Breaking News:

Belajar Membatik di Kampung Batik Giriloyo Bantul

Kampung ini berada di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Editor: Sinta Agustina
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Showroom di Kampung Batik Giriloyo menawarkan berbagai macam jenis dan motif batik, dari yang klasik hingga kekinian. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagai warisan peninggalan nenek moyang Bangsa Indonesia, batik memiliki filosofi dan kandungan nilai estetika yang tinggi.

Keterampilan membatik menjadi bagian dari budaya nusantara dan menjadi mata pencaharian yang turun-temurun dilestarikan oleh masyarakat.

Hingga saat ini, kita masih banyak menemukan sanggar ataupun sentra kerajinan batik di setiap daerah.

Satu di antaranya yang menjadi sentra kerajinan batik ada di Kampung Batik Giriloyo.

Kampung ini berada di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Seperti namanya "Kampung Batik" hampir sembilan puluh persen, aktivitas masyarakat di desa yang berada tidak jauh dari makam Raja Mataram Islam ini adalah membatik.

Datang ke perkampungan ini, kita bisa dengan mudah menemukan showroom dan ibu-ibu yang sedang membatik di depan rumah.

"Kampung batik Giriloyo ini terdiri dari tiga dusun, yaitu Giriloyo, Cengkehan dan Karang Kulon. Di tiga dusun itu hampir mayoritas pekerjaan dari ibu-ibu adalah membatik," kata Nur Ahmadi selaku Ketua Paguyuban Batik Giriloyo saat ditemui Tribunjogja.com, Rabu (22/5/2019).

Aktivitas membatik di kampung Giriloyo, diceritakan Ahmadi, sudah berlangsung turun-temurun sejak abad 17 Masehi, tepatnya sejak masa pembangunan makam Raja Mataram di Imogiri.

Konon, menurut dia, ketika proses pembangunan makam, banyak pejabat Mataram yang silih berganti datang mengenakan kain batik.

2 dari 4 halaman

Proses pembangunan makam Raja berlangsung cukup lama.

Lambat laun secara perlahan, orang-orang Keraton itu berinteraksi dan mengajari masyarakat Giriloyo cara membuat kain Batik.

"Artinya, awal mula keterampilan membatik masyarakat di sini, diajari langsung dari Keraton," jelas dia.

Proses perkembangan Batik di Giriloyo berlangsung cukup lama, turun-temurun dan sempat hampir mengalami vakum karena tidak dikelola dengan baik.

Puncak kebangkitannya terjadi pada tahun 2007 silam, pasca terjadi gempa bumi.

"Pasca gempa masyarakat memiliki semangat kebangkitan. Bangkit keluar dari keterpurukan dan bangkit untuk memunculkan batik," terangnya.

Semangat untuk bangkit itu bukan isapan jempol belaka.

Berdirinya Kampung Batik maka secara otomatis kerajinan canting lukis itu motifnya terus dikembangkan.

Mulai dari motif klasik seperti wahyu temurun, sidomukti, sidoasih, truntum, sekar jagad, hingga kawung.

Saat ini mulai dipadukan dengan motif kekinian yang diminati anak-anak muda.

3 dari 4 halaman

Tak ayal, desa yang terletak 9 kilometer arah selatan dari Kota Yogyakarta ini perlahan ramai dikunjungi wisatawan, terutama ketika musim liburan datang.

"Tahun 2018 kemarin, kunjungan wisatawan ke Batik Giriloyo mencapai 20.300 orang. Datang dari Jawa, luar Jawa bahkan ada juga wisatawan dari luar negeri," paparnya.

Jenis wisata yang ditawarkan adalah eduwisata, di mana wisatawan yang datang berkunjung akan diajak untuk belajar dan praktek langsung membuat batik.

Ada juga membuat kerajinan sungging wayang dan sebagai hiburan: ada juga wisata alam.

Berbagai variasi batik dijual di Kampung Giriloyo.

Misalkan saja batik biasa dijual dengan harga di bawah Rp 600 ribu.

Batik sedang dijual dengan harga Rp 600 ribu sampai Rp 1 juta, sementara batik premium harganya di atas Rp 1 juta.

"Tergantung kerumitan yang muncul dalam satu gambar kain," terang dia.

Seorang pembatik, Asmiyatun mengatakan, satu kain batik biasanya diselesaikan dalam waktu 15 sampai 20 hari oleh 4 sampai 5 orang.

Ia sendiri mengaku sudah membatik sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.

4 dari 4 halaman

Hingga kini usianya 60 tahun, Asmiyatun masih tetap rutin membatik.

"Ilmu membatik didapatkan turun temurun. Dari nenek zaman dahulu," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Melihat Lebih Dekat Kampung Batik Giriloyo di Bantul.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
Kampung Batik GiriloyoBantul
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved