Breaking News:

Cerita Traveler

Cerita Traveler Liburan ke Kawah Ijen, Wajib Datang Dini Hari untuk Lihat Blue Fire

Blue Fire menjadi satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kawah Ijen, tak terkecuali traveler asal Karanganyar, yang akrab dipanggil Nisa.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Gigih Prayitno
Traveler/Nisa
Beberapa pengunjung tengah menyaksikan pesona Kawah Ijen. 

Nama traveler: Annisaa Nur Rahmawati

Instagram: @annisamortafia

TRIBUNTRAVEL.COM - Fenomena Blue Fire menjadi salah satu fenomena langka di dunia.

Bagaimana tidak, blue fire hanya ada dua di dunia.

Blue fire ini bisa ditemukan di Islandia dan satu di Indonesia yakni di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.

Keberadaan blue fire inilah yang menjadi satu daya tarik wisata Kawah Ijen dikalangan wisatawan.

Wonder Hill Jojogan, Surga Kecil di Pangandaran yang Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Taman Sungai Mudal, Tempat Wisata di Kulon Progo yang Instagramable

Tak terkecuali traveler asal Karanganyar, Jawa Tengah, yang akrab dipanggil Nisa.

Melalui pesan WhatsApps kepada TribunTravel, Rabu(13/11/2019), Nisa berbagi cerita mengenai pengalamannya liburan ke Kawah Ijen.

Kawah Ijen ini terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso Jawa Timur.

Tonton juga:

Tak Harus Mahal, Ini Panduan Wisata Murah ke Kuala Lumpur Bagi Pemula

Lawang Sewu, Tempat Wisata di Semarang dengan Spot Foto Instagenic

Cerita Traveler Liburan ke Lombok, Bisa Foto Bareng Patung di Dasar Laut

2 dari 4 halaman

Ada dua jalur yang bisa digunakan untuk sampai di Kawah Ijen yakni Banyuwangi dan Bondowoso.

Untuk rute Banyuwangi, jika dari arah Surabaya bisa melewati Jember, Situbondo dan Baluran.

"Kebetulan waktu itu, kita berangkat dari Surabaya naik travel, dan lanjut perjalanan ke Situbondo," kata Nisaa melalui fitur Voice Note aplikasi WhatsApps.

Dari Situbondo, perjalanan dilanjutkan melalui Bondowoso dan tiba di Paltuding.

Pos registrasi Kawah Ijen
Pos registrasi Kawah Ijen (Traveler/Nisa)

Paltuding merupakan titik awal pendakian untuk menuju puncak Gunung Ijen.

Bagi traveler yang ingin menikmati blue fire, ada baiknya untuk sampai di Paltuding sekitar jam 01.00 WIB atau kurang.

Untuk sampai ke lokasi blue fire, traveler membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

Perlu diketahui, blue fire akan semakin mengecil menjelang pukul 05.00 WIB.

"Sampai di Bondowoso kita sampai jam set 3 sampai jam 3, dan rumor-rumornya kalau udah di atas jam 02.00 baru sampai sana. Untuk melihat blue fire itu udah nggak kelihatan mbak, atau bener-bener udah nggak kelihatan sama sekali. Karna kan kita masih jalan buat ndaki gunungnya," kata Nisa.

Berhubung Nisa dan rombongan sampai pukul 03.00 WIB, maka perjalanan dilanjutkan ke Kawah Ijen.

3 dari 4 halaman

Untuk sampai di Kawah Ijen ini membutuhkan waktu tempuh sekitar 2-2,5 jam.

"Kata masnya yang travel itu, kalau lancar pemula yang baru pertama kali ke situ (Kawah Ijen) bisa sampai 2,5 jam. Kalau yang bukan pemula bisa 1,5-2 jam," imbuh Nisa.

Dari titik awal sampai puncak Kawah Ijen terdapat empat pos yang harus dilalui dengan medan yang berbeda.

Jalur pendakian Kawah Ijen
Jalur pendakian Kawah Ijen (Traveler/Nisa)

"Jadi di ijen ada empat pos, dari registrasi awal jalannya untuk ke pos 1 itu masih agak landai, tapi di situ bener-bener kalau malam, jangan menggunakan masker, karena di ketinggian segitu pakai masker akan kekurangan oksigen," kata Nisa.

Di pos 1, traveler bisa menemukan warung yang merupakan satu-satunya warung di Kawah Ijen.

"Nah sampai di pos 1 ada warung, satu-satunya warung di Ijen," kata Nisa.

Nisa menambahkan jika jarak antara pos 1 dan pos 2 sekitar 20 menit.

Kondisi pos 2 berbeda dengan pos 1 yang memiliki medan curam dan mulai naik.

"Pos 1 ke pos 2 curam, mulai naik. Itu biasanya yang sepuh-sepuh itu sudah tua itu mulai kerasa," kata Nisa.

Pemandangan di sekitar Kawah Ijen
Pemandangan di sekitar Kawah Ijen (Traveler/Nisa)

Nisa menambahkan, "Pos 1 ke pos 2 jarang dibuat pemberhentian karena memang malam juga jadi jarang. Karna biasanya kalau ke ijen itu sekali naik turun."

4 dari 4 halaman

Menurutnya, semakin naik ke pos atas medan yang harus dilalui juga semakin berat.

"Pos 2 ke pos 3 curam lagi, ada yang kemiringan 90 derajat. belok miring naik lagi. Apalagi padet banget karna posisi weekend. Setelah di pos 4 seinget saya udah nggak ada pohon-pohon lagi, adapun itu di sebelah kiri aja, di sebelah kanan itu jurang," jelas Nisa.

Setelah dari pos 4, traveler akan menemukan pertigaan, di mana jika mengambil jalur naik bisa sampai Kawah Ijen, dan jalur kiri ke bawah untuk sampai ke blue fire.

Karena Nisa dan rombongan datang terlambat, maka mereka memilih untuk naik ke atas dan melihat Kawah Ijen.

Kawah Ijen.
Kawah Ijen. (Traveler/Nisa)

Untuk sampai di Kawah Ijen memerlukan waktu sekitar 15 menit dari pertigaan tadi.

"Pertigaan ke puncak sekitar 15 menit, karena bener-bener pasir kayak track Merapi, kita harus hati-hati. Karna sampai di pertigaan itu nggak ada pohon di kanan kiri," jelas Nisa.

Bagi traveler yang ingin berkunjung ke Kawah Ijen, ada tiket masuk yang harus dibayar yakni Rp 5 ribu untuk hari biasa dan Rp 7.500 untuk weekend.

"Menurut info yang saya dapat untuk tiket masuk weekend 7500 gituh. kalau untuk hari biasa itu 5 ribu. Itu untuk bulan Juni," kata Nisa.

Sempat Ditutup karena Kebakaran di Gunung Ranti, Kawah Ijen Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Selain Kawah Ijen dan Pantai Pulau Merah, Kalibaru Jadi Surga Tersembunyi di Banyuwangi

Ini Waktu Terbaik untuk Berburu Blue Fire di Kawah Ijen

Ayo kirim dan berbagi cerita liburan kamu untuk diterbitkan di laman TribunTravel.com. Simak cara mudahnya di sini.

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Cerita travelerapi biru yang ada di kawah ijenPendakian Kawah IjenBerburu Blue Fire di Gunung Ijen
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved