Nama Traveler: Aries Pratama
Instagram: @riez_aries
TRIBUNTRAVEL.COM - Pantai menjadi tempat wisata alam yang sering dikunjungi wisatawan untuk menghabiskan waktu liburan.
Beberapa pantai memiliki daya tarik tersendiri, ada yang terdapat batu granit raksasa, terumbu karang indah, dan masih banyak lagi.
Lalu bagaimana jika pantai dengan daya tarik fenomena langka berupa air laut yang bercahaya?
Baru-baru ini, seorang traveler sapaan Aries mengatakan jika ia sempat mengunjungi pantai yang memiliki fenomena langka tersebut.
Melalui sambungan whatsapp pada TribunTravel, Senin (23/12/2019), Aries menuturkan jika ia menemukan fenomena langka tersebut di Pantai Labuhan Jukung.
Fenomena langka air laut bercahaya ini disebut sebagai fenomena Pasang Merah (Red Tide) atau bioluminescence.
"Pertama lihat hari selasa 17 Desember 2019. Lagi ngopi-ngopi di pinggir pantai. Akhirnya kita mutusin untuk mengambil foto keesokan harinya," ucap Aries.
Fenomena langka tersebut terjadi saat malam hari dengan pantulan cahaya yang menawan.
Saat siang hari, air pantai akan berwarna merah atau cokelat.
Namun ketika malam ombak pantai akan memancarkan cahaya biru neon terang yang berkilauan.
"Ombak lautnya berwarna coklat pada siang hari. Kami pikir waktu itu karena musim hujan jadi air sungai meluap menyisakan warna coklat. Karena biasanya seperti itu kalau mulai masuk musim penghujan," lanjutnya.
"Tapi taunya saat malam ombak menggulung dan pecah berwarna biru neon," sambungnya.
Melihat kejadian itu, Aries mengatakan jika ia langsung mencari tahu tentang fenomena langka tersebut.
"Browsing-browsing akhirnya tahu kalau itu fenomena red tide/bioluminescence," ujarnya.

Menurut Michael Latz dari Scripps Institute of Oceanography University of California, fenomena Red Tide disebabkan oleh tingginya konsentrasi organisme dinoflagellata seperti Lingulodinium polyedra yang terkenal dengan sifat bioluminescence.
Bioluminescence sendiri merupakan emisi biokimia cahaya oleh organisme hidup seperti kunang-kunang dan ikan laut dalam.
Kepada TribunTravel, Aries mengatakan jika banyak wisatawan yang berkunjung malam hari supaya bisa berburu foto dengan fenomena Red Tide.
"Mulai dari tanggal 17 itu banyak wisatawan yang berkunjung ke Pantai malam hari untuk foto dan video. Tapi sayangnya masih menggunakan hp (saat mengambil foto) jadi kurang maksimal hasilnya," kata Aries.
Traveler yang kebetulan tergabung dalam komunitas fotografi kruimotret & Geonusantara ini mengatakan jika hasil foto-fotonya kemudian menjadi viral di medsos.
"Kita ambil gambar dengan kamera profesional," ucap Aries pada TribunTravel.
"Akhirnya bisa dapat foto yang lebih lumayanlah yang kemudian beredar di media sosial," lanjutnya.
Setelah foto-foto tersebut publish banyak juga wisatawan dari luar kota yang menghubungi dan berencana berlibur ke Pesisir Barat, Lampung.
Traveler yang telah mengabadikan fenomena langka tersebut juga memberikan beberapa saran untuk wisatawan jika ingin berkunjung ke Pantai Labuhan Jukung.
"Pastinya jangan lupa bawa kamera ya. Karena walaupun fenomena ini gak bertahan lama tapi masih banyak keindahan alam yang bisa di explore di Kabupaten Pesisir Barat," tutur Aries.
Traveler yang berencana melihat langsung fenomena langka di Pantai Labuhan Jukung, Aries Pratama mengatakan jika transportasi umum untuk ke lokasi tersebut cukup terbatas, sehingga dianjurkan untuk membawa kendaraan pribadi.
"Jaraknya (ke pantai) hanya 5 menit dari pusat kota," kata Aries.
Setelah tiba di Pantai Labuhan Jukung, traveler tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Hal ini dikarenakan harga tiket masuknya cukup terjangkau dan ramah di kantong.
"Ada mbak, cuma Rp 2 ribu bagi pejalan kaki," ujar Aries.
Berikut harga tiket masuk ke Pantai Labuhan Jukung serta biaya parkit kendaraan berdasarkan pengalaman traveler:
- Harga tiket anak-anak = Rp 2.000
- Harga tiket dewasa = Rp 3.000
- Tarif parkir motor = Rp 3.000
- Tarif parkir mobil = Rp 5.000
- Tarif parkir bus = Rp 7.000
Ayo kirim dan berbagi cerita liburan kamu untuk diterbitkan di laman TribunTravel.com. Simak cara mudahnya di sini.
• Cerita Traveler di Batu Malang, Seru-seruan di Dino Park Hingga Menikmati Pos Ketan Legenda
• Cerita Traveler Liburan ke Rumah Atsiri, Tempat Budidaya Bunga Warna-Warni
• Cerita Traveler Nonton MotoGP Langsung di Sirkuit Sepang Malaysia
• Cerita Traveler Liburan ke Parangtritis hingga Serunya Berpetualang Naik Jeep
• Cerita Traveler Liburan ke Singapura hingga Rebahan di Atas Rumput Gardens by The Bay
• Cerita Traveler Liburan ke Pantai yang Dikelilingi Ratusan Batu Granit Raksasa
(TribunTravel.com/ Nurul Intaniar)