Breaking News:

Pramugari Ternyata Juga Sering Kentut dan Alami Perut Kembung Selama Terbang

Bukan hanya penumpang, perut kembung juga dialami pramugari selama bertugas di pesawat.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
travelandleisure.com
Ilustrasi pramugari. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bukan hanya penumpang pesawat, perut kembung juga dialami pramugari selama bertugas di pesawat.

Gas yang menumpuk membuat perut kembung dan cara terbaik untuk mengeluarkan gas tersebut dengan kentut.

Mandy Smith, seorang mantan pramugari Virgin Atlantic mengungkapkan, pramugari sering mengalami perut kembung dan kentut selama penerbangan.

Ilustrasi perut kembung
Ilustrasi perut kembung (boots.com)

Dalam bukunya yang berjudul Cockpit Fever, Mandy menjelaskan perut kembung merupakan kondisi yang tidak menyenangkan ketika sedang melakukan penerbangan.

Mengutip dari Express.co.uk, ketika Mandy masih menjadi pramugari pemula, ia dipasangkan dengan seorang rekan pramugari yang menjelaskan mengenai perut kembung yang sering dialami pramugari selama penerbangan.

Tonton juga: 

Trik Pramugari Atasi Penumpang dengan Bau Badan Tidak Sedap Selama Penerbangan

Pramugari Ungkap Kode Rahasia saat Ada Penumpang Tampan di Pesawat

Curhat Pramugari Tentang Sisi Lain Pekerjaannya, Tak Seindah yang Dibayangkan

"Terbang berjam-jam seperti yang kita lakukan membuat perutmu membengkak seperti balon. Kamu akan menjadi septic tank berjalan dan kentut seperti polisi," kata rekan Mandy.

Dari rekan tersebut, Mandy mendapat rahasia bagaimana kentut ikut berpengaruh terhadap penumpang.

Mandy pun mendapatkan istilah khusus yang biasa digunakan pramugari untuk kentut yakni crop dusting atau yang lebih dikenal dengan Eau de Boeing.

"Biarkan (kentut) keluar saat berjalan menyusur bangku penumpang," saran rekan pramugari.

2 dari 4 halaman

"Seragam (pramugari) akan berbau kentut--kami menyebutnya Eau de Boeing," tulis Mandy dalam bukunya.

Sementara itu, seorang pramugari lainnya, Amanda Pelva mengungkapkan, kentut sering digunakan pramugari untuk membalas penumpang yang menganggu selama penerbangan.

"Crop dusting (kentut) adalah sesuatu yang bau. Jika seorang penumpang bersikap sangat kasar dan sulit diberi tahu, maka pramugari bisa saja kentut melewati penumpang yang mengganggu," ujar pramugari Amanda Pelva.

Mengutip laman Kompas.com, Ahli Gastrienterologi dari New York, Dr. Lawrence J. Brandt mengibaratkan perut sebagai balon, di mana saat berada di ketinggian, tekanan yang mengelilingi balon berkurang dan gas di dalamnya meningkat.

"Hal yang sama terjadi pada tubuh. Saat tekanan di sekitar berkurang, gas di perut tidak dibatasi dan meluas. Ini membuat perut kembung dan menjadi buncit," kata Brandt.

Untuk mencegah perut kembung, Brandt memberikan beberapa cara yang bisa traveler lakukan sebelum bepergian menggunakan pesawat, di antaranya:

1. Konsumsi obat pencahar

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (The Standard)

Jika traveler rentan terhadap konstipasi, Brandt merekomendasikan untuk mengonsumsi obat pencahar.

Konsumsilah sehari atau dua hari sebelum melakukan penerabangan untuk meminimalisir jumlah kotoran di tubuh.

"Bakteri di usus besar adalah penghasil gas dalam perut," jelasnya.

3 dari 4 halaman

2. Awasi pola makan

Ilustrasi makanan
Ilustrasi makanan (Visitsingapore.com)

Cara lain untuk mengurangi gas dalam perut adalah dengan menghindari makanan tertentu, baik sebelum maupun selama penerbangan.

Makanan yang menyebabkan penumpukan gas di perut misalnya, brokoli dan kembang kol, serta makanan berminyak.

Pakar Gastroenterologi dari New York, Arun Swaminath, menyarankan untuk menjalankan diet FODMAP rendah pada hari penerbangan.

FODMAP adalah akronim untuk Fermentable Oligo, Disakarida, Monosakarida dan Poliol.

Zat tersebut merupakan karbohidrat yang sulit untuk diserap usus kecil.

Contoh makanan yang harus dihindari antara lain produk susu tertentu seperti susu dan yoghurt.

Beberapa buah-buahan seperti aprikot, nektarin, dan buah prem juga harus dihindari.

Untuk sayuran, hindarilah sayuran seperti asparagus dan jamur.

Selain itu, traveler juga harus menghindari pemanis tertentu, termasuk madu dan xylitol.

4 dari 4 halaman

Minuman bersoda juga menghasilkan gas ekstra di tubuh, yang berarti air soda, soda, dan bir sebaiknya dihindari.

3. Hindari konsumsi permen karet

Ilustrasi mengunyah permen karet.
Ilustrasi mengunyah permen karet. (umpi.edu)

Menurut Swaminath, mengunyah permen karet sering menyebabkan tertelannya udara.

Dengan kata lain, traveler harus menghindari konsumsi permen karet saat berada di pesawat. 

4. Terus bergerak

Saran lain dari Brandt adalah berjalan ke atas dan ke bawah lorong setiap satu atau dua jam.

Menurut Brandt, cara ini bisa menghindari penyumbatan pembuluh darah, serta meningkatkan motilitas usus dan membantu menyebarkan gas.

Jika traveler merasakan dorongan untuk buang gas, jangan ragu untuk melakukannya.

"Lakukan apa yang datang secara alami," ucap Swaminath.

Jika khawatir orang lain memperhatikannya, pergilah ke kamar mandi terdekat.

Brandt mengatakan wanita lebih mungkin mengalami kembung dan distensi.

Ini berarti, wanita berisiko tinggi mengalami rasa tak nyaman saat berada di pesawat.

Jadi, pilihlah kursi di bagian lorong agar mudah bergerak ke mana saja.

Salah Satu Pramugari Pertama di Dunia Meninggal di Usia 103 Tahun

8 Aturan Penampilan Pramugari yang Wajib Dipatuhi, Tidak Boleh Dandan Menor

15 Aturan Rahasia yang Harus Diikuti Pramugari dan Pilot, Termasuk Jadwal Tidur

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
pramugaripenumpang pesawatVirgin Atlantic
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved