TRIBUNTRAVEL.COM - Patung ikonik Merlion di Pulau Sentosa dikabarkan akan dihancurkan untuk pengembangan proyek Sentosa Sensoryscape.
Dengan dihancurkannya Merlion Sentosa ini nanti, koleksi Patung Merlion akan berkurang dari jumlah total tujuh menjadi enam.
Patung Merlion sendiri merupakan sebuah simbol ikonik dari negara Singapura.
Merlion Sentosa yang akan dihancurkan ini pun sering dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara.
TONTON JUGA :
Berikut 6 fakta unik Merlion sebagai ikon Singapura yang bisa kamu ketahui.
1. Berawal dari Kisah Mitos
Merlion yang mempunyai wujud kepala singa dan tubuh ikan ini pertama kali dirancang pada tahun 1964 oleh ahli zoologi Inggris Alec Fraser-Brunner.
Perpaduan dua hewan ikan dan singa diambil dari permulaan negara Singapura itu sendiri.
Ikan sendiri merupakan representasi dari Singapura yang pada awalnya adalah sebuah "desa nelayan," meskipun pada akhirnya hal tersebut dibantah dengan catatan sejarah.
Dalam catatan sejarah tersebut, Singapura bukan berasal dari desa nelayan, melainkan sebuah pelabuhan.
Sedangkan sosok singa sendiri merujuk dari pangeran Sriwijaya yang mengklaim telah memberi nama pulau Singapura dengan nama "Kota Singa."
• 7 Tempat Wisata di Singapura yang Cocok untuk Berburu Foto
• Itinerary Singapura 3 Hari 2 Malam untuk Liburan Hemat dan Menyenangkan
2. Patung Merlion Pertama Berada di Sungai Singapura
Patung Merlion pertama dibuat oleh pemahat Lim Nang Seng dan diresmikan oleh Perdana Menteri Lee Kuan Yew pada tahun 1972.
Pada awalnya patung Merlion ini berada di Sungai Singapura.
Kemudian patung ini dipindahkan 120 meter pada tahun 2002 karena terhalang oleh Jembatan Esplanade.
Saat ini patung Merlion dengan tinggi 8 meter dan berat 70 ton tersebut berada di Merlion Park dan menghadap ke Teluk Marina, Singapura.
3. Ada Tujuh Merlion di Singapura
Di Singapura sendiri terdapat total tujuh Merlion yang berada di berbagai tempat.
Tujuh Merlion ini terdiri dari 2 Merlion di Merlion Park, satu di Pulau Sentosa.
Lalu, terdapat dua patung Merlion berada di puncak Gunung Faber dan Markas STB dekat Grange Road.
Kemudian dua Merlion sisanya berada di Ang Mo Avenue 1. Merlion tersebut dibangun pada tahun 1998.
Dengan rencana dihancurkannya Merlion di Sentosa, hal ini membuat jumlah Merlion berkurang menjadi 6.
4. Sentosa Merlion Dibangun pada 1995
Sentosa Merlion dibangun oleh James Martin, pematung Australia pada tahun 1995 dan memakan biaya sekitar 8 juta dolar.
Patung Merlion yang ada di Pulau Sentosa ini memilki tinggi mencaai 37 meter dan menjadi patung Merlion tertinggi di Singapura.
Namun sayangnya, Sentosa Merlion akan dihancurkan.
Sentosa Merlion masih bisa dikunjungi oleh wisatawan hingga 20 Oktober 2019 mendatang.
5. Ada Hotel yang Beri Layanan Tidur bersama Merlion
Pada tahun 2011, seorang seniman Jepang Tatzu Nishi merancang sebuah pop-up hotel yang menampilkan patung merlion dalam sebuah kamar mewah.
Instalasi mewah tidur bersama patung Merlion ini ada di Merlion Hotel yang terletak di sebelah Fullerton Hotel.
6. Kamu juga Bisa Menemukan Merlion di Luar Singapura
Merkipun menjadi ikon nasional Singapura, Merlion juga sangat populer di luar Singapura dan kamu bisa menemukan tiruan landmark ikonik ini.
Salah satunya berada di Hakodate, patung Merlion Hakodate ini dibuat sebagai simbol persahabatan antara Hokkaido dengan Singapura.
Merlion Hakodate ini memiliki tinggi 8,6 meter, persis sama dengan patung asli yang ada di Singapura.
Patung Merlion Hakodate didirikan pada tahun 1989 di pantai Nanaehama sebagai dewa penjaga untuk keselamatan para kapal yang melakukan perjalanan ke pelabuhan Hakodate.
Selain itu, ada juga Merlion di Nambo Paradise Botanical Gardens di Tateyama, Chiba, sebagai bentuk hubungan akrab dengan Singapore Botanic Gardens.
• 8 Tips Mencegah Koper Dibobol dan Tetap Aman di Bagasi Pesawat
• 4 Open Trip Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, Mulai dari Rp 250 Ribu
• Tertipu Ulasan Bodong, Wisatawan Ini Temukan Pemandangan Menyedihkan Hotel yang Dipesan
• 7 Tempat Wisata di Singapura yang Cocok untuk Berburu Foto
• Remaja Ini Alami Kebutaan Setelah Berenang di Laut
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)