TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler, pernahkah kamu melihat sebuah patung kucing melambai di toko atau restoran milik orang Asia?
Patung mungil ini biasanya diletakkan di samping kasir.
Tahukah kamu kenapa patung kucing melambai ini banyak dipajang di toko?
Sedikit mengulas, patung kucing melambai ini akrab disebut maneki neko, dalam bahasa Jepang berarti kucing pengundang.
Jika kamu perhatikan, ada boneka manekin neko yang bisa menggerakan cakarnya ke atas dan bawah.

amazon.com
Dilansir TribunTravel.com dari berbagai sumber, maneki neko sudah ada sejak awal zaman Edo (abad ke-17).
Bagi orang Jepang khusunya, menganggap kucing adalah hewan yang teramat istimewa, karena dianggap sebagai hewan kesayangan Dewa Amaterasu atau dewa matahari.
Kucing dianggap sering mengamati pergerakan manusia dan melaporkan orang-orang mulia agar diberi rejeki kepada dewa matahari.
Itulah sebabnya, bagi orang Jepang, kucing dianggap hewan yang keramat.
Mereka percaya, jika seseorang membunuh kucing dengan sengaja, maka kesialan akan mengikutinyanya, akibat kutukan sang dewa.
Selain itu ada juga legenda populer yang melatarbelakangi patung kucing ini guys.
TONTON JUGA :
• Kunjungi Endek Sekar Jepun, Ini yang Dibeli Iriana Jokowi
• Selain Pantai, Ini 5 Tempat Wisata di Gunungkidul yang Hits dan Instagramable
• 7 Potret Liburan Romantis Sandiaga Uno dan Nur Asia di Korea Selatan
Konon ada seorang pendeta yang memelihara seokor kucing bernama Tama, ia kerap berkeluh kesah dengan Tama akan kondisi kuil yang memprihatinkan.
Kemudian ada seorang saudagar kaya dari daerah Hikone (bagian barat Tokyo), bernama Naotaka Li pulang berburu.
Ia kemudian berteduh di bawah pohon untuk menghindari hujan badai, tapi tiba-tiba ada seekor kucing yang memberi isyarat mengundang Naotaka untuk berteduh di genbang kuil.

Dailymail
Tidak berapa lama setelah Naotaka berteduh di gerbang kuil, tiba-tiba saja ada petir yang menyambar pohon tempatnya berteduh tadi.
Ia sangat berterimaksih dengan kucing yang menyelamatkannya itu, ia mendanai kuil tersebut menjadi mewah dan menjadikannya sebagai kuil keluarga.
Keadaan kuil itupun berubah 180 derajat guys, saat Tama tiada, patung kucing dibuat untuk mengenangnya.
Nah, Dari mitos dan legenda inilah lahirlah patung "Maneki Neko" guys.

Net
Maneki neko yang mengangkat kaki depan sebelah kanan konon dipercaya dapat mendatangkan rejeki, sementara maneki neko yang mengangkat kaki bagian kiri konon dipercaya dapat mendatangkan pembeli.
Maneki neko umumnya tidak dibuat untuk mengangkat kedua kaki depan lho guys, mengangkat kedua kaki depan dapat disimbolkan menyerah atau angkat tangan.
Walapun maneki neko yang cenderung kita lihat bewarna emas, namun ternyata tidak hanya warna itu saja loh.
Variasi warna maneki memiliki arti istimewa tersendiri, warna emas dianggap melambangkan kekayaan dan kemakmuran.
Ada juga maneki warna putih yang dianggap simbol kebahagian, kesucian dan segala sesuatu yang bersifat positif.
Warna calico atau krem adalah warna tradisional yang dianggap bisa memberi keberuntungan paling besar.
Nah, buat yang lagi single, ada juga maneki warna merah yang dianggap akan membawa keberhasilan antara teman dan cinta.
Maneki warna hijau dipercaya dapat memberikan kesehatan.
Terakhir maneki warna hitam yang disimbolkan untuk menyangkal aura jahat.
Selain warnanya yang beragam, jika diperhatikan dengan seksama maka kamu akan melihat beragam aksesoris yang digunakan maneki neko guys.
Beragam aksesoris ini nampaknya juga syarat akan manka, misalnya martil uang magis yang bisa menandakan kekayaan, saat martil dikocok, dipercaya dapat menungundang rezeki.
Selain sebagai pajangan, beragam maneki neko juga bisa diubah menjadi berbagai pernak-pernik seperti gantungan kunci ataupun celengan.
Nah, sekarang kamu sudah paham bukan kenapa patung kucing melambai sering kamu jumpai di toko-toko, tertarik mengoleksi satu guys?
• Harga Tiket Masuk Kolam Renang Curug Ciherang Bogor untuk Liburan Akhir Pekan
• 3 Pesan Rahasia yang Disampaikan Pilot Melalui Tanda Sabuk Pengaman
• 9 Pantai di Malang yang Tenang dan Eksotis untuk Liburan Akhir Pekan
( Tribuntravel.com / Novita Shinta Dewanti)