TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Anak Krakatau baru-baru ini kembali erupsi pada Jumat (10/4/2020) malam sekira pukul 21.58 WIB.
Menurut unggahan di Twitter @BNPB_Indonesia, tercatat tinggi kolom abu dari Gunung Anak Krakatau kurang lebih 200 meter dari atas puncak atau kurang lebih 357 meter di atas permukaan laut.
Letusan abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal.
Erupsi Gunung Anak Krakatau terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm selama 1 menit lebih 12 detik dengan arah angin ke selatan.
Membahas tentang erupsi Gunung Anak Krakatau yang baru-baru ini terjadi, ada sejumlah fakta yang menarik untuk disimak.
TribunTravel merangkum fakta menarik Gunung Anak Krakatau dari berbagai sumber, simak deretannya berikut ini.
1. Pulau di sekitar Gunung Anak Krakatau menjadi kawasan terlarang untuk ditinggali
• Gunung Anak Krakatau Erupsi, Wisatawan Dilarang Mendekati Kawah Radius 2 Km
Seperti diketahui, akibat erupsi Gunung Krakatau pada 1883 silam membuat pulau di sekitarnya menjadi kawasan terlarang untuk ditinggali.
Namun tempat tersebut justru menjadi kawasan yang populer bagi peneliti dan ahli vulkanologi.

2. Gunung Anak Krakatau terbentuk dan muncul dari permukaan laut Selat Sunda pada 1927
Tepatnya pada 29 Desember 1927 saat sejumlah nelayan dari Jawa melihat ada uap dan abu yang muncul dari kaldera.
Bersumber dari Data Dasar Gunung Api Indonesia (Badan Geologi, ESDM, 2011) disebutkan, Gunung Anak Krakatau lahir 30 Januari 1930.
3. Sama dengan 'induknya' Gunung Krakatau, Gunung Anak Krakatau memiliki energi erupsi yang besar
Gunung Anak Krakatau sedang berproses membesar dan meninggi dengan magma dominan silika.
Biasanya, gunung dengan kandungan silika pada magma memiliki letusannya besar dan banyak mengandung gas.
4. Ketinggian Gunung Anak Krakatau terus bertambah
Karena aktivitasnya tinggi Gunung Anak Krakatau masih terus bertambah 4 hingga 6 meter setiap tahunnya.
5. Gunung Anak Krakatau termasuk gunung yang tumbuh pesat
Melansir laman geomagz.geologi.esdm.go.id, volume tubuh Gunung Anak Krakatau dari dasar laut sejak 1927 sampai dengan 1981 mencapai 2,35 km kubik.
Tahun 1983 membesar menjadi 2,87 km kubik dan tahun 1990 mencapai 3,25 km kubik.
Pengukuran terakhir yang dilakukan tahun 2000, tubuhnya sudah membengkak mencapai 5,52 km kubik.
6. Gunung Anak Krakatau seringkali disebut dengan nama Krakatau saja, hal ini tentu cukup membingungkan
Pasalnya, sebenarnya Gunung Anak Krakatau merupakan gunung baru yang tumbuh pasca letusan sebelumnya.

7. Gunung Anak Krakatau memiliki ketinggian 320 meter di atas permukaan laut hingga 2010, mengutip laman geomagz.geologi.esdm.go.id
Sementara itu, sang induk Gunung Krakatau dulu memiliki ketinggian 830 meter di atas permukaan laut.
8. Sebagai gunung api yang sedang tumbuh, letusan strombolian, sebuah letusan yang melontarkan lava pijar bagaikan air mancur, menjadi ciri khas Gunung Anak Krakatau
9. Meskipun Anak Krakatau merupakan gunung api aktif, pada bagian tertentu, terutama pada sisi timur telah banyak ditumbuhi vegetasi
Vegetasi itu didominasi hutan Neonauclea, hutan Timonius, dan hutan Dysoxylum yang bercampur dengan jenis pohon lain dalam jumlah relatif sedikit.
Sementara daerah punggung gunung umumnya masih gundul karena suhu tinggi dan kekurangan air.
Namun, pada daerah ini dijumpai jenis tumbuhan pioner seperti gelagah dan sengguguk atau Melastoma affine.
TONTON JUGA:
10. Lahir dari letusan dahsyat yang sebabkan tsunami
Seperti diketahui, Gunung Anak Krakatau lahir dari letusan dahsyat Gunung Krakatau yang menyebabkan tsunami.
Saat Gunung Krakatau meletus pada 1883, letusannya membentuk kaldera bawah laut.
Dentuman terdengar ke timur sampai Australia Tengah dan ke barat terdengar sampai Pulau Rodriguez, kepulauan di Samudera Hindia.
Akibat letusan tersebut terjadi tsunami setinggi 30 meter menerjang pantai-pantai Teluk Betung, Lampung, dan pesisir Jawa Barat dari Merak sampai Ujung Kulon.
• Gunung Merapi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 3.000 Meter
• Gunung Merapi Erupsi Jumat Pagi, Kolom Asap Terlihat dari Ketep Pass Magelang
• Aktivitas Pendakian Gunung Everest Ditutup, Sherpa Tidak Punya Penghasilan
• 7 Danau di Atas Gunung yang Wajib Disambangi Para Pendaki, Ada Ranu Kumbolo hingga Telogo Dewi
• Semua Tempat Wisata di Gunungkidul Ditutup dan Bakal Dijaga 24 Jam
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)