TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler tentu mengharapkan liburan yang menyenangkan dan perjalanan yang nyaman.
Tapi, kadang perjalanan tak selalu berjalan mulus sesuai harapan.
Ada saja kendala di perjalanan, misalnya pemeriksaan bagasi yang cukup rumit di bandara.
Itulah alasan mengapa sebaiknya traveler memastikan barang-barang yang kamu kemas dalam tas aman saat melewati pemeriksaan bagasi kabin.
• Pilihan Tiket Murah ke China untuk Liburan Akhir Tahun di Shanghai
• 5 Kasus Tersesat Gara-gara Google Maps, Termasuk Turis Masuk Tol Pakai Motor
TONTON JUGA :
Jika traveler berencana membawa tas jinjing ke dalam bagasi kabin, ada aturan yang harus diperhatikan.
Pemeriksaan bagasi kabin cukup ketat, terutama jika kamu naik maskapai Ryanair dan EasyJet.
Ada aturan tentang cairan tertentu yang boleh dibawa masuk ke dalam bagasi kabin dan dalam jumlah tertentu.
Biasanya batasan jumlah membawa cairan ke dalam bagasi kabin adalah 100ml.
Mungkin traveler pernah bertanya-tanya, kenapa kita hanya boleh membawa cairan ke bagasi kabin hanya dalam jumlah tertentu?
Penumpang pesawat harus tahu bahwa tidak semua jenis cairan tidak boleh dibawa ke dalam bagasi kabin, bahkan jika jumlahnya di bawah 100ml.
Aturan membawa cairan ke dalam bagasi kabin pun pernah ditegaskan oleh pemerintah Inggris.
Situs website Gov.uk menjelaskan, "cairan dalam wadah yang ukurannya lebih dari 100ml umumnya tidak bisa melewati pemeriksaan keamanan di bandara, bahkan jika tidak diisi penuh."
Jadi, misalnya ukuran wadah pasta gigimu lebih dari 100ml (misal 150ml) tapi sisanya hanya tinggal sedikit, kamu tetap tidak bisa membawanya melewati pemeriksaan keamanan.
Perlu dicatat, ada beberapa pengecualian untuk cairan tertentu.
• 8 Pramugari Ungkap Bandara Favoritnya Selama Bekerja, Paling Banyak Ada di Amerika Serikat
• 5 Hotel Murah Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Tarif Mulai Rp 200 Ribu

"Kamu bisa membawa botol atau wadah cairan lebih dari 100ml melewati pemeriksaan keamanan bandara, jika untuk keperluan medis."
"Misalnya, bagi orang dengan kebutuhan diet khusus atau botol yang mengandung makanan dan minuman bayi," jelas situs pemerintahan Inggris tersebut.
"Kamu juga bisa membawa cairan yang dibeli di bandara atau di dalam pesawat (yang bebas bea cukai) jika barang baru kamu beli itu disegel dalam security bag, nota pembelian atau tanda terima juga ada stempel atau segel security bag dan terlihat jelas."
Namun, traveler tidak boleh membuka segel security bag mereka sebelum tiba di tempat tujuan.
Kamu juga bisa mengumpulkan barang bawaan yang berisi cairan dalam kantong plastik transparan.
• Kantin Karyawan dan 2 Tempat Makan Murah di Bandara Changi
• Transit di Bandara Changi Singapura? Ini 3 Tempat Makan Murah yang Harus Diketahui

Kantong plastik itu ukurannya tak lebih dari 20cmX20cm yang bisa menampung cairan tak lebih dari 1 liter.
Batasan cairan yang dibawa dalam tas jinjing sudah diperketat di beberapa bandara di dunia sejak tahun 2006.
Hal ini dilakukan setelah polisi Inggris menggagalkan rencana teror para teroris yang menyelundupkan bahan peledak.
Para teroris itu menyembunyikan bahan peledak di dalam botol minuman ringan.
Botol-botol itu berada di dalam tas jinjing mereka bersama dengan sejumlah baterai yang bisa membunyikan alarm.
Para teroris berniat merakit bom di pesawat dan meledakkannya.

Setelah kejadian ini, ada beberapa negara melarang sepenuhnya penumpang pesawat membawa cairan dalam tas jinjing.
Larangan itu membuat bandara Heathrow London dan bandara Inggris lainnya sempat tersendat.
Dalam satu minggu saja, British Airways terpaksa membatalkan lebih dari 1.500 penerbangan.
Namun, tiga bulan kemudian, aturan membawa cairan ke dalam bagasi kabin pesawat yang ketat itu dilonggarkan.
• Mengenal Lebih Dekat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pintu Gerbang Utama Masuk ke Bali
• Catat! Jadwal dan Harga Tiket Kereta Api Bandara dari Stasiun Manggarai
• Menhub Budi Karya Sumadi Ajak Traveler Dukung Bandara Soetta Jadi yang Terbaik di Dunia
TribunTravel.com/rizkytyas