Breaking News:

6 Fakta Unik Nauru, Negara Terkaya di Dunia yang Kini Jatuh Miskin

berikut enam fakta unik Nauru, negara terkaya di dunia yang tiba-tiba jatuh miskin.

Wikipedia
Nauru, salah satu negeri terkecil di dunia. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Mungkin masih banyak di antara kita yang baru mendengar sebuah negara bernama Nauru.

Nauru adalah sebuah pulau yang juga merupakan negara yang dihuni sekitar 10.000 jiwa.

Nauru berada di Pasifik Selatan, sekitar pertengahan antara Australia dan Hawaii.

Meski namanya cukup jarang didengar, negara ini rupanya memiliki sejarah yang cukup panjang.

Dalam jangka waktu kurang dari tiga dekade, Nauru berubah dari negara terkaya di dunia lalu menjadi satu yang termiskin.

Penyebabnya melibatkan kerusakan lingkungan, pencucian uang untuk mafia Rusia, dan serangkaian kejahatan di sana.

Tonton juga:

17 Fakta Unik Bangkok, Jangan Berani Menginjak Mata Uang Thailand

8 Fakta Unik Singapura, Salah Satu Negara Terhijau di Dunia

Dirangkum dari laman unbelieveable-fact.com, berikut enam fakta unik Nauru, negara terkaya di dunia yang tiba-tiba jatuh miskin. 

1. Nauru dianggap negara terkaya di dunia pada 1980, namun pada 2017, Nauru masuk deretan lima negara termiskin

Alasan negara ini dianggap negara terkaya karena menjadi penghasil terbesar fosfat di dunia.

2 dari 4 halaman

Fosfat cukup penting dalam kehidupan sehari-hari, karena merupakan bahan baku untuk pembuatan pupuk, bahan peledak, korek api, pestisida, pasta gigi hingga deterjen.

Pulau ini memiliki cadangan besar batuan fosfat bermutu tinggi yang terbentuk jutaan tahun dari burung laut guano.

Pada 1975, Nauru memperoleh pendapatan setara dengan 2,5 miliar dolar AS, sehingga negara ini memiliki penghasilan perkapita tertinggi di dunia.

Pendapatan besar di negara ini membuat pemerintah tidak memberlakukan pajak.

Negara juga menyediakan layanan penting gratis, termasuk perawatan kesehatan, perawatan gigi, transportasi bus, dan pendidikan.

Jika pengobatan medis yang dibutuhkan warga Nauru tidak tersedia di pulau itu, pemerintah akan mendanai warga negaranya untuk terbang dan berobat ke Australia.

Selain itu, Naurans (warga Nauru) yang memenuhi syarat bisa sekolah ke universitas di Australia secara gratis, dan mendapat uang saku kurang dari 5 dolar AS per bulan.

Tapi, kejatuhan negara ini datang ketika deposito fosfat mulai habis.

5 Fakta Unik Thailand Ini jadi Daya Tarik Bagi Turis, Termasuk Suvenir dari Kotoran Gajah

2. Nauru mulai menderita kekeringan terus-menerus dan jatuh miskin

unbelievable-facts
unbelievable-facts

Selama bertahun-tahun, pertambangan fosfat secara besar-besaran telah merusak hampir 80% dari pulau Nauru.

3 dari 4 halaman

Hal ini menyebabkan Nauru menjadi tempat tidak layak huni.

Nauru digambarkan sebagai “tanah tandus batu bergerigi,” yang penuh kanal batu, batuan karang, dan menara batu kapur.

Akibatnya, penduduk Nauru hanya bisa menghuni tepi luar pulau.

9 Fakta Unik Swiss, Tanah Pemakaman Jadi Hadiah Bergengsi

3. Pada awal 1990-an, sumber daya fosfat mulai habis

Pemerintah mencoba untuk mencari seumber pendapatan baru dengan berbagai cara, tetapi akhirnya bangkrut.

Mereka akhirnya punya rencana untuk berinvestasi dalam acara teater musikal

4. Satu di antara cara pemerintah menghasilkan uang adalah dengan menawarkan negara-negara untuk mendirikan bank di pulau ini

Nauru mengkhususkan diri dalam “shell bank,” yang berarti mereka hanya ada di atas kertas.

Shell bank di Nauru bebas dari persyaratan standar pencatatan transaksi utama, yang membuat mereka ideal untuk pencucian uang.

23 Fakta Unik Starbucks, Punya Lebih dari 87.000 Kombinasi Minuman di Menunya

5. Hukum perbankan di pulau ini sangat menarik untuk para mafia Rusia

4 dari 4 halaman

Operasi pencucian uang ini dianggap bertanggung jawab atas melumpuhnya perekonomian Rusia.

Pada tahun 2000, lebih dari 400 bank shell di pulau itu dimiliki oleh klien Rusia.

Uang lebih dari 70 miliar dolar AS dicuci melalui Nauru.

6. Pada tahun 2000, Presiden Nauru mengatakan negara itu berencana untuk merehabilitasi pulau

Karena tidak ada lapisan atas tanah yang tersisa, diperkirakan merehabilitasi pulau akan butuh biaya 300 juta dolar AS dan waktu sekitar 20 tahun.

(TribunTravel.com/rizkytyas)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
NauruAustraliaHawaii Fomepizole HBF Park Anthony Albanese
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved