TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus mematangkan skenario normal baru di bidang pariwisata.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan Pemkab Banyuwangi menyiapkan aplikasi untuk mengatur pariwisatanya.
Nantinya transaksi dan pilihan berkunjung bisa diatur melalui aplikasi tersebut sehingga pembatasan kuota kunjungan dapat dilakukan.
Pengunjung bisa memilih hari dan waktu kunjungan ke tempat-tempat wisata di Banyuwangi.
Melalui aplikasi tersebut nantinya, jika wisatawan ingin berkunjung namun kuota terpenuhi akan otomatis tertolak melalui sistem aplikasi tersebut.
• 7 Kuliner di Banyuwangi untuk Menu Makan Siang, Terkenal Lezat dan Legendaris
”Nanti semua beli dan bayar tiket lewat online. Di aplikasi ada ada pilihan jam berkunjung. Misalnya mau ke destinasi A, silakan pilih pagi, siang, atau sore. Tiap waktu ada kapasitasnya, diatur kuotanya untuk jaga jarak. Kalau di destinasi A sudah terdaftar 100 wisatawan untuk hari Minggu jam 07.00-10.00 misalnya, kalau ada orang ke-101 mau pesan tiket, otomatis tertolak,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu (24/6/2020).
Anas mengatakan, kapasitas destinasi wisata akan dikurangi dibanding masa sebelum pandemi COVID-19.
”Kalau dulu, misalnya sehari menampung 1.000 wisatawan, sekarang harus dikurangi setengahnya, itu pun harus diatur jam-jamnya di aplikasi,” papar Anas.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda menambahkan, tak hanya destinasi, atraksi wisata seni-budaya juga diatur sedemikian rupa menggunakan teknologi untuk mendukung protokol kesehatan.
Misalnya, ada atraksi Tari Gandrung di Taman Gandrung Terakota, ketika kuota terpenuhi, wisatawan tak akan lagi bisa memesan tiket di taman dengan ribuan patung penari Gandrung tersebut.
Bahkan, Pemkab sedang mengatur seperti sistem di bioskop sehingga pengunjung dapat memilih tempat untuk melihat atraksi.
"Bisa di depan, agak ke atas sedikit, di belakang, dan seterusnya. Itu semua lewat online. Tapi tentu tidak semua atraksi bisa diatur seperti ini. Ini khusus untuk atraksi terjadwal dengan amfiteater yang representatif,” papar Bramuda.
Anas mengatakan, upaya mendorong penerapan teknologi untuk menyambut new normal pariwisata adalah wujud komitmen Banyuwangi dalam melayani para pelaku pariwisata dan wisatawan.
Saat ini, Pemkab Banyuwangi juga terus melakukan sertifikasi protokol COVID-19 di semua hotel, homestay, destinasi, kafe, restoran, hingga sentra kuliner rakyat. Pelaku usaha yang telah lolos uji protokol kesehatan akan mendapat ”sertifikat new normal”.
Demikian pula pemandu wisata ada uji kompetensi protokol kesehatan, karena SDM pariwisata, tidak hanya harus ramah dan kompeten, tapi juga bergaya hidup sehat dan memahami protokol A-Z agar semua tetap bersih, aman, sehat, dan nyaman.
• Kawah Ijen hingga Alas Purwo, 10 Tempat Wisata di Banyuwangi Lakukan Simulasi Normal Baru
• Banyuwangi Lakukan Simulasi Penerapan New Normal di Sejumlah Destinasi Wisata
• 5 Pasar Kuliner di Banyuwangi untuk Penggemar Makanan Tradisional
• 5 Kuliner Malam di Banyuwangi yang Lezat, Coba Ayam Pedas Rantinem yang Legendaris
• Pesona Grand Watu Dodol di Banyuwangi, Raih Penghargaan Pantai Terbersih di Asia Tenggara
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)