TRIBUNTRAVEL.COM - Belakangan ini, banyak traveler yang lebih memilih bepergian dengan kereta api daripada pesawat.
Tak cuma di Indonesia, di negara-negara Eropa pun kereta menjadi moda transportasi favorit.
Agen wisata online Klook bahkan mencatat adanya peningkatan sebanyak tiga digit dalam pemesanan tiket kereta api secara global, khususnya di Eropa.
Untuk mendukung tren yang tengah berkembang ini, Klook menambahkan pilihan tiket kereta api di lebih dari 31 negara Eropa (termasuk Eurail Pass) dengan akses ke lebih dari 15.000 tujuan di Eropa.

Melansir dari siaran pers yang diterima TribunTravel, Rabu (14/8/2019), berikut lima alasan di balik meningkatnya tren bepergian dengan kereta api di Eropa.
1. Lebih cepat dibanding pesawat

Sekilas perjalanan via kereta api terkesan lebih memakan waktu ketimbang perjalanan via pesawat, tetapi pertimbangkan waktu perjalananmu yang sebenarnya.
Pertimbangkan waktu perjalanan dari pusat kota ke bandara, waktu yang dibutuhkan untuk melewati keamanan bandara, waktu menunggu di gerbang dan waktu perjalanan dari bandara ke kota.
Dengan pertimbangan waktu di atas, kamu akan menambahkan tiga jam ke total waktu perjalananmu.
Di sisi lain, kereta api umumnya terdapat di pusat kota ke pusat kota dan kamu dapat tiba beberapa menit sebelum keberangkatan.
2. Baik untuk kesehatan kulit

Penerbangan tidak baik untuk kulit, karena tingkat kelembapan yang rendah di kabin membuat dehidrasi.
Jika naik kereta api, tingkat kelembapan jauh lebih dekat dengan apa yang disukai kulit.
Founder & Director di HydroSkincare, Parish Stapleton, merekomendasikan kereta api jika memungkinkan, “Biasanya kulit membutuhkan waktu hingga 7 hari untuk pulih setelah penerbangan jarak jauh, dan 3-4 hari untuk jarak pendek.”
3. Ramah lingkungan

Jika dibandingkan dengan pesawat terbang, kereta api tidak hanya menghasilkan lebih sedikit emisi, tetapi emisi itu tidak dilepaskan langsung ke atmosfer yang tentunya sangat berbahaya.
• 5 Kota Cantik di Eropa yang Bisa Dikunjungi untuk Melarikan Diri dari Penatnya Jakarta
Perjalanan udara, terutama penerbangan "jarak pendek" kurang dari 480 kilometer, menghasilkan emisi karbon terbanyak dibanding opsi angkutan umum apapun karena konsumsi bahan bakar yang tinggi selama lepas landas dan mendarat.
Saat ini, beberapa kereta api menggunakan energi yang telah diperbarui, seperti matahari atau angin yang mengimbangi jejak karbon.
Belanda bahkan menggunakan energi hijau untuk menyalakan kereta api.
4. Bisa mengunjungi ke daerah yang jarang dikunjungi

Pemerintah dan para pebisnis membangun bandara di lokasi yang strategis secara komersial dan ekonomis.
Secara umum kamu tidak akan menemukan bandara di kota-kota kecil.
Di sisi lain, kereta api memungkinkan untuk mengunjungi kota-kota kecil ini.
Tentu saja, ada bonus tambahan dari mengunjungi kota-kota kecil ini, kamu akan mendapat pemandangan yang lebih menakjubkan.
• 7 Kota Paling Menakjubkan di Swiss, Lanskap Pegunungannya Bagai Potret dalam Kartu Pos
Misal di Swiss, kamu bisa mampir ke Luzern.
Berada di tengah-tengah pegunungan yang tertutup salju, Luzern adalah kota yang sudah ada sejak abad pertengahan.
Sementara jika ke Jerman, kamu bisa mengunjungi Weimar, kota yang memiliki begitu banyak situs yang terdaftar di UNESCO.
5. Lebih bebas

Ingin membawa tiga liter air? Tidak masalah.
Selain itu, tidak ada tanda sabuk pengaman atau turbulensi yang membatasi ruang gerakmu.
Bekerja atau menonton film? Tentu bisa, karena tidak perlu menyimpan laptopmu seperti saat naik pesawat.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT: