TRIBUNTRAVEL.COM - Yogyakarta punya alun-alun yang luas DI bagian depan dan belakang Keraton Yogyakarta atau Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Alun-alun kidul Yogyakarta, merupakan alun-alun yang terdapat di belakang keraton Yogyakarta dan menjadi tempat wisata di Yogyakarta.
Alun-alun Kidul Yogyakarta atau yang dikenal dengan nama "Alkid" ini diyakini masyarakat sebagai tempat peristirahatan para Dewa.
Pada masa lalu, Alun-alun Kidul Yogyakarta banyak digunakan untuk acara-acara Keraton seperti latihan ketangkasan prajurit keraton dan berbagai latihan lainnya seperti Setonan, yang berarti ketangkasan berkuda, Manahan, yang berarti lomba memanah dengan posisi duduk bersila dan Rampok Macan, yang berarti lomba adu harimau.
Ada pula Masangin yang berarti latihan konsentrasi dengan berjalan di antara dua pohon beringin yang berada di tengah Alkid dengan mata tertutup.
Tonton juga:
• Dodol Betawi Kini Bisa Diburu di Pekan Raya Jakarta
• Dibuka Langsung oleh Presiden Jokowi, Ada yang Beda dari Pesta Kesenian Bali Tahun Ini
• Jokowi Bersama Jan Ethes Ikut Pawai Pesta Kesenian Bali
Jika dulu area ini banyak digunakan oleh prajurit keraton, namun sekarang para wisatawan maupun masyarakat sekitar bisa menggunakan dan mengunjungi alun-alun kidul Yogyakarta.
Menariknya, hampir setiap wisatawan yang datang di Alun-alun kidul Yogyakarta penasaran dan ingin mencoba masangin.
Ritual Laku masangin adalah latihan yang banyak dilakukan prajurit keraton pada masa dulu yakni dengan melatih konsentrasi dengan berjalan di antara dua pohon beringin yang ada di tengah alkid dengan mata tertutup.
Menurut mitos yang dipercaya turun temurun, bagi siapa saja yang berhasil melakukan masangin maka orang tersebut hatinya bersih dan permohonannya akan terkabul.
Masangin sendiri merupakan singkatan dari masuk dua beringin.

Aturan main masangin sangat sederhana, wisatawan hanya perlu menutup mata lalu berjalan lurus sekitar 20 meter dari depan Sasono Hinggil menuju tengah-tengah dua beringin.
Meski terlihat mudah, namun banyak orang yang berusaha berjalan lurus tetapi malah berbelok ke berbagai arah dan jauh dari tujuan.
Asal-usul masangin bermula dari ritual topo bisu mubeng beteng (mengitari benteng) di malam 1 Suro yang berakhir dengan melewati ringin kurung.
Konon ada rajah di antara kedua beringin tersebut yang berfungsi untuk menolak bala yang berusaha mendatangi Keraton Jogja.
Sehingga, hanya orang yang bersih hati dan tidak berniat buruk yang bisa lolos.

Untuk mencoba permainan ini, wisatawan hanya perlu menyewa penutup mata seharga Rp 5.000.
Tidak hanya masangin saja yang bisa wisatawan lakukan di Alun-alun Kidul Yogyakarta, pasalnya di area ini banyak sekali permainan dan kuliner yang bisa dicoba.

Mulai dari sepeda gembira atau yang dikenal dengan odong-odong, dengan bentuk yang unik dan menarik bisa wisatawan gunakan untuk mengelilingi Alun-alun Kidul Yogyakarta.
Jika traveler berminat untuk mengelilingi Alkid Yogyakarta dengan sepeda gembira ini cukup membayar sewa mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 60.000 saja.

Tempat wisata Alun-alun kidul Yogyakarta ini tidak jauh dari Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Traveler cukup menempuh perjalanan dengan waktu sekitar 5-10 menit naik sepeda motor menuju lokasi tersebut.
• Intip Keseruan Tarveling Sophie Turner, Pemain X-Men: Dark Phoenix
• 7 Tempat Wisata Murah di Jakarta Selatan untuk Liburan Akhir Pekan
• 5 Kesalahan yang Sering Terjadi saat Liburan Akhir Pekan
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)