TRIBUNTRAVEL.COM - Desa Adat Yeh Gangga yang terkenal dengan potensi pantainya kini terus dikembangkan.
Selain dikenal dengan penghasil lobster dan memiliki wahana wisata air, Desa Adat Yeh Gangga juga sudah mulai mementaskan Tari Kecak Batu Bolong.
Tarian khas yang menceritakan kisah Ramayana ke dalam bentuk semi tari dan drama ini akan dipentaskan rutin setiap hari Minggu pukul 17.00 Wita.
Dan uniknya, Desa Adat Yeh Gangga sudah memiliki nama untuk tari kecak tersebut, yakni Tari Kecak Batu Bolong.
• Masih di Bali, Jorge Lorenzo Sarapan di Kolam Renang dan Wisata Naik Kapal
• Viral di Medsos, Ulah Dua Turis Kendarai Motor Ini Buat Geram Warga Bali
Nama tarian tersebut digunakan karena di ujung barat pesisir Pantai Yeh Gangga memang ada sebuah batu karang besar yang di tengahnya terdapat lubang besar, dan jika dari kejauhan berbentuk hati.
Dan di batu karang besar tersebut juga terdapat pura bernama Pura Batu Bolong.
Bendesa Adat Yeh Gangga, I Wayan Dolia, menuturkan ide awal dari rancangan pementasan tari kecak ini adalah dari aspirasi masyarakat setempat yang ingin mengembangkan Desa Adat Yeh Gangga, serta menjaga adat dan budayanya.
Apalagi tarian kecak memang sudah terkenal di Yeh Gangga untuk di Kecamatan Tabanan.
Kemudian juga, masyarakat ingin ada sesuatu yang baru.
• Turis Wanita Asal Jepang Melompat dari Lantai 2 Apartemen di Bali, Kini Korban Masih Dirawat
• Viral di Medsos, Dua Turis Asing Berkelahi di Bali
Karena selama ini masyarakat yang memiliki profesi berbeda-beda kerap tak ada kegiatan ketika sore hari.
Sehingga diputuskan untuk mempelajari kembali tarian kecak ini.
"Ide awalnya ini sesuai masukan dari masyarakat, kemudian kita pilih tari kecak. Karena tarian cak ini satu satunya ada di Yeh Gangga untuk di Kecamatan Tabanan. Dan dukungan masyarakat di sini juga sangat tinggi," kata Dolia, Jumat (22/11/2019).
Berangkat dari hal tersebut, masyarakat kemudian terus berlatih sejak beberapa bulan lalu hingga akhirnya siap dipentaskan.
Jumlah sekaa kecak beserta penarinya sebanyak 55 orang yang memang berasal dari Banjar Yeh Ganggai.
Namanya juga sudah ada yakni Kecak Batu Bolong.
• Bali Masuk Daftar Tak Layak Dikunjungi 2020 oleh Media AS, Dinas Pariwisata Duga Ada Kampanye Hitam
• Viral Kisah Bule Prancis Nikahi Pemuda Asal Flores, Bertemu di Batam hingga Momen Pertemuan Unik
"Jadi tarian ini akan rutin dipentaskan. Pentasnya di Pantai Yeh Gangga saat sore hari sembari menuggu dan menikmati sunset," jelasnya.
Kemudian, kata dia, selain untuk melestarikan seni dan budaya Bali, tentunya bertujuan mengundang masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Yeh Gangga yang saat ini sedang berkembang.
"Dan suguhan tarian Kecak Batu Bolong ini tak kami pungut biaya alias gratis," ucapnya.
Disingung mengenai tawaran ke luar Tabanan, Bendesa Adat menyatakan sudah mulai ada tawaran untuk tahun 2020 mendatang. Rencananya mereka akan pentas di wilayah Kuta, Badung.
Dia mengharapkan dengan adanya pementasan ini masyarakat Tabanan maupun wisatawan bisa berkunjung ke Yeh Gangga untuk menikmati sunset sembari menikmati suguhan tarian kecak.
Tradisi Mencari Pis Bolong
Desa Adat Yeh Gangga sangat terkenal dengan banyak potensinya.
Mulai dari penghasil lobster, mengembangkan wahana wisata air yang dioperasikan oleh sekaa demen (Komunitas) nelayan setempat.
Yang tak kalah menarik adalah tradisi unik yang dilakukan warga di pesisir, yakni mencari pis bolong (uang kepeng).
Warga mencari pis bolong yang sebelumnya sudah tertimbun selama puluhan tahun.
Pis bolong ini digunakan sebagai koleksi maupun dijual ke seorang pengepul untuk menambah uang dapur mereka.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Suguhan Tari Kecak Batu Bolong Ditemani Sunset di Pantai Yeh Gangga