TRIBUNTRAVEL.COM - Setelah berbulan-bulan hidup dalam karantina dan menerapkan kebijakan lockdown, Italia akhirnya membuka kembali perbatasan bagi wisatawan Eropa.
Pembukaan perbatasan Italia bagi wisatawan Eropa tersebut telah berlaku sejak Rabu (3/6/2020) lalu.
Namun, ada kejadian kurang mengenakan yang melanda salah satu kawasan paling terkenal di Italia, yakni Venesia.
Dilansir TribunTravel dari laman Travel and Leisure, hanya 2 hari setelah Italia mengumumkan untuk membuka kembali perbatasannya, banjir merendam sebagian kawasan Venesia diakibatkan air pasang.
Pada Kamis (4/6/2020) malam, sekira seperempat kawasan Venesa telah dilanda banjir dengan ketinggian hampir 1 meter.
Air pasang tersebut merupakan yang tertinggi ketiga pada Juni dalam sejarah kota itu, seperti dilaporkan The Associated Press.
• 7 Tempat yang Terlarang Dikunjungi Turis, dari Poveglia di Italia hingga Gua Lascaux di Prancis
Para pejabat di Venesia mengaitkan gelombang pasang yang luar biasa dengan hujan badai lebat di Atlantik.
Meskipun banjir tidak memiliki kaitan dengan pembukaan kembali perbatasan Italia, namun itu dapat mengganggu sektor pariwisata Venesia.
Terutama untuk bisnis di sekitar St Mark's Basilica, karena penduduk setempat diizinkan untuk melakukan perjalanan ke seluruh negeri.
Banjir tersebut biasanya terjadi antara September dan April saat debit air sedang tinggi atau sering desbut 'acqua alta'.
Air pasang tertinggi di bulan Juni yang pernah tercatat terjadi pada tahun 2002, dengan perairan mencapai hampir 1,2 meter.
Venesia pernah mengalami banjir besar pada November tahun lalu yang menelan biaya setidaknya 5,5 juta dolar untuk kerusakan di St Mark's Basilica.
Banyak hotel di sekitar tempat tersebut menawarkan para tamu sepatu bot sekali pakai untuk menyusuri kota yang terendam banjir.
Banyak warga Venesia menyalahkan kapal-kapal pesiar yang memasuki pelabuhan sebagai penyebab dari terjadinya banjir tersebut.
Italia sudah ditutup sejak maret dan kini telah melakukan pembukaan kembali perbatasan secara bertahap yang memungkinkan toko dan restoran buka kembali.
Sebelum perbatasan kembali dibuka bagi para pelancong minggu ini, kanal-kanal di Venesia tampak jernih karena berkurangnya lalu lintas dan perahu.
Pada akhir pekan lalu, Uskup Roma, Paus menyampaikan sebuah ceramah dari vatikan dengan harapan agar negara itu dapat beradaptasi dengan fase new normal.
Sebuah sistem kebijakan buka tutup berlaku di seluruh Eropa, dengan setiap negara yang menetapkan kebijakan pembagian perbatasan sendiri.
Sebagian besar negara Eropa menunggu sampai 15 Juni untuk membuka kembali perbatasan, tetapi beberapa negara bahkan memutuskan untuk menunggu lebih lama lagi.
• Pria Ini Rekam Fenomena Langka Air Laut Bercahaya di Pantai Venesia
• Imbas Lockdown di Italia, Ubur-ubur Terlihat Berenang Bebas di Kanal Venesia
• 7 Tempat Wisata yang Rusak Gara-gara Didatangi Kapal Pesiar, Venesia hingga Great Barrier Reef
• 7 Fakta Unik Venesia, Tempat Wisata Romantis Dunia yang Punya Banyak Kanal Air
• Viral di Medsos, Turis di Venesia Tercebur Saat Hendak Selfie
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)