TRIBUNTRAVEL.COM - Thailand termasuk negara yang unuk dan sedikit sekali mendapat pengaruh dari Barat.
Perbedaan inilah yang harus traveler ketahui sebelum berlibur ke Thailand.
Orang Thailand pun memiliki budayanya sendiri dan aturannya sendiri yang wajib dipatuhi.
Dilansir TribunTravel dari The Thaiger, berikut 10 hal yang dilarang di Thailand:
1. Larangan menunjuk dengan kaki

Orang Thailand menganggap jika kaki merupakan bagian paling rendah dari tubuh.
Dan kepala dihormati sebagai bagian atas tubuh dan paling dekat dengan surga, sedangkan kaki dekat dengan tanah dan 'kotor'.
Tonton juga:
Jadi menunjuk orang yang sedang duduk dengan kaki merupakan hal yang dilarang.
Selain itu meletakkan kaki di atas meja atau di kursi ketika berada di depan umum juga merupakan hal yang dilarang di Thailand.
• 4 Manfaat Kesehatan yang Bakal Didapatkan dari Kegiatan Traveling
• Pramugari Ini Ungkap Kebiasaan Buruk yang Sering Dilakukan Penumpang Pesawat
2. Larangan menyentuh kepala orang
Karena kepala merupakan bagian tubuh yang paling tinggi dan dianggap suci maka menyentuh kepala seseorang termasuk hal yang dilarang di Thailand.
Kecuali orang tersebut masih sangat muda.
3. Larangan telanjang
Meski di beberapa negara, telanjang saat berjemur di pantai merupakan hal yang bisa ditemukan.
Namun berbeda dengan negara Thailand, meski gaya berpakaian di Thailand dianggap lebih santai, tapi orang-orang Thailand tidak menyukai orang telanjang di depan umum.
4. Larangan membahas monarki Thailand
Ketika liburan ke Thailand, hal yang dilarang berikutnya yakni membahas monarki Thailand.
Thailand memang berbentuk kerajaan dan dipimpin oleh seorang raja.
Raja Thailand masih mempertahankan tempat yang sangat dihormati dalam masyarakat Thailand meskipun raja memiliki kekuatan absolut, mereka diambil dalam kudeta tak berdarah pada 1932.
Hindari membahas monarki Thailand sangat dianjurkan, jika traveler mencoba melanggarnya bisa-bisa berakhir di penjara.
5. Jangan melanggar aturan di kuil

Thailand memiliki kuil yang cukup banyak dan menjadi destinasi wisata.
Ada beberapa aturan yang harus traveler patuhi saat berada di kawasan kuil dan saat bertemu dengan biksu.
Salah satunya yakni, melepas sepatu sebelum memasuki area kuil yang dianggap paling suci.
Jangan sekali-kali melanggar aturan tersebut.
6. Larangan kontak fisik di depan umum

Thailand berbeda dengan negara Italia ataupun Spanyol yang sering menampilkan adegan kontak fisik mereka di depan umum.
Orang Thailand bisa dikatakan jarang menunjukkan kontak fisik di depan umum, bahkan sekadar berpegangan tangan saja.
Jadi simpan momen-momen romantis untuk diri sendiri, atau bisa jadi tidak akan dihargai di Jalanan Thailand.
7. Larangan berkonflik

Orang-orang Thailand amat membenci konflik dan kemarahan.
Jika traveler dalam kondisi buruk, ada baiknya untuk tetap tenang.
Karena mengungkapkan kemarahan dan terjadinya suatu konflik dinilai sebagai tanda kegilaan oleh orang Thailand.
8. Larangan berdandan berlebihan

Orang-orang Thailand bisa dibilang cukup santai, bahkan traveler bisa menjumpai orang dengan pakaian santai berkeliaran di penjuru Thailand.
Mengenakan kaus dan celana pendek merupakan hal yang wajar ditemukan di Thailand.
Justru orang-orang Thailand akan memandangi ketika traveler mengenakan pakaian terlalu formal dan dandan berlebihan.
9. Larangan bersiul di malam hari
Hal yang dilarang di Thailand selanjutnya yakni bersiul.
Bersiul di malam hari menurut orang Thailand adalah tanda untuk memanggil hantu dan roh jahat lainnya.
Secara umum, orang Thailand tidak bersiul kapan saja tetapi jangan coba-coba bersiul di malam hari.
10. Larangan terlalu serius
Thailand memiliki 'Mai phen rai' dan 'Sabai sabai' yang jika diterjemahkan 'jangan khawatir' dan 'santai saja'.
Dua frasa ini mewakili banyak pemikiran Thailand.
Sederhananya, jangan memikirkan hal-hal di Thailand terlalu serius.
• 7 Rekomendasi Kuliner Khas Lombok untuk Menu Sarapan Pagi
• 4 Manfaat Kesehatan yang Bakal Didapatkan dari Kegiatan Traveling
• Peragaan Keselamatan Pesawat Pramugara Ini Bikin Penumpang Terhibur
• 5 Tips Solo Traveling ke Australia saat Musim Liburan
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)