TRIBUNTRAVEL.COM - Udara dingin di beberapa daerah wilayah Pulau Jawa beberapa hari terakhir terjadi pada malam hingga dini hari.
Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Staklim Yogyakarta, Sigit Hadi Prakosa menjelaskan ada 3 penyebab munculkan udara dingin akhir-akhir ini.
"Pertama, karena adanya pergerakan massa udara dari Australia, di mana udaranya dingin dan kering. Angin yang bertiup melewati Indonesia ini juga disebut sebagai
Monsoon Dingin Australia," jelas Sigit melalui keterangan tertulisnya pada Jumat (21/06/2019).
Penyebab kedua yang semakin membuat udara dingin adalah sedikitnya awan.
Menurut Sigit, jika biasanya sinar matahari yang masuk ke bumi bisa tertahan oleh awan, kali ini terbuang kembali ke luar angkasa.
Akibatnya, panas yang biasanya juga tertahan turut hilang.
• BMKG: Prakiraan Cuaca di 33 Kota Indonesia, Waspada Hujan Petir di Medan
• 5 Tempat Wisata Seru di Palembang, Cocok Dikunjungi saat Liburan Akhir Pekan
• 7 Kuliner yang Wajib Dicoba saat Berlibur ke Osaka, Taiko-Manju Bikin Nagih
TONTON JUGA :
Terakhir, mengingat saat ini mulai musim kemarau, kandungan air di dalam tanah dan di udara menjadi rendah.
Hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara, menyebabkan suhu dingin yang kering.
Sigit memperkirakan kondisi udara dingin akan berlangsung hingga Agustus mendatang.
"Pada pantauan 5 hari terakhir ini saja, suhu udara paling rendah berkisar antara 18 hingga 20 derajat Celcius," ungkapnya
Menurut Sigit, masyarakat tak perlu khawatir namun sebaiknya mempersiapkan beberapa hal untuk menghadapi suhu udara dingin.
"Sangat disarankan untuk menggunakan pakaian atau selimut tebal untuk menjaga suhu tubuh," jelas Sigi.
Berikutnya, ia menyarankan agar suhu pendingin udara ruangan tidak terlalu rendah.
Sebab suhu yang rendah membuat udara semakin terasa dingin.
Mengingat udara dingin ini diikuti dengan kondisi yang kering, Sigit menyarankan agar masyarakat mencukupi cairan tubuh dengan banyak minum air mineral.
Hal tersebut dilakukan agar tidak mudah dehidrasi.
"Jangan lupa makan yang cukup, minum yang hangat, serta menggunakan krim pelembab agar kulit tidak kering," jelasnya.
Sigit juga mengatakan udara dingin ini berpotensi memunculkan sejumlah gejala pada tubuh manusia.
Pertama adalah kulit menjadi kering serta mimisan.
Selain itu, ada potensi peningkatan penyakit pernafasan yang diakibatkan oleh virus atau bakteri.
"Paparan udara dingin juga bisa menyebabkan terjadinya hipotermia alias penurunan suhu tubuh," ujar Sigit.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Penjelasan BMKG Yogyakarta Penyebab Udara Dingin Akhir-akhir Ini