TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap daerah di Indonesia banyak menyimpan tradisi unik.
Begitu juga di Nagari Talang Maua, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.
Satu di antaranya, tradisi manangguak ikan.
Tradisi ini sering dilakukan masyarakat setempat ketika musim kemarau.
Saat itu, air sungai mulai kering dan tinggal genangan air di lubuk-lubuk yang ada di sungai wilayah itu.
Tradisi manangguak ikan digemari semua kalangan di nagari ini.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:
Mulai anak-anak, sampai ibu-ibu akan turun ke sungai jika telah tiba musimnya.
Biasanya ikan yang didapat ialah ikan air tawar kecil-kecil yang memiliki rasa daging yang empuk dan manis.
Mhd Arzi Septian (23), pemuda asal Nagari Talang Maua mengungkapkan, pada tradisi manangguak ikan juga akan terjalin hubungan silaturahmi antar warga sekitar.
"Yang penting itu kebersamaannya, dapat atau tidak dapat ikannya itu urusan belakangan," ungkapnya kepada TribunPadang.com, Selasa (6/8/2019).
Pada tradisi manangguak ikan biasanya masyarakat menggunakan akar pepohonan yang dijadikan untuk memedihkan mata ikan.

"Kalau makai akar ini, mata ikan jadi pedih sehingga mudah menangkapnya. Selain itu juga tidak merusak lingkungan berbeda jika menggunakan zat kimia," ujar Arzi.
Sedangkan untuk alat menangkap ikan, masyarakat umumnya menggunakan jaring yang mereka sebut dengan tangguak atau tangguk.
Ia berharap, tradisi ini tetap dipertahankan masyarakat Talang Maua, agar tidak punah.
Karena menurutnya, itu merupakan tradisi yang bermanfaat untuk memupuk kedekatan antar masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Tradisi Manangguak Ikan, Budaya Lokal Masyarakat Nagari Talang Maua Kabupaten Limapuluh Kota.