TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang liburan akhir pekan di Solo bisa mampir ke Sekaten.
Sekaten merupakan agenda tahunan dan menjadi satu tradisi Keraton Solo yang digelar dalam rangka memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Traveler bisa menemukan Sekaten Solo pada tanggal 20 Oktober hingga 12 November 2019 mendatang.
Perayaan sekaten biasanya dimeriahkan dengan pasar malam yang digelar selama beberapa minggu.
Pasar Malam Perayaan Sekaten di Solo diawali dengan keluarnya dua gamelan milik Keraton Solo.
Tonton juga:
• Mengenal Sekaten, Tradisi di Jogja dan Solo yang Selalu Jadi Daya Tarik Wisatawan
• Fakta Unik Sekaten Jogja yang Jarang Diketahui oleh Banyak Orang
• Inilah Bedanya Pasar Malam Perayaan Sekaten Solo dan Yogyakarta
Dua gamelan milik Keraton Solo ini adalah gamelan Kyai Guntur Sari dan gamelan Kyai Guntur Madu.
Kedua gamelan tersebut kemudian dibawa menuju Masjid Agung Surakarta untuk ditabuh sebagai pertanda bahwa sekaten mulai dibuka.
Gamelan Kyai Guntur Madu akan dimainkan terlebih dahulu kemudian disusul dengan gamelan Kyai Guntur Sari.
Puncak acara Sekaten Solo yakni dengan diadakannya Grebeg Maulud Nabi atau dikenal dengan Kirab Gunungan dari Keraton Surakarta.
Ada dua gunungan yang akan dikeluarkan yaitu Gunungan Jaler (laki-laki) dan Gunungan Estri (perempuan).
Di acara puncak biasanya terdapat sebuah tradisi di mana akan ada makanan hingga sayuran yang disusun membentuk gunung untuk dibawa ke Keraton Surakarta.
Bagi traveler yang ingin liburan akhir pekan dengan berwisata ke Sekaten Solo, wajib menyimak panduan berikut.
Berikut panduan mengunjungi Sekaten Solo untuk liburan akhir pekan:
1. Ada dua lokasi Sekaten Solo
Pasar Malam Sekaten Solo tahun ini digelar di dua lokasi yakni Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan.
Bagi traveler yang ingin mencoba beragam wahana, kuliner ataupun membeli pernak-pernik lengkap bisa mampir ke Alun-alun Selatan (alun-alun kidul).
Di Alun-alun kidul, Pasar Malam yang ditawarkan cukup lengkap dibandingkan di Alun-alun utara.
Untuk sampai di Alun-alun kidul, traveler bisa mengarahkan kendaraan menuju pusat kota.
Letak Alun-alun kidul ini berjarak sekitar 1,5 kilometer dari pusat kota.
Dari arah kota, ambil jalan melalui Jalan Slamet Riyadi kemudian lurus terus ke arah barat hingga sampai di Gladak.
Dari Gladak, belok kanan maka traveler bisa menemukan alun-alun utara Solo.
Untuk menuju ke selatan, ikuti jalan hingga melewati Lawang Gapit, kemudian belok kiri memasuki arah Keraton Solo.
Ikuti jalan memutar Keraton Solo, dan traveler akan sampai di alun-alun kidul lewat pintu utara.
2. Jangan lupa bawa payung

Karena memasuki musim penghujan, ada baiknya traveler membawa payung ketika berkunjung ke Sekaten Solo.
Sama seperti pasar malam pada umumnya, Sekaten Solo juga mengusung konsep outdoor dan berada di tanah lapang terbuka.
Jadi sebagai antisipasi agar tidak kehujanan, traveler bisa membawa payung untuk berjaga-jaga.
3. Datang waktu malam hari
Bagi traveler yang suka dengan suasana ramai dan meriah bisa mengunjungi Pasar Malam Sekaten Solo saat malam hari, terlebih malam minggu.
Sebenarnya pasar malam Sekaten Solo juga sudah beroperasi sejak siang hari, namun lebih epik saat malam hari.
Di mana pengunjung lebih banyak dan wahana permainan yang dioperasikan pun lebih lengkap juga.
Ada beberapa wahana permainan yang bisa dicoba mulai dari bianglala, komedi putar, tong setan, rumah hantu, kora-kora hingga ombak banyu.
Bagi traveler yang membawa anak-anak tidak perlu khawatir, Sekaten Solo juga menyediakan banyak wahana permainan anak yang aman untuk dicoba.
Mulai dari area pancing, motor trill, rumah balon hingga kereta mini.
4. Jangan lupa berburu kuliner legendaris di Sekaten Solo
Kurang lengkap rasanya jika berkunjung ke Sekaten Solo tanpa icip-icip kuliner atau membeli oleh-oleh.
Ada beberapa kuliner legendaris yang bisa traveler coba saat berkunjung ke Sekaten Solo, di antaranya Jenang Alot, Martabak Populair, Arum manis, Berondong, dan jajanan pasar lainnya.
Jenang Alot sendiri dalam bahasa Indonesia berarti bubur yang liat.
Kuliner khas Sekaten Solo ini bisa traveler temukan dengan mudah di setiap sudut.
Bahan untuk membuat jenang alot yakni tepung singkong, irisan daging kelapa dan gula jawa yang kemudian dimasak lama hingga membentuk pasta dan dicetak.
Untuk cita rasanya manis dan gurih.
Sedangkan Martabak Populair bisa traveler temukan saat memasuki pintu masuk alun-alun utara maupun selatan.
Ada banyak pedagang yang menjajakan di kanan dan kiri jalan.
Dengan tulisan besar Martabak Populair di atas gerobak, traveler bisa menemukan banyak panganan tidak hanya martabak asin tetapi juga ada molen dan aneka gorengan.
Seperti tempe, tahu petis, onde-onde ketawa hingga donat dengan beragam mesis warna-warni.
Bagi traveler yang membawa anak-anak bisa mencoba camilan Arum Manis atau kembang gula dengan aneka rasa dan bentuk.
5. Gunakan pakaian nyaman dan tidak mencolok
Yang namanya pusat keramaian, tentunya traveler bisa saja berdesak-desakan dengan banyak orang.
Maka dari itu, ada baiknya bagi traveler yang ingin mengunjungi Sekaten Solo lebih baik mengunakan pakaian yang nyaman dan tidak mencolok.
Hindari juga mengenakan perhiasan berlebih agar terhindar dari tindak kejahatan.
• 7 Kuliner Malam di Solo, Coba Sate Kere Yu Rebi yang Jadi Favorit
• Lenjongan, Camilan Manis Khas Solo yang Jadi Favorit Presiden Jokowi
• Rekomendasi 8 Gudeg Enak di Solo, Ada yang Jadi Langganan Jokowi
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)