TRIBUNTRAVEL.COM - Menyambut musim panas, banyak orang ingin mencari tempat liburan yang menyegarkan.
Misalnya berenang di kolam renang, sumber mata air, waterpark, maupun berenang di laut untuk mengalahkan hawa panas.
Sementara itu, kita saat ini masih berada di tengah pandemi.
Kondisi ini tentu membuat kita cemas pergi ke kolam renang atau tempat pemandian umum.
Di antara traveler mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah berenang meningkatkan risiko tertular virus corona?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan virus penyebab Covid-19 dapat menyebar melalui genangan air.
CDC juga menambahkan, desinfeksi klorin atau bromin di kolam dan bak air panas harus menonaktifkan virus.
Dikutip TribunTravel dari laman AsiaOne.com, Selasa (16/6/2020), risiko penularan Covid-19 saat berenang bukan dari air.
Melainkan berasal dari kemungkinan tindakan pencegahan keselamatan yang tidak tepat, seperti kurangnya menjaga jarak sosial.
CDC mengatakan mereka yang pergi berenang perlu mematuhi saran keselamatan.
Di antaranya yaitu menjaga jarak dengan orang lain, tidak menggunakan alat mandi bergantian, dan menghindari kerumunan.
Para ahli pun setuju dengan pernyataan CDC, penularan virus corona dari air sangat tidak mungkin.
Tetapi, mereka memperingatkan untuk menjaga jarak sosial di area kolam renang umum.
Lagipula, tidak mungkin orang-orang yang berenang mengenakan masker.
Oleh karena itu, tempat-tempat seperti ini berpotensi menimbulkan risiko yang lebih besar.
Kurangnya kehati-hatian dalam berenang pernah terjadi bulan lalu di Danau Ozarks, Missouri, ketika para wisatawan berbondong-bondong pergi ke kolam saat liburan akhir pekan Memorial Day.
Mereka mengabaikan pedoman untuk jaga jarak sosial.
Setelah itu, seorang turis yang berada di Danau Ozarks dites positif terkena virus corona.
Negara-negara Eropa menerapkan aturan berbeda tentang berenang setelah melonggarkan lockdown dan membuka beberapa wisata pantai.
Pada akhir Mei, orang diizinkan berjalan dan berlari tetapi tidak berenang atau berjemur di pantai Spanyol.
Di Kepulauan Canary dan Balearic, wisatawan boleh berjemur dan berenang tetapi harus menerapkan jarak sosial.
Kesimpulannya, semua kembali kepada masing-masing individu untuk memutuskan apakah mereka merasa cukup aman untuk berenang.
Jika memang ingin berenang, sebaiknya benar-benar patuhi protokol kesehatan dan aturan pencegahan Covid-19 yang berlaku di wilayah yang akan dikunjungi.
• Setelah 3 Bulan Ditutup, Pantai di Benidorm Spanyol Dibuka Kembali
• Pantai di Gunungkidul Masih Ditutup, Ratusan Pengunjung Ngeyel Ingin Masuk
• 4 Tempat Wisata di Gunungkidul yang Uji Coba Buka Pada 22 Juni, Termasuk Pantai Baron
• Langgar Lockdown untuk Berpesta, 38 Anggota Pertukaran Pelajar Diminta Bersihkan Pantai
TribunTravel.com/rizkytyas