TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini viral di medsos, wisatawan yang sengaja duduk di stupa Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Foto wisatawan yang duduk di stupa Candi Borobudur menjadi viral di medsos setelah diunggah pemilik akun Twitter @Herrreza pada Rabu (1/1/2020).
Hingga artikel ini tayang, tweet yang viral di medsos tersebut sudah di retweet lebih dari 11 ribu dan disukai 11 ribu pengguna media sosial.
Dilihat TribunTravel pada Kamis (9/1/2020), pemilik akun Twitter tersebut mengunggah dua foto kolase wisatawan duduk santai dan selfie di stupa Candi Borobudur.
Diwartakan dalam Kompas.com, foto wisatawan yang duduk di stupa Candi Borobudur tersebut menjadi perhatian pengelola Candi Borobudur.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Emilia Eny Utari, pengelola Candi Borobudur telah memberikan informasi perihal ketentuan yang boleh dilakukan saat berkunjung.
Semua ketentuan tersebut telah disampaikan melalui penempatan informasi atau rambu-rambu wisata.
Dalam ketentuan yang diresmikan itu, kurang lebih isinya tentang larangan menaiki atau memanjat, memegang stupa maupun bagian bangunan candi lainnya.
Tonton juga:
Nah, berbicara tentang memegang tangan stupa dalam Candi Borobudur, banyak mitos yang masih dipercaya sebagian orang saat berkunjung ke sana.
Bahkan tak sedikit wisatawan berlomba-lomba merogoh patung arca yang diberi nama Kunto Bimo di pelataran paling atas candi.
Menurut mitos yang beredar, banyak yang beranggapan jika siapa pun yang berhasil memegang tangan Kunto Bimo makan apa yang diinginkan akan terkabul.
Bagian dari arca Kunto Bimo yang dipercaya bisa membuat harapan terkabul ada dua, yakni jari tangan dan kaki.
Jika yang menyentuh adalah laki-laki, maka bagian yang disentuh adalah jari tangan, sedangkan perempuan menyentuh kaki.
Menurut Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno, merogoh patung itu sebenarnya juga sumber penyakit bagi batu-batu yang melindungi patung Kunto Bimo.
Aksi wisatawan yang merogoh patung, apalagi saat terik matahari dapat menyebabkan tangan dan kakinya mengeluarkan keringat.
Keringat wisatawan tersebut bisa menempel di batu saat mereka berusaha menyentuh patung Kunto Bima.
Air yang menempel di batu tentunya mengandung garam dan kondisi percampuran air dengan batu akan menimbulkan penyakit pada batuan yang dibangun sejak abad ke-8.
Keringat akan membuat batu lama-kelamaan akan keropos.
Seperti apa pun mitosnya, menyentuh arca memang seharusnya tidak dilakukan wisatawan.
Ada baiknya traveler menikmati peninggalan bersejarah tersebut tanpa harus merusaknya.
• Foto Wisatawan Duduk di Stupa Candi Borobudur Jadi Viral di Medsos, Begini Tanggapan Pengelola
• Foto Wisatawan Duduk di Stupa Viral di Medsos, Ini Tanggapan Pengelola Candi Borobudur
• Mulai 1 Januari 2020, Harga Tiket Sunrise dan Sunset Candi Borobudur Naik
• Per 1 Januari 2020 Tiket Nikmati Sunrise Borobudur Naik, Lihat Tarif dan Fasilitasnya
• 10 Tempat Wisata Instagramable di Sekitar Borobudur untuk Rayakan Tahun Baru 2020
• Jangan Pernah Berani Merogoh Tangan Patung Buddha di Candi Borobudur
(TribunTravel.com/ Nurul Intaniar)