TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan Hong Kong Cathay Pacific menindak pra pramugari yang mengambil persediaan barang dalam pesawat.
Seperti peralatan makan, sampanye, dan es krim.
Diwartakan South China Morning Post, Cathay Pacific mulai melakukan pemeriksaan mendadak oleh pejabat keamanan untuk mencegah pencurian tersebut.
Setidaknya terdapat enam pramugari yang dicurigai dalam pemeriksaan yang dilakukan di Bandara Internasional Hong Kong pada April 2019 lalu.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:
Diinformasikan Daily Mail, enam pramugari tersebut akan menghadapi kemungkinan tindakan disipliner setelah mereka tertangkap basah oleh keamanan.
Baca: Pramugari Ungkap Hal Sederhana yang Bisa Dilakukan Penumpang untuk Memudahkan Pekerjaannya
Awak kabin yang diselidiki memiliki berbagai tingkat pengalaman.

Tak tanggung-tanggung, barang-barang yang dicuri bahkan telah merugikan maskapai sebesar ratusan juta.
Tak heran karena pencurian ini ternyata telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Barang-barang yang dicuri pun beragam, namun yang paling populer adalah panci es krim Haagen-Dazs.
Selain itu, para pencuri itu juga mengambil tisu basah dan pulpen bermerek perusahaan.
Baca: Pramugari Ungkap Pertanyaan yang Sebaiknya Tak Ditanyakan Penumpang Padanya

"Mengingat semakin banyak jumlah kerugian yang dilaporkan properti perusahaan, kami telah menginformasikan kepada kru kabin bahwa kami akan melakukan inspeksi acak," ujar juru bicara Cathay Pacific, dikutip dari Traveller.com.au.
"Kami sedang menangani kasus ini secara adil dan wajar sesuai dengan prosedur internal standar," tambahnya.
Awak kabin pertama kali diperingatkan tentang tindakan pencurian pada Januari 2019 lalu.
Namun pemeriksaan baru dilakukan pada April 2019.

"Jika ada yang mengambil properti perusahaan, terlepas dari nilainya atau jika yakin itu akan dibuang, akan dikenakan disiplin yang mungkin termasuk pemutusan hubungan kerja," jelas juru bicara Cathay Pacific kepada Daily Mail.
Baca: Diminta Matikan Rokok, Penumpang Mabuk Aniaya Pramugari Aeroflot hingga Patah Kaki
Masalah pencurian properti pesawat yang dilakukan oleh staf maskapai sebenarnya telah menjadi masalah setidaknya selama 25 tahun terakhir.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)