TRIBUNTRAVEL.COM - Industri penerbangan menjadi salah satu sektor yang paling terpukul pandemi Covid-19. Pasalnya, mobilitas masyarakat menjadi sangat terbatas selama masa pandemi.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, industri penerbangan tidak akan kembali normal dalam waktu dekat. Bahkan, berdasarkan hasil konsesus yang ia dapatkan, industi ini baru akan pulih dalam kurun waktu 2-3 tahun.
"Kami mendapatakan konsesus dari banyak analis bahwa betul recovery industri ini akan kembali ke kondisi sebelum Covid dalam waktu 2-3 tahun," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (2/6/2020).
Lebih lanjut Irfan menjelaskan, pihaknya melakukan survei terhadap pelanggan setia maskapai pelat merah tersebut. Hasil survei menunjukan mayoritas penumpang masih belum akan langsung terbang setelah pandemi selesai.
"65 persen responden posisinya wait and see. Ini bisa digerakkan menjadi terbang dengan catatan bila mereka merasa aman dan nyaman," ujarnya.
Oleh karenanya, dia meyakini ke depannya industri penerbangan perlu melakukan penyesuaian yang terfokus terhadap keamanan dan kesehatan penumpang.
• Daftar 16 Rute Penerbangan Internasional Garuda Indonesia yang Kembali Beroperasi Mulai 29 Mei
Dalam masa penyesuaian tersebut, penumpang penerbangan diproyeksi akan menurun. Sebab, salah satu protokol yang perlu dilakukan untuk menjamin calon penumpang dari sebaran Covid-19 adalah dengan menerapkan physical distancing.
"Kalau kemudian distancing harus dipastikan dilakukan tentu saja kita harus mengkaji harga penerbangan tersebut," kata Irfan.
Selain itu, penurunan penumpang juga akan terjadi akibat ketatnya persyaratan bepergian menggunakan pesawat. Salah satunya soal biaya tes PCR yang lebih mahal daripada harga tiket pesawat.
“PCR test yang 2,5 juta dan beberapa sudah menurunkan harganya, itu lebih mahal daripada biaya bepergian khususnya lokasi yang berdekatan seperti Jakarta-Surabaya. Jadi, apalagi kalau bepergian tujuh hari yang berarti harus PCR dua kali dan biayanya harus Rpv5 juta sementara perjalanan bolak balik hanya Rpv1,5 juta,” ucap Irfan.
• 62 Rute Penerbangan Domestik Garuda Indonesia yang Kembali Beroperasi per 29 Mei 2020
• Ini Penyebab Garuda Indonesia Batalkan Penerbangan ke Abu Dhabi
• Daftar Rute Penerbangan Domestik dan Internasional Garuda Indonesia yang Tersedia Per 12 Mei 2020
• Daftar Rute dan Jadwal Penerbangan Domestik Garuda Indonesia, Per 12 Mei 2020
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bos Garuda: Industri Penerbangan Akan Kembali Normal dalam 2-3 Tahun