TRIBUNTRAVEL.COM - Ratusan sungai di seluruh dunia tercemar dengan tingkat antibiotik berbahaya, menurut penelitian global terbesar yang dilakukan.
Dalam penelitian tersebut, polusi antibiotik pada sungai dari seluruh dunia, termasuk beberapa sungai paling terkenal di dunia seperti Sungai Thames dan Tigris, mencapai 300 kali di atas tingkat "aman".
• Sayangi Bumi, Traveler Bisa Main Kayak Gratis Sambil Bersihkan Sungai di Eropa
Dalam sebuah studi oleh University of York, para peneliti menguji 711 lokasi sungai di 72 negara untuk melihat seberapa tercemarnya mereka.
TONTON JUGA
• Sungai di Kolombia Ini Punya 5 Warna Air, Apa Penyebabnya?
Dilansir TribunTravel.com dari laman en.goodtimes.my, peneliti menemukan adanya antibiotik berbahaya di 65 persen sungai yang diteliti.
Sungai-sungai yang tercemar ini telah diuji untuk dicemari dengan antibiotik yang diklasifikasikan sangat penting untuk perawatan infeksi serius.
• Yellow River, Sungai Kebanggaan Tiongkok yang Sering Ada Penemuan Jasad Manusia
Dengan kata lain, polusi antibiotik dapat menyebabkan bakteri mengembangkan resistensi terhadap obat-obatan yang menyelamatkan nyawa, karenanya, obat yang sama tidak lagi akan seefektif seperti dulu.
Bahkan yang secara umum dianggap sebagai satu sungai terbersih di Eropa, Sungai Thames, ditemukan mengandung lima antibiotik yang melebihi tingkat "aman" dengan jumlah yang signifikan.
• Pesawat Boeing 737 Tergelincir dan Masuk ke Sungai Saat Mendarat di Florida
Sementara itu, persentase terbesar dari antibiotik yang dicatat adalah di Bangladesh di mana konsentrasi metronidazole dalam air adalah 300 kali lebih tinggi daripada tingkat yang aman.
Menurut PBB, peningkatan bakteri yang kebal antibiotik adalah keadaan darurat kesehatan global yang berpotensi membunuh 10 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2050.
"Banyak gen resistensi yang kita lihat pada patogen manusia berasal dari bakteri lingkungan," kata Prof William Gaze, ahli ekologi mikroba dari University of Exeter yang mempelajari resistensi antimikroba.
Polusi dimulai ketika sungai dan tanah terkontaminasi dengan obat-obatan melalui kotoran manusia dan hewan.
• Sempat Menghilang Selama 70 Tahun, Air di Sungai Ini Tiba-tiba Muncul, Simak Kisahnya
Kebocoran dari pabrik pengolahan air limbah dan fasilitas pabrik obat juga merupakan beberapa penyebab obat menemukan jalan ke sungai dan tanah.
Di antara semua lokasi sungai yang diuji, konsentrasi antibiotik tertinggi ditemukan di Bangladesh, Kenya, Ghana, Pakistan, dan Nigeria.
Para peneliti saat ini menilai dampak pencemaran antibiotik terhadap satwa liar termasuk ikan, invertebrata dan ganggang.
• 6 Sungai Terunik di Indonesia, Merasakan Sensasi Menelusuri Amazon di Sungai Maron
"Ada kehancuran total populasi," kata Alistair Boxall, seorang ilmuwan lingkungan di University of York yang merupakan bagian dari tim peneliti.
“Ini sangat menakutkan dan menyedihkan. Kita dapat memiliki sebagian besar lingkungan yang mendapatkan antibiotik pada tingkat yang cukup tinggi untuk memengaruhi resistensi. ”
“Memecahkan masalah akan menjadi tantangan besar dan akan membutuhkan investasi dalam infrastruktur untuk pengolahan limbah dan air limbah, regulasi yang lebih ketat dan pembersihan lokasi yang sudah terkontaminasi,” Boxall menyimpulkan.
• Demi Kereta Bisa Beroperasi, Rel di Kota Ini Sengaja Dibakar
• 5 Tata Cara Pesan Tiket Kereta Api di Traveloka
• Cara Mudah Menghindari Jalan Tol Menggunakan Google Maps saat Mudik Lebaran
• 13 Fitur Terbaru Whatsapp yang Siap Rilis, Termasuk Bisa Cek Keaslian Foto
• Cara Mudah Menghemat Baterai Ponsel Selama Perjalanan Mudik Lebaran
TribunTravel/Ambar Purwaningrum