TRIBUNTRAVEL.COM - Tingkat keamanan setiap kota terbilang berbeda.
Ada beberapa kota yang sangat aman dan ada beberapa kota yang masuk kategori kurang aman.
Bagaimana dengan tingkat keamanan di Jakarta?
Majalah berita dan peristiwa internasional bernama The Economist merilis sebuah riset pada awal Agustus 2019.
Riset yang dinamakan Safe Cities Index 2019 (SCI) mengelompokan kota-kota teraman di dunia.
• 3 Lokasi Glamping Dekat Jakarta, Kemah Mewah dengan Tarif Mulai Rp 285 Ribu
• Cuaca Panas di Jakarta? Coba Mampir 6 Kedai Es Campur Legendaris Ini, Ada yang Buka Sejak 1980
TONTON JUGA
Studi ini memeringkati 60 kota dengan 57 indikator penilaian.
SCI selalu mencerminkan sifat beragam keselamatan kota, dengan indikator dibagi menjadi empat pilar berbeda: digital, infrastruktur, kesehatan, dan keamanan pribadi.
Hasilnya tingkat keamanan kota dari empat indikator dibagi menjadi empat kategori, yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah.
Berikut empat indikator keamanan di Jakarta menurut Safe Cities Index 2019, yang bisa menjadi pertimbangan tinggal dan berwisata di Jakarta:
Keamanan Pribadi
Untuk keamanan pribadinya, Jakarta menempati peringkat ke 43 dari 60 negara.
Indonesia mendapat point 71,7 dari 100 point penilaian, membuat Jakarta mendapat kategori tingkat keamanan pribadi tinggi.
Namun bila dibandingkan kota-kota di negara tetangga seperti Singapura dan Kuala Lumpur, Indonesia masih tertinggal.
Kota Singapura menempati posisi pertama dengan nilai 95,3.
Posisi ini diikuti dengan Kota Kuala Lumpur di Malaysia yang mendapat peringkat ke 31 dengan skor 81,8.
The Economist mengukur tingkat keamanan pribadi dengan memerhatikan berbagai aspek. Ada dua kriteria penilaian yakni input dan output.
Indikator penilaian input berdasarkan tingkat keterlibatan polisi, patroli berbasis komunitas, data kejahatan jalan yang tersedia, penggunaan teknik berbasis data untuk kejahatan, langkah-langkah keamanan swasta, regulasi dan resiko penegakan senjata, stabilitas politik, efektivitas sistem, peradilan pidana, dan pemantauan bahaya.
Sedangkan indikator penilaian output terdiri dari jumlah kejahatan kecil, jumlah kejahatan dengan kekerasan, kejahatan terorganisir, tingkat korupsi, tingkat penggunaan narkoba, frekuensi serangan teroris, tingkat keparahan serangan teroris, keamanan gender, persepsi keselamatan, ancaman terorisme, ancaman konflik militer, dan ancaman kerusuhan sipil.
Tingkat keamanan kesehatan di Jakarta...

Ilustrasi sehat dan bugar
Keamanan Kesehatan
Untuk tingkat keamanan kesehatan, Jakarta menempati posisi 10 terbawah.
Jakarta menempati posisi ke-53 dengan perolehan 51,7 poin.
Hal ini menyebabkan Jakarta dikategorikan memiliki tingkat keamanan kesehatan tinggi.
Bila dibandingkan kota-kota di negara tetangga seperti Kuala Lumpur, Jakarta lumayan tertinggal jauh.
Kuala Lumpur berada di posisi ke-38 dengan skor 64,4.
Untuk pengukuran tingkat keamanan kesehatan, The Economist memerhatikan beberapa aspek penilaian.
Penilaian dibagi menjadi dua kategori yakni, input dan output. Indikator input, kota dinilai berdasarkan lingkungan, kebijakan dan akses ke dan kualitas layanan kesehatan.
Sedangkan indikator output didasari dengan kualitas air dan udara, harapan hidup, bayi kematian dan sub-indikator lainnya
Keamanan Digital

Untuk tingkat keamanan digital, Jakarta mengisi posisi ke-55 dengan skor 42,3.
Dengan penilaian ini, Jakarta dinilai memiliki tingkat keamanan digital sedang.
Posisi Jakarta terbilang lebih rendah jika dibandingkan dengan Kuala Lumpur yang berada di peringkat 43.
Penilaian dibagi menjadi dua kategori yakni, input dan output. Pada input, kota akan dinilai dengan tingkat kesadaran mereka akan ancaman digital, tingkat teknologi yang digunakan dan keberadaannya tim keamanan cyber khusus.
Pada output, indeks mengukur risiko ancaman lokal dan perkiraan jumlah komputer yang terinfeksi dengan virus.
Tingkat keamanan infrasruktur di Jakarta...
Keamanan Infrastruktur

Untuk tingkat keamanan infrastruktur, Jakarta mengisi posisi ke-49 dengan skor 52,3.
Dengan penilaian ini, Jakarta memiliki tingkat keamanan infrastruktur yang tinggi.
Beberapa aspek dipertimbangkan sebagai penilaian input seperti, penegakan keselamatan transportasi, keramahan pejalan kaki, rencana kesinambungan manajemen bencana.
Beberapa indikator penilaian output seperti, kematian akibat bencana alam, kematian lalu lintas jalan, persentase hidup di daerah kumuh, jumlah serangan terhadap fasilitas/ infrastruktur, kapasitas kelembagaan dan akses ke sumber daya, asuransi bencana, pengembangan informasi risiko-bencana, fasilitas transportasi udara, jaringan jalan, dan jaringan.
• Rekomendasi 4 Paket Umrah Plus Turki dari Jakarta, Mulai Rp 20 Jutaan
• Daftar Tiket Murah ke Eropa, Rute Jakarta-Paris Mulai Rp 5,3 Jutaan Sekali Jalan
• 3 Kota Dekat Jakarta untuk Liburan Akhir Pekan
• Tiket Murah ke China untuk Penerbangan Sekali Jalan Rute Jakarta-Shanghai
• 4 Langkah Mengaktifkan Wifi di KA Argo Parahyangan Jakarta-Bandung
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Seberapa Aman Berwisata di Jakarta?