad.

Orang-orang yang terbang ke Abu Dhabi harus memiliki visa penduduk UEA yang valid dan nomor persetujuan ICA (Instructions for Continued Airworthiness) sebelum mereka dapat memesan perjalanan.
Situs web Etihad Airways awalnya menyatakan bahwa penumpang yang bepergian ke Bandara Abu Dhabi dari Dubai atau wilayah UEA lain tidak akan memerlukan tes covid-19.
Namun, informasi ini telah diperbarui dan kini semua pelancong perlu menunjukkan hasil tes yang negatif sebelum mereka dapat melintasi perbatasan Abu Dhabi.
Selain itu, Etihad juga telah memulai kembali layanan check-in online-nya.
Wisatawan dapat menggunakan layanan ini untuk check-in dan memilih tempat duduk 30 jam sebelum penerbangan.
Beberapa kursi mungkin tidak akan tersedia untuk penerapan social distancing di pesawat.
Wisatawan juga dapat meminta kursi pada saat kedatangan di bandara, check-in di bandara dibuka 3 jam sebelum waktu penerbangan.
Sebelumnya, Etihad Airways telah menangguhkan check-in online agar para staf dapat mengalokasikan kursi guna memastikan penerapan social distancing di pesawat.
• Antisipasi COVID-19, Etihad Airways Siapkan Teknologi Pendeteksi Gejala Medis di Bandara
• Penumpang WNI Melahirkan, Pesawat Etihad Rute Abu Dhabi-Jakarta Terpaksa Mendarat di India
• Kru Pesawat Etihad Airways Keliling Dunia dalam 52,5 jam, Pemecah Rekor Guinness World Record
• 4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Penumpang saat Menyantap Makanan di Pesawat
• Viral di Medsos, Kelakuan Buruk Penumpang Pesawat yang Gunakan Masker Sebagai Penutup Mata
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)