TRIBUNTRAVEL.COM - Satu daerah di Yogyakarta yaitu Kabupaten Gunungkidul memiliki banyak olahan kuliner eskstrem.
Kuliner ekstrem di Gunungkidul sering jadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.
Kuliner ekstrem di Gunungkidul seperti belalang goreng membuat para wisatawan penasaran.
Berikut beberapa kuliner ekstrem di Gunung Kidul.
1. Puthul Goreng
Kuliner ekstrem di Gunungkidul yang pertama adalah puthul goreng.
Puthul merupakan sejenis kumbang yang banyak terdapat di dedaunan di awal musim penghujan.
• Jadwal Sanur Village Festival 2019, Isyana Sarasvati Tampil di Liburan Akhir Pekan
• Bingung Liburan Akhir Pekan Kemana? Coba Kunjungi 6 Tempat Wisata Dekat Jakarta Ini
• Liburan ke Inggris? 5 Tempat Wisata Gratis Ini Wajib Dikunjungi Saat di London
Tonton juga:
Oleh masyarakat Gunungkidul, Yogyakarta, Puthul dijadikan sebagai bahan utama pembuatan makanan.
Hal ini dilakukan lantaran larva Puthul dianggap sebagai hama sehingga berpotensi merusak pertanian warga.
Sebelum digoreng, Puthul dibersihkan menggunakan air.
Bagian sayap puthul yang cukup keras itu harus lepaskan terlebih dahulu dari tubuhnya.
Jika sudah bersih, Puthul di beri bumbu bacem kemudian ditiriskan dan digoreng.
Tak hanya menjadi hidangan konsumsi, Puthul juga dijual oleh warga setempat sebesar Rp 40.000 per 1.500 ml botol air mineral.
2. Kelelawar Bacem
Sebuah warung di Gunungkidul menghidangkan dan mejual kelelawar atau codot bacem.
Hewan nokturnal ini memiliki cita rasa manis yang memanjakan lidah.
Tekstur daging sedikit alot, namun tulangnya dirasa renyah jika digigit.
Selain penasaran, penikmat kelelawar bacem ingin mencari kesembuhan untuk penyakit asma, kencing manis, asam urat hingga orang yang ingin menyembuhkan luka.
Kelelawar bacem ini dijual dengan harga terjangkau, hanya Rp 7000 per ekornya.
Kebanyakan kelelawar didapat dari warga setempat yang mencari di gua yang ada di sekitar kecamatan Panggang.
3. Tawon Goreng
Serangga tawon juga tak lepas dari bahan makanan olahan.
Biasanya, masyarakat Gunungkidul memasak tawon goreng untuk konsumsi pribadi.
Namun, hanya anak tawon yang diambil dari sarangnya untuk kemudian dicuci dan dicampur bumbu.
Warga setempat hanya menggunakan bawang putih dan garam tumbuk, lalu dicampurkan. Bisa juga menggunakan bumbu kaldu saset yang biasa dijual di toko.
Setelahnya, anak tawon digoreng sampai bumbunya meresap.
Jangan lupa terus diaduk agar matangnya merata. (Kompas.com/Rifqi Aufal Sutisna)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Kuliner Ekstrem di Gunungkidul Yogyakarta, Salah Satunya Tawon Goreng..."