Breaking News:

Narapidana yang Dihukum di Pulau Terpencil Ini Justru Bahagia, Ini Alasannya

Penjara yang dibangun di pulau terpencil, terkadang menjadi neraka bagi para penjahat yang menjalani hukuman di sana.

Bastille Post
Penjara Bestroy di Norwegia, terletak di pulau Bestroy. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Penjara yang dibangun di pulau terpencil, terkadang menjadi neraka bagi para penjahat yang menjalani hukuman di sana.

Sebut saja pulau Nusakambangan jika di Indonesia, pulau ini adalah rumah bagi para tahanan kelas berat, dan tak jarang sebagian di eksekusi mati di sana.

Kemudian ada juga penjara Alcatraz, yang merupakan penjara yang dibangun di Pulau Alcatraz, di San Francisco, California, AS.

Penjara ini juga neraka bagi para penjahat kelas kakap yang dihukum di sana.

Namun, fakta berbeda justru ada di penjara Norwegia, (Bastroy) penjara yang juga dibangun di pulau terpencil di Norwegia ini.

Uniknya, siapa pun yang dihukum di penjara ini justru akan bahagia selama menjalani hukuman.

Beginilah penampakan salah satu kamar di penjara tersebut.
Beginilah penampakan salah satu kamar di penjara tersebut.

Hal itu tak lain karena penjara ini menawarkan fasilitas berbeda, di mana biasanya penjara memiliki kesan, tempat tidur sempit, toilet yang kotor, dan lingkungan yang kumuh.

Penjara ini justru memiliki furnitur yang mewah, kamar yang nyaman dan lebih yang mengejutkannya lagi, tahanan di pulau ini menerima gaji selama hukuman penjara.

Penjara ini terletak di pulau kecil Bestroy di Norwegia, dibangun setelah pemerintah setempat membayar pulau itu pada tahun 1898 dan mengubahnya menjadi penjara.

Pulau Bestroy pada awalnya digunakan sebagai penjara bagi pelanggar khusus, saat kejadian sosial Norwegia tahun 1953.

2 dari 2 halaman

Namun, setelah pengambilaliha,  penjara itu diubah menjadi penjara ekologis pertama di dunia.

Ada sekitar 100 tahanan di penjara ini, dan para tahanan ini semua bersalah karena melakukan kejahatan.

Para tahana juga melakukan aktivitas seperti olahraga dengan sipir penjara.
Para tahana juga melakukan aktivitas seperti olahraga dengan sipir penjara.

Namun, mereka diperlakukan sangat terhormat dan memiliki kehidupan yang nyaman, dengan ruangan yang besar, kamar tidur pribadi lengkap dengan peralatan di dalamnya.

Bahkan, para tahanan tidak perlu memakai pakaian tahanan, dan seolah-olah tinggal di rumah sendiri.

Selain itu, para tahanan juga bekerja dan memiliki hak memilih pekerjaannya sendiri, ada yang menjadi peternak, petani, koki, penjual toko kelontong, tukang, mekanik, hingga operator.

Mereka bekerja dan mendapatkan gaji, namun uang gaji mereka baru bisa diambil setelah mereka dibebaskan dari penjara.

Mereka tak hanya dipenjara namun melakukan beberapa pekerjaan seperti orang-orang pada umumnya.
Mereka tak hanya dipenjara namun melakukan beberapa pekerjaan seperti orang-orang pada umumnya.

Jadi, setelah keluar dari penjara mereka memiliki tabungannya sendiri. Hasilnya banyak tahanan yang memiliki antusiasme untuk bekerja.

Mereka mengambil inisiatif untuk melakukan semua pekerjaan.

Menurut keterangan, seorang tahanan yang dibebaskan dari penjara, bisa membawa uang sekitar 1,5 juta Krona Norwegia (Rp2,4 miliar) saat dibebaskan dari penjara.

Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Bukannya Tersiksa, Para Penjahat yang Dihukum di Pulau Terpencil Ini Justru Bahagia Karena Hal Berikut

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
NusakambanganNorwegiaAlcatraz Brann Stadion Aker Stadion Lerkendal Stadion Pantai Kalipat Martin Odegaard
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved