TRIBUNTRAVEL.COM - Bubble Tea kini menjadi minuman sedang populer dan cukup digemari oleh anak-anak muda.
Cita rasanya yang manis dan juga nikmat ini membuat para pecinta Bubble Tea menjadi ketagihan dan ingin mengonsumsi lagi dan lagi.
Bubble Tea merupakan minuman yang berasal dari Taiwan, hingga kini kepopulerannya semakin menyebar dan digemari di Asia hingga Eropa.
Bubble yang terdapat pada minuman ini juga sering disebut boba, terbuat dari tapioka.
Bola atau yang lebih dikenal dengan nama boba ini berbentuk bulat dengan tekstur kenyal dijadikan sebagai topping dalam minuman teh yang dingin atau panas.
Untuk boba yang berwarna hitam, terbuat dari tapioka hitam, pati singkong, ubi dan gula merah.
Sedangkan boba yang berwarna putih terbuat dari pati singkong, akar kamomile, dan karamel.
Dilanisr TribunTravel dari berbagai sumber, simak dampak buruk terlalu sering mengonsumsi Bubble Tea bagi kesehatan.
1. Bahaya Kalori dan Gula Berlebihan

Mengutip dari hellosehat.com, bubble tea yang sering dipadukan dengan susu ini memiliki kandungan gula tambahan seperti sukrosa, fruktosa, galaktosa, melezitosa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jae Eun Min, David B. Green dan Loan Kim, bubble milk tea memiliki kandungan gula sebesar 38 gram dan kalori sebanyak 299 kcal untuk setiap porsinya.
Padahal, berdasarkan pendapat dari American Hearts Association, kebutuhan gula tambahan tidak boleh lebih dari 150 kcal/hari untuk pria dan 100 kcal/hari untuk wanita.
Dengan takaran gelas bubble tea yang dijual pada umumnya ini, kandungan gula dan kalori yang dihasilkan sudah sangat tinggi dan melebihi batas normal.
Tonton juga:
2. Risiko Penyakit Jantung dan Asam Urat

Kandungan gula dan kalori yang tinggi sangat berpotensi menimbulkan risiko penyakit jantung dan asam urat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Caitlin Batt, et al, sering mengonsumsi minuman manis lebih dari 2 kali per hari, dapat meningkatkan risiko terkena asam urat sebesar 1,78 kali pada pria dan 3,05 kali pada wanita.
Hal ini disebabkan karena adanya kadar fruktosa dan kalori yang tinggi dan berlebih dapat memicu terjadinya peningkatan asam urat.
3. Bisa Jadi Penyebab Diabetes Melitus Tipe 2
Selain itu, adanya kandungan gula yang tinggi, dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin.
Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah.
Hal ini dapat mencetuskan terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2.
• Keluarga Raffi Ahmad Liburan ke Australia, Ini Destinasi Pertama yang Dikunjungi
• Dianggap Langgar Kaidah Islam, Lebih dari 500 Kafe di Iran Ditutup Paksa
• 5 Tanda Ginjal Alami Kerusakan, Jangan Sampai Dihiraukan
4. Obesitas

Minum bubble tea secara berlebih juga dapat memicu peningkatan deposit lemak.
Peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.
Untuk meminimalisasi dampak buruknya, kamu dapat tetap mengkonsumsi bubble tea yang mengandung susu namun, jangan gunakan topping lain seperti boba, jeli, dan puding.
5. Sebabkan Sembelit

Topping bubble tea yang terbuat dari pati sehingga sulit untuk dicerna tubuh.
Bahkan mungkin juga di sejumlah gerai yang menjual minuman tersebut ada yang dengan sengaja menambahkan pengental dan pengawet ke bubble tersebut.
Mengonsumsi banyak topping tersebut terlalu sering dapat menimbulkan masalah pencernaan, termasuk masalah sembelit.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)