Breaking News:

Pasca Lebaran, Kurma Mesir Masih Jadi Idola Masyarakat Kota Semarang

Ramadan dan Lebaran secara umum telah usai. Namun, berkahnya hingga kini masih tersisa bagi sebagian besar pedagang kurma di Kota Semarang.

Tribun Jateng/hermawan handaka
Permintaan Buah Kurma Di Semarang Terus Meningkat 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ramadan dan Lebaran secara umum telah usai.

Namun, berkahnya hingga kini masih tersisa bagi sebagian besar pedagang kurma di Kota Semarang.

Rata-rata, mereka mengalami peningkatan dua kali lipat selama bulan suci tersebut.

Hingga kini permintaan masih banyak, namun sudah mulai ada penurunan.

Hal itu dipaparkan oleh pedagang kurma di Pasar Relokasi Johar Baru Blok E-1 Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Radipah.

"Ada peningkatan hingga dua kali lipat. Kalau yang grosir sudah mulai terlihat sebelum Ramadan hingga setelah Idulfitri ini sudah mulai menurun. Tapi tetap lebih tinggi dari hari biasanya," ucap Radipah, Minggu (16/6/2019).

Kurma yang ia jual berasal dari beberapa negara seperti Arab, Mesir, Tunisia, bahkan Amerika.

Sebagai pedagang grosir ia kemudian harus memastikan kebutuhan pedagang dari luar kota, khususnya daerah di pinggiran Kota Semarang.

Radipah berucap, total menyediakan 15 jenis kurma di kiosnya.

Beberapa di antaranya disebutkannya ada kurma nabi, Tunisia madu, Tunisia tangkai, dan Mesir.

2 dari 3 halaman

Setiap jenis tentu memiliki keistimewaan dan harga bervariasi.

Kurma Mesir misalnya, memiliki rasa manis dan tekstur legit.

Harganya dibanderol Rp 60 ribu per kilogram.

Kurma Tunisia Madu memiliki kualitas lebih premium, rasa manisnya tidak membuat tenggorokan terasa lengket.

Harganya pun lebih mahal hingga Rp 100 ribu per kilogram.

Ada juga kurma yang paling mahal, disebut sebagai Kurma Rosul (Ajwa) dan Kurma Medjol asal Amerika.

Dua jenis kurma itu harganya mencapai Rp 300 ribu per kilogram.

Dari sekian jenis kurma itu, sebagian besar masyarakat lebih tertarik membeli kurma Mesir dengan harga Rp 60 ribu tiap kilogram dan Tunisia madu Rp 80 ribu per kilogram.

Kedua jenis kurma ini paling laris dan banyak dicari.

Biasanya sampai pasca Lebaran pun masih banyak yang mencari.

3 dari 3 halaman

Sementara untuk jenis-jenis premium, biasanya akan dipesan orang-orang tertentu yang memang menyukai jenis kurma tersebut.

Selain Radipah, penjual kurma lainnya di sekitat relokasi pasar Johar, Toyib Subianto juga mengamini kenaikan penjualan itu.

Iapun menyebutkan ada promo khusus yang ia terapkan.

Hal itu dilakukan agar peningkatan penjualan di kiosnya bisa melonjak.

Sama seperti Radipah, selama Lebaran dan Ramadan lalu ia juga mengalami lonjakan transaksi hingga dua kali lipat.

"Untuk mendapat peningkatan penjualan itu memang tidak datang begitu saja. Perlu adanya pendorong salah satunya ya diskon dan bonus," ucap Toyib saat ditemui terpisah.

Ia menyebutkan, salah satunya adalah memberi bonus dua kilogram kurma untuk pembeli yang bertransaksi lebih dari Rp 1 juta dalam sekali belanja.

Selain itu ia juga menyediakan diskon untuk beberapa jenis kurma yang tidak banyak pembelinya seperti Kurma Medjol dan Rosul.

"Hasilnya lumayan memacu dan mendongkrak penjualan. Pasalnya pada hari biasa yang rata-rata menjual 100 kilogram kurma. Saat mendekati lebaran bisa sampai 225 kilogram setiap hari," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kurma Mesir Jadi Idola Masyarakat Kota Semarang, Bahkan Saat Pasca Lebaran, Harganya Rp 60 Ribu

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
SemarangKurma Mesir Jembatan Sikatak Gilo-gilo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved