TRIBUNTRAVEL.COM - Penerbangan bisa menjadi pengalaman menegangkan, terutama bagi mereka yang takut naik pesawat.
Selama penerbangan, penumpang hanya perlu menaruh kepercayaan pada pilot.
Tapi, saat ini masih banyak penumpang yang khawatir jika hal buruk terjadi sewaktu-waktu.
Satu ketakutan terbesar bagi sebagian penumpang adalah mesin pesawat rusak hingga mati saat mereka di udara.
Berbeda dengan mobil atau kendaraan darat lain yang bisa dibawa ke bengkel saat terjadi masalah dengan mesin, bagaimana nasib pesawat terbang?
Melansir laman Express.co.uk, Rabu (15/1/2020) seorang pilot mengungkap soal kemungkinan yang terjadi jika mesin pesawat mati saat penerbangan.
• Kesal Pesawat Delay 4 Jam, Penumpang Paksa Masuk Kokpit dan Buka Pintu Darurat
Pilot bernama Patrick Smith ini mengungkap kemungkinan yang terjadi ketika mesin pesawat mati saat penerbangan dalam bukunya yang berjudul "Cockpit Confidential".
Smith menjelaskan bahwa sebenarnya sebagian besar dari penumpang terbang dengan kondisi mesin mati.
"Mungkin ini cukup mengejutkan, tapi sangat biasa bagi pesawat untuk turun dalam kondisi, yang para pilot sebut 'flight idle' dengan mesin yang perlahan kembali ke kondisi tanpa dorongan," kata Smith.
"Mesin masih beroperasi dan memberikan tenaga pada sistem-sistem krusial, namun tidak memberikan dorongan. Jadi tanpa kamu sadari, kamu sering terbang tanpa dorongan mesin (atau kondisi mesin mati). Hal ini terjadi nyaris pada setiap penerbangan," tambahnya.
Smith menjelaskan, situasi tersebut mirip dengan kondisi mobil menuruni sebuah turunan dalam keadaan mesin mati dan tanpa rem tangan.
"Tidak ada hal buruk yang terjadi ketika mesin mobil mati saat menuruni bukit," kata Smith.
"Mobil terus berjalan, begitu pula yang terjadi pada pesawat," imbuh Smith.
Smith menambahkan jika setiap pesawat memiliki rasio terbang yang berbeda, artinya pesawat akan kehilangan ketinggiannya dalam tingkat yang berbeda-beda.
Hal ini mempengaruhi seberapa jauh pesawat bisa terbang tanpa dorongan mesin.
Tonton juga:
Smith berkata, kemungkinan pesawat mengalami kerusakan mesin atau mesin mati sangat kecil, bahkan tidak pernah terdengar sebelumnya.
"Salah satu penyebabnya adalah kehabisan bahan bakar, abu vulkanik, dan tabrakan dengan burung. Di beberapa kejadian tersebut, kru telah berhasil terbang tanpa dorongan (mesin mati) hingga berhasil mendarat tanpa cedera maupun korban jiwa," tulis Smith.
Kasus Pesawat Terbang dengan Mesin Mati
Tahun 2017 lalu, pesawat penumpang terbesar di dunia, Airbus A380 milik Air France pernah mengalami kejadian mesin mati.
Pesawat Air France pun terpaksa melakukan pendaratan darurat di Kanada.
Kemampuan Air France A380 itu untuk terbang dengan tiga mesin kembali diuji ketika pesawat itu dipulangkan untuk perbaikan.
Namun, kejadian paling terkenal tentang matinya mesin pesawat modern adalah "Miracle on the Hudson" pada Januari 2009.
Saat itu, Kapten Chesley “Sully” Sullenberger mendaratkan Airbus A320 secara darurat di Sungai Hudson, New York, setelah kedua mesinnya mati akibat ditabrak angsa.
"Apa yang dilakukan Sully dan ko-pilot Jeffrey Skiles tidak mudah, dan tidak ada jaminan jika pendaratan bisa berhasil," kata Smith.
Menurut Smith, pesawat terbang juga didesain untuk bisa mendarat hanya dengan satu mesin saja.
"Pesawat yang lebih besar memiliki mesin yang lebih kuat dan alat pengangkat yang membuatnya bisa lepas landas dan mendarat dalam kecepatan rendah," kata Smith.
• Etika Turun dari Pesawat yang Harus Dipatuhi Kate Middleton, tapi Tak Berlaku Bagi Pangeran William
• Viral di Medsos, Video Pesawat Dibersihkan di Bandara Manila, Disebut Berlapis Abu Gunung Taal
• Harga Tiket Pesawat Turun, Ini Biaya Naik Lion Air, Citilink hingga Garuda Indonesia Januari 2020
• Awan Aneh Ini Ungkap Misteri Hilangnya Pesawat di Segitiga Bermuda
• Viral di Medsos, Aksi Jorok Penumpang Mainkan Layar Sentuh di Pesawat Pakai Kaki
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)