TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang sudah terbiasa bepergian naik pesawat terbang mungkin tidak asing lagi dengan istilah turbulensi.
Turbulensi merupakan guncangan yang umum terjadi saat penerbangan.
Namun, masih ada orang yang panik saat terjadi turbulensi.
Lalu, perlukah turbulensi dikhawatirkan dan seberapa bahaya turbulensi bagi penerbangan?
Pesawat terbang merupakan transportasi yang paling banyak menyimpan rahasia dan awam bagi penumpang.
Penumpang cukup mempercayakan semuanya pada pilot dan mematuhi prosedur keselamatan.
Meski pesawat terbang saat ini menjadi transportasi yang semakin banyak diminati, masih ada orang yang merasa cemas saat naik pesawat, terutama takut terjadi turbulensi.
Turbulensi biasanya disebabkan oleh masa udara yang berbeda dan berbenturan dengan kecepatan dan arah pesawat kita terbang.
Tapi, perlukah kita merasa takut saat terjadi turbulensi?
Apakah turbulensi menjadi pertanda buruk bagi penerbangan?
Traveler mungkin pernah bertanya-tanya seperti dua kalimat di atas.
Dikutip TribunTravel dari laman Express.co.uk, Sabtu (21/12/2019), seorang pilot mengungkapkan turbulensi sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

"Sejujurnya, penumpang tidak perlu terlalu khawatir dengan turbulensi," katanya.
"Pesawat dirancang untuk mengatasi berbagai tekanan, termasuk tekanan turbulensi.
Sebagai contoh, mobil yang dirancang dengan suspensi cukup baik untuk melaju di atas permukaan kasar dan jalan berlubang."
Meski demikian, turbulensi memang sedikit mengganggu kenyamanan dalam penerbangan.
Biasanya pilot sudah bisa memperkirakan di mana posisi turbulensi dan mereka akan berupaya menghindari itu.
"Kami bekerja menggunakan data untuk memperkirakan arah pesawat sehingga bisa menghindari area yang berpotensi terjadi turbulensi," ungkap pilot yang namanya tak ingin disebutkan itu.
Sebagaimana dijelaskan oleh pilot Patrick Smith dalam bukunya Cockpit Confidential, "sebuah pesawat tidak dapat terbalik, terdorong mundur, terlempar kebelakang atau bahkan terpental dari langit hanya karena hembusan udara yang kuat sekalipun."
"Kondisinya mungkin memang menjadi kabin tidak nyaman, tapi pesawat tidak akan jatuh."
Tingkat keparahan turbulensi bisa diukur.
Ada turbulensi ringan, sedang, berat dan ekstrem.
Turbulensi ekstrem jarang terjadi.
Jika terjadi pun itu tetap tidak berbahaya.
Pesawat yang mengalami turbulensi saat penerbangan juga kemudian akan diperiksa oleh teknisi.
Namun, turbulensi ekstrem bisa menyebabkan cedera.
"Setiap tahun, di seluruh dunia, sekitar seratus orang dan setengah dari mereka pramugari, terluka akibat turbulensi parah sehingga butuh tindakan medis.
Cedera yang dialami berbagai macam, mulai dari cedera kepala, leher, bahu dan pergelangan kaki adalah yang paling umum."
Inilah sebabnya kita harus mengikuti instruksi kru kabin terkait keselamatan dalam penerbangan.
Termasuk di antaranya mengenakan sabuk pengaman dan tidak menaruh benda keras di dekat kita.

Cedera karena turbulensi sebagian besar terjadi pada penumpang yang tidak mau mau memakai sabuk pengaman.
Mereka bisa terpental dari kursinya dan mengalami cedera.
Jika traveler ingin mencari tempat duduk yang paling minim efek turbulensi, bisa memilih tempat duduk yang sejajar dengan sayap.
Pilot dan para ahli penerbangan mengungkapkan jika kursi di bagian sayap pesawat tidak terlalu parah guncangannya saat terjadi turbulensi.
"Tempat duduk di bagian sayap dekat dengan pusat pengangkatan dan gravitasi pesawat, sehingga tidak terlalu parah guncangannya," ungkap Smith.
Sebaiknya traveler hindari memilih kursi di bagian belakang, yang paling dekat dengan ekor.
Menurut Smith, kursi di bagian paling belakang pesawat yang dekat dengan ekor paling terasa guncangannya.
• Diduga Pilot Terlalu Lelah Bekerja, Dua Pesawat Garuda ini Nyaris Tabrakan
• Inilah Kode Rahasia Pilot yang Menandakan Pesawat Akan Jatuh
• 4 Kode Rahasia yang Digunakan Pilot saat Pesawat dalam Bahaya, Waspada saat Dengar Easy Victor
• Satrio Dewandono, Suami Iis Dahlia yang Jadi Pilot Garuda, Gajinya Lebih Tinggi dari Presiden
• Ini Bentuk Tempat Tidur Rahasia untuk Pilot dan Pramugari Beristirahat di Pesawat
TribunTravel.com/rizkytyas