TRIBUNTRAVEL.COM - Stasiun Tugu Yogyakarta direncanakan bakal memiliki wajah baru sebagai sebuah kawasan terpadu.
Pengembangan stasiun Tugu Yogyakarta bakal dilakukan dengan melibatkan beberapa pihak terkait, di antaraya Pemkot Yogyakarta, Pemda DIY dan PT KAI.
Pengembangan stasiun Tugu Yogyakarta ini juga menelan anggaran hingga ratusan miliar rupiah.
Lahan seluas 80. 000 meter persegi atau 8 hekatre di stasiun Tugu akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu.
Pelaksanaan rencana pembangunan ini segera akan dilakukan segera setelah Lebaran tahun ini.
"Pengembangan stasiun Tugu ini berada di zona A dengan luasan 80.000 meter persegi atau 8 hektare dan luas bangunan sekitar 146.000 meter persegi," jelas Wali Kota Yogya, Haryadi Suyuti, seusai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Selasa (21/5/2019).

Haryadi menyebutkan, pengembangan kawasan ini akan mencakup sisi utara, barat, timur dan selatan stasiun.
Dia mencontohkan, di sisi timur akan dikembangkan sekitar 150 meter persegi dan sisi barat 354 meter persegi.
"Nantinya akan menjadi beberapa fungsi sebagai stasiun, parkir, kawasan zona komersial, dan ruang terbuka hijau," jelasnya.
Ada lima pihak yang terlibat dalam pengembangan kawasan stasiun Tugu tersebut, di antaranya adalah Keraton Yogyakarta, Pemda DIY, Pemkot Yogya, PT Hutama Karya dan PT KAI.
Pengembangan kawasan ini juga untuk menyikapi perkembangan zaman, terkait jumlah populasi dan teknologi.
"Kami juga berupaya untuk menentukan keamanan, kenyamanan dan kemudahan di Kota Yogya dan mendukung operasionalisasi bandara. Banyak yang menggunakan stasiun sebagai sarana untuk transportasi jarak jauh, maka perlu pengembangan kawasan, " jelasnya.
Dia menyebutkan, untuk pendanaan nanti akan menggunakan anggaran dari pihak ketiga.
Dari pihak PT Hutama Karya pun akan menyiapkan konstrukai dan pendanaan.

Dia menjelaskan, Stasiun Tugu merupakan langkah awal untuk penataan kota.
Penataan ini pun akan berkembang hingga stasiun Lempuyangan.
Sekda DIY, Gatot Saptadi mengatakan, pihak pemerintah akan menyiapkan regulasi untuk mendukung dan mendorong kelancaran pembangunan ini. Ada lima pihak yang mendukung rencana ini.
"Untuk pihak Keraton, PT KAI, Hutama Karya full bisnis. Sementara kami support regulasi, tata ruang dan juga Amdalnya, " jelasnya.
Anggaran Rp850 Miliar
Direktur Pengembangan dan Investasi PT Hutama Karya, Putut Ari Wibowo, menjelaskan anggaran untuk pengembangan kawasan stasiun Tugu ini mencapai sekitar Rp 850 miliar.
Anggaran ini berasal dari pihak PT berplat merah ini dan juga sindikasi bank.
"30 persen pendanaan dari kami (Hutama Karya) dan 70 persen adalah sindikasi bank. Kami libatkan BPD DIY karena tanahnya juga milik keraton, " urainya.
Putut menjelaskan, pihaknya selain mendukung anggaran juga memberikan konsep terkait dengan pengembangan kawasan tersebut.
Sebenarnya pengembangan kawasan ini meliputi lahan seluas 30 hektare.
"Namun, karena ribet ada pemindahan seperti Koramil, Kantor Polsek dan Samsat, maka pengembangan pada 8 hektare itu tadi, " urainya.

Pengembangan kawasan Tugu ini secara realistis untuk menaikkan kapasitas stasiun Tugu.
Pasalnya, stasiun Tugu ini menjadi tempat untuk komuter dan kereta api ke bandara.
Selain itu juga tempat untuk transportasi jarak jauh.
"Kami selesaikan dalam kurun waktu tiga tahun dan targetnya tahun 2022 bisa selesai. Selama pembangunan bukan terus ditutup, namun tetap ada operasional stasiun, "urainya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Menanti Wajah Baru Stasiun Tugu Yogyakarta, Area Seluas 8 Hektare Disiapkan untuk Pengembangan