Breaking News:

Permintaan Unik Anak Rambut Gimbal di Dieng Culture Festival 2019: Kentut dan Telur Puyuh

Seorang anak peserta ritual cukur rambut gimbal punya permintaan unik yakni kentut satu plastik.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
twitter/@FestivalDieng
Dinda Syifa Ramadhani seorang anak rambut gimbal yang mengikuti prosesi ritual cukur rambut gembel ditemani sang ayah dan ibu. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Prosesi pencukuran rambut gimbal (anak bajang) merupakan rangkaian acara Dieng Culture Festival 2019.

Prosesi tersebut diawali dengan kirab anak rambut gimbal dari rumah ketua adat menuju pondok Kompleks Dharmasala.

Dalam ritual ini turut dihadiri Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, Bupati Banjarnegara Sumanto, Deputi Pengembangan Kementrian Pariwisata, Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), serta Forum Komunikasi Daerah (Forkompinda).

Ritual cukur rambut gimbal ini digelar di Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019).

Pengunjung Dieng Culture Festival 2019 Meningkat Dibanding Tahun Lalu

Menariknya dalam prosesi pencukuran rambut gimbal tersebut, ada permintaan unik dari salah seorang anak rambut gimbal.

Dilansir TribunTravel dari laman akun twitter @FestivalDieng, Selasa (6/8/2019), Dinda Syifa Ramadhani yang berusia 4 tahun meminta kentut satu plastik dan telur puyuh satu biji.

Dalam unggahan akun Twitter tersebut, nampak Syifa ditemani ayah dan ibunya.

Syifa merupakan salah satu anak yang memiliki rambut gimbal yang berasal dari Clapar Kulon, Jlamprang, Leksono, Kabupaten Wonosobo.

Tonton juga: 

Selain Syifa, ada 10 anak lain yang juga ikut proses pencukuran rambut gimbal dalam acara Dieng Culture Festival 2019.

2 dari 3 halaman

Dilansir TribunTravel dari laman Tribun Jateng, sebelumnya sembilan anak yang telah terdaftar mengikuti ritual rambut gimbal.

Tetapi belakangan tiga anak berambut gimbal lain kembali didaftarkan mengikuti ritual Dieng Culture Festival 2019.

Dua di antaranya berasal dari wilayah dataran tinggi Dieng, serta satu lainnya berasal dari Banjarnegara bawah.

Mereka berasal dari keluarga kurang mampu sehingga mendapatkan prioritas untuk mengikuti ritual massal ini.

Menurut Penanggung Jawab Budaya Dieng Culture Festival 2019, Bambang Riyadi, peserta ritual cukur rambut gembel memang diprioritaskan untuk anak berambut gimbal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.

Permintaan bocah rambut gimbal bagian dari prasyarat ritual.

Karenanya, permintaan itu harus dipenuhi.

Jika permintaan tidak dituruti, dipercaya rambut gimbal akan tumbuh kembali meski ritual telah diikuti.

Di luar Dieng Culture Festival, prosesi ritual cukur rambut gembel sudah menjadi tradisi masyarakat dataran tinggi Dieng.

Orang tua biasanya menggelar upacara pemotongan secara sederhana atau selamatan di rumah masing-masing.

6 Hotel Murah di Labuan Bajo Tarif Mulai Rp 160 Ribuan, Cocok untuk Liburan ala Backpacker

Mudah Tanpa Antre, Ini Cara Membuat Visa Turki Secara Online

Tingkatkan Kunjungan Wisata, Sri Lanka Beri Visa Gratis untuk Wisatawan Indonesia

4 Tempat Unik yang Cuma Ada di Australia, Ada Ibu Kota Ufo di Northern Territory?

3 dari 3 halaman

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Dieng Culture Festival 2019WonosoboBanjarnegara
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved