TRIBUNTRAVEL.COM - Negeri di Atas Awan Gunung Luhur belakangan ini ramai diperbincangkan setelah fotonya viral di medsos.
Tempat wisata Negeri di Atas Awan Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, sempat ramai dikunjungi para wisatawan.
Namun bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Negeri di Atas Awan Gunung Luhur untuk melihat panorama lautan awan lagi, harus bersabar.
Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, menutup sementara Negeri di Atas Awan Gunung Luhur.
Penutupan Negeri di Atas Awan Gunung Luhur dilakukan untuk penyelesaian pekerjaaan jalan dan sejumlah fasilitas.
Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim, telah mengimbau wisatawan untuk menunda rencana kunjungan ke Negeri di Atas Awan Gunung Luhur hingga tiga bulan ke depan, hingga pengerjaan jalan selesai dan fasilitas lengkap.
Wahidin mengatakan, tidak ada rencana untuk menutup obyek wisata yang terletak di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Dia hanya meminta pengunjung dikurangi.
Berikut ini deretan fakta terbaru Negeri di Atas Awan Gunung Luhur:
1. Ditutup sementara
Kabid Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Luli Agustina mengatakan, Negeri di Atas Awan Gunung Luhur ditutup sementara lantaran khawatir akan terjadi lonjakan pengunjung seperti liburan akhir pekan lalu.
Pada saat itu, pengunjung membludak hingga menyebabkan macet parah.
"Mulai hari ini (Rabu), terutama Sabtu dan Minggu atau weekend, ditutup karena ada pengerjaan jalan dan penambahan fasilitas," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/9/2019).
• Ramainya Negeri di Atas Awan Lebak Banten Saat Liburan Akhir Pekan, Sebelum Akhirnya Ditutup
• Negeri di Atas Awan Gunung Luhur Ditutup, Ini 7 Tempat Wisata di Banten yang Asyik Dikunjungi
• Deretan Potret Menakjubkan Negeri di Atas Awan Bukit Wolobobo NTT
2. Penutupan berdasarkan hasil rapat
Dikatakan Lili, keputusan ditutupnya sementara Negeri di Atas Awan Gunung Luhur tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Lebak dan Polres Lebak.
Dalam rapat tersebut juga melibatkan kepala desa setempat.
"Mereka sudah sepakat ditutup sementara. Mereka akan koordinasi dengan BUMDes dan Pokdarwis mengenai apa yang sudah kami sepakati," katanya.
Saat ditutup sementara, nantinya akses jalan ke Gunung Luhur juga akan ditutup.
Kata Lili, ini untuk mengantisipasi wisatawan yang tetap nekat untuk datang.
Untuk pencegahannya, akan ditempatkan petugas dari Polres Lebak.
• 3 Kuliner Khas di Sekitar Negeri di Atas Awan yang Wajib Dicoba
• Jangan Salah, Video Viral di Medsos Ini Bukanlah Negeri di Atas Awan Lebak Banten
• 5 Tempat Wisata Terdekat dari Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, Banten
3. Warga dirikan usaha di Gunung Luhur
Negeri di Atas Awan Gunung Luhur viral di medsos, juga berdampak pada ekonomi warga setempat.
Mereka ramai-ramai mendirikan usaha di Gunung Luhur.
Kepala Desa Citorek Kidul, Narta atau Jaro Atok mengatakan, terdapat puluhan keluarga yang mendirikan berbagai macam usaha di Gunung Luhur, mulai dari berdagang hingga menyediakan akomodasi seperti tenda dan penginapan.
"Ada puluhan keluarga ikut andil, awalnya tidak punya mata pencaharian, seperti janda-janda tua, kita utamakan orang-orang seperti itu, Alhamdulillah kita rasakan peningkatan ekonomi," kata Jaro Atok kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (24/9/2019).
Tonton juga:
4. Kantongi jutaan rupiah per hari
Dikatakan Jaro Atok, ramainya pengunjung sangat dirasakan para warga yang membuka usaha di Gunung Luhur, bahkan sambungnya, keuntungan Jika dihitung nilainya bisa mencapai jutaan rupiah per hari.
"Sekarang sangat terasa oleh warga, nilainya kalau diperkirakan bisa di atas UMK Kabupaten Lebak dalam satu hari di akhir pekan saat ramai," katanya.
Padahal, kata Jaro Atok, sebelumnya warga di desanya rata-rata adalah bermata pencaharian sebagai petani dan gurandil atau penambang emas di lahan sisa peninggalan PT Antam dengan penghasilan tidak menentu.
5. Berkah bagi masyarakat
Ditambahkan Jarot, geliat ekonomi juga tidak hanya dirasakan oleh warga Citorek saja.
Menurutnya, warga yang berada di jalur ke Gunung Luhur juga merasakan dampaknya dengan membuka usaha untuk kebutuhan wisatawan.
"Beberapa kepala desa cerita ke saya kalau warganya banyak yang buka usaha tempat istirahat dan warung di sepanjang jalur ke Gunung Luhur, mulai dari Cipanas hingga Citorek, Alhamdulillah banyak berkahnya," katanya.
Jaro Atok berharap, Negeri di Atas Awan Gunung Luhur yang menyuguhkan panorama hamparan awan, bisa ditata lebih baik.
Hal ini tentunya untuk kebaikan bersama, terutama untuk akses jalan yang saat ini dikeluhkan oleh para wisatawan.
"Jalan sangat mendesak, kami berharap bisa segera diselesaikan. Kami juga ingin ada posko polisi, untuk kenyamanan dan keamanan, karena banyak pengunjung dikhawatirkan ada kriminalitas," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Fakta Baru Negeri di Atas Awan, Ditutup Sementara hingga Pedagang Kantongi Jutaan Rupiah Per Hari.