TRIBUNTRAVEL.COM - Obyek Wisata Pagubugan, Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini patut menjadi salah satu pilihan Anda untuk liburan.
Tempat ini menawarkan sensasi berenang di area persawahan dan pegunungan yang masih asri.
Jadi ini tentu berbeda dengan kolam renang atau waterboom pada umumnya. Lantaran kolam renang ini dikelilingi sawah hijau dan pegunungan asri yang berhawa sejuk.
Mengusung wisata alam yang unik, Desa Melung kini identik sebagai desa wisata dengan lansekap pemandangan sawah terasering.
Jika Anda berkunjung ke sana, suasana hijau nan asri bersanding dengan suara angin yang terdengar semilir.
Di area wisata Pagubugan, terdapat sebuah kolam pemandian dengan air alami langsung dari Gunung Slamet.
Suasana kolam pemandian tersebut menyuguhkan pemandangan sawah terasering dengan bukit-bukit hijau di sekelilingnya.
Terdapat pula taman bunga dan gubug-gubug kecil yang menjadi tempat bersantai saat pikiran sedang penat.
Ternyata ide membuat kolam renang di dekat area persawahan adalah berawal dari sebuah kenangan masa kecil.
"Kami ingin membuat konsep wisata alam yang berbeda.
Terkenang masa kanak-kanak yang bahagia, yaitu bermain-main air di sawah, bercocok tanam, dan berkebun," ujar Ketua Unit Wisata Pagubugan, Desa Melung, Marsono kepada Tribunjateng.com, Kamis (13/6/2019).
"Kami membayangkan para pengunjung dapat berenang sambil melihat para petani menanam padi di sawah, seperti masa kanak-kanak kami," tambahnya.
Menurut Marsono, ke depannya bukan hanya sekedar kolam renang dan wisata alam saja.
Tetapi akan dikembangkan menjadi edu wisata.
Jadi pengunjung juga dapat menanam secara langsung, berkebun, dan berternak.
Menurut cerita warga setempat, nama Pagubugan menurut sejarah adalah sebuah tempat yang terdapat batu besar sebagai tempat berteduh.
Desa Melung mempunyai luas lahan sekitar 120 hektar dan berada di lereng Gunung Slamet yang berbatasan langsung dengan hutan.
Adanya kolam pemandian sejak Januari 2019 lalu mampu meningkatkan jumlah pengunjung ke Pagubugan Melung.
Dalam sehari pengunjung datang sekira 150 pada hari normal.
Kebanyakan pengunjung adalah anak-anak muda dari perkotaan Purwokerto.
"Sebelumnya hanya wisata irigasi sawah, semenjak ada kolam renang semakin banyak pengunjung yang datang.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Pagubugan Melung saat pagi hari atau sore hari sekira 15.00 karena matahari tidak terlalu terik," ujarnya.
Pengunjung juga dapat menikmati spot lain selain kolam pemandian yakni Grujugan Bengkok, Watu Jodoh dan Jembatan Manggis.
Dibuka mulai jam 08.00 WIB sampai 18.30 WIB.
Untuk saat ini tiket masuk hanya Rp 5 ribu, sudah termasuk parkir.
"Kalau hari libur seperti ini bisa sampai 500 pengunjung perhari.
Tiketnya tetap Rp 5 ribu sudah untuk semua wahana," tambah Marsono.
Seorang pengunjung asal Purwokerto, Bella Alfia (21) mengatakan sengaja mengunjungi Desa Melung karena penasaran dengan lansekap berenang dengan pandangan sawah dan bukit di sekitarnya.
"Saya kesini bersama teman saya untuk berburu foto selfie keren.
Kebetulan libur lebaran," ujarnya.
Akses menuju wisata Pagubugan sangatlah mudah.
Hanya berjarak 17 kilometer dengan waktu tempuh 44 menit jika dari start dari pusat kota alun-alun Purwokerto.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Fresh ! Sensasi Kolam Renang di Tengah Sawah Pinggir Bukit