Breaking News:

Ini Alasan Mengapa Lampu Kabin Meredup saat Pesawat dalam Keadaan Darurat

Penumpang yang bepergian dengan penerbangan malam mungkin memperhatikan lampu kabin redup saat lepas landas dan mendarat.

utc.com
Lampu kabin meredup saat pesawat take off dan landing 

TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang sering bepergian naik pesawat mungkin tidak terlalu memperhatikan hal-hal yang terjadi di dalam kabin.

Misalnya lampu kabin yang meredup saat lepas landas dan mendarat.

Pernahkah traveler bertanya-tanya, mengapa pilot meredupkan lampu kabin?

Ternyata itu adalah tindakan keamanan utama yang harus dilakukan.

Traveler yang melakukan penerbangan siang hari tidak terlalu merasakan perbedaannya.

Sementara penumpang yang bepergian dengan penerbangan malam mungkin memperhatikan lampu kabin redup saat lepas landas dan mendarat.

Namun, lampu akan dinyalakan lagi saat pesawat melaju.

Penumpang yang sudah sering bepergian naik pesawat mungkin akan mengabaikan dan menganggap ini hanya hal biasa.

4 Kelakuan Jorok Penumpang Pesawat, Sentuh Layar Hiburan Pakai Kaki hingga Bikin Kotor Toilet

Sementara mereka yang baru merasakan penerbangan malam hari mungkin bertanya-tanya, kenapa lampu kabin dimatikan atau redup saat lepas landas dan mendarat?

Ternyata tindakan ini sangat vital untuk keselamatan.

2 dari 4 halaman

Beberapa teori mengatakan cara ini dilakukan untuk mengurangi polusi cahaya di langit.

Teori tersebut tidak salah, tapi ada alasan yang lebih penting dari itu.

Pilot dan penulis buku Cockpit Confidential, Patrick Smith mengungkapkan, lampu kabin redup saat mendarat dan lepas landas sebenarnya tindakan pencegahan jika terjadi keadaan darurat.

"Cahaya redup akan membuat mata kita menyesuaikan diri dengan kegelapan, sehingga mata tidak kaget jika sesuatu terjadi dan listrik padam. Kita masih bisa berlari mencari pintu darurat karena mata sudah beradaptasi," jelasnya.

"Penerangan jalan darurat dan rambu-rambu juga akan terlihat lebih jelas. Itu membuat kita lebih jelas saat melihat ke luar. Bayangkan jika kita berada di dalam kabin yang terang, lalu lampu mati tiba-tiba."

Itulah pentingnya meredupkan lampu di kabin saat pesawat akan lepas landas dan mendarat," lanjut Smith.

Sementara itu, pilot lain bernama Kadet Rohan Bhatnagar menjelaskan di forum tanya jawab Quora tentang meredupkan lampu kabin sebagai tindakan keamanan.

Dia menulis, "ini adalah prosedur keselamatan penerbangan. Probabilitas tabrakan lebih tinggi saat take-off dan landing, dibanding saat pesawat sudah mengudara."

"Mata manusia butuh waktu untuk menyesuaikan dengan cahaya di sekitarnya, termasuk dalam kondisi gelap total. Jadi, lampu yang redup bisa membantu mempermudah jika terjadi keadaan darurat dan penumpang bisa dievakuasi dengan cepat."

Ilustrasi kabin pesawat
Ilustrasi kabin pesawat (Newsapi.com.au)

Dikutip TribunTravel dari laman Express.co.uk, Senin (20/1/2020), meskipun pesawat terbang diklaim jadi transportasi paling aman, The International Air Transport Association (IATA) menemukan, rata-rata ada satu kecelakaan setiap 2,86 juta penerbangan pada tahun 2016.

3 dari 4 halaman

Lepas landas dan mendarat adalah waktu paling berisiko bahaya dalam penerbangan.

Itulah sebabnya banyak tindakan keamanan dan pencegahan dilakukan saat take-off dan landing.

The Plus Three Minus Eight secara statistik menyebutkan, "ini (take-off dan landing) adalah waktu yang paling berbahaya menurut Ben Sherwood, penulis "The Survivors Club - Rahasia dan Ilmu yang Dapat Menyelamatkan Hidup Anda".

Penumpang disarankan untuk mengikuti aturan selama take-off dan landing agar tidak melakukan apa pun yang menghalangi proses evakuasi.

Misalnya tak boleh mendengarkan musik, melepas sepatu atau tertidur.

Lampu kabin meredup saat pesawat take off dan landing
Lampu kabin meredup saat pesawat take off dan landing (utc.com)

Setelah itu, baru orang-orang dapat duduk santai karena kemungkinan kecelakaan pesawat jauh lebih kecil.

Tindakan pencegahan keselamatan lainnya yang diterapkan termasuk mematikan ponsel atau menyalakan mode penerbangan.

Ponsel yang tidak diatur ke mode penerbangan, meskipun tidak digunakan tapi bisa menjadi sesuatu yang mengganggu bagi pilot.

Pilot mengirim dan menerima pesan penting selama penerbangan oleh kontrol lalu lintas udara.

Ponsel bisa mengganggu sistem kerja kokpit, meskipun sebenarnya tidak digunakan oleh penumpang.

4 dari 4 halaman

Menurut Otoritas Penerbangan Sipil (CAA), "penumpang zaman sekarang sangat bergantung pada komunikasi elektronik dan sistem navigasi yang bekerja berdasarkan transfer energi elektromagnetik, dengan demikian mereka rentan terhadap interferensi elektromagnetik."

Harga Tiket Pesawat Lion Air, Sriwijaya Air, dan Citilink Rute Padang-Jakarta Selama Januari 2020

Viral di Medsos, Kelinci Terbang Naik Pesawat Kelas Bisnis, Ternyata Bukan yang Pertama Kali

Jangan Pernah Lakukan 7 Kesalahan Ini saat Pesan Tiket Pesawat, Perhatikan Durasi Transit

Harga Tiket Pesawat Lion Air dan Batik Rute Banda Aceh-Jakarta Januari 2020

Haerul, Pria Sulawesi Selatan yang Berhasil Terbangkan Pesawat Rakitan Sendiri

TribunTravel.com/rizkytyas

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
kabinpesawatpilot Yeti Airlines Batik Air Dassault Rafale
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved