TRIBUNTRAVEL.COM - Lembaga federal yang mengelola taman nasional di Amerika Serikat (AS), National Park Service (NPS), mengeluarkan aturan pembatasan kunjungan turis ke dua destinasi populer di negara tersebut mulai Kamis (16/5/2019) mendatang.
Dua destinasi tersebut adalah Patung Liberty dan Pulau Ellis.
Mengutip dari Lonely Planet, dua destinasi tersebut merupakan atraksi turis paling populer di New York City.
Namun NPS memberlakukan aturan untuk membatasi jumlah pengunjung, termasuk dek observasi luar lantai enam patung, Statue of Liberty Museum yang baru, dan National Museum of Immigration di Pulau Ellis.
Pemandu wisata komersial masih bisa datang ke kepulauan tersebut, namun tidak diizinkan mengunjungi tempat-tempat yang terlalu padat.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:
"Pembatasan diberlakukan sebagai tanggapan terhadap peningkatan jumlah tur komersial sebesar 600 persen selama 10 tahun terakhir," kata salah seorang juru bicara NPS kepada Lonely Planet.
"Peningkatan (turis) secara besar-besaran ini membuat perlunya mengurangi kepadatan," lanjut juru bicara itu.
"Kepadatan ini telah menyebabkan masalah keamanan dan menurunkan pengalaman pengunjung di lokasi," tambahnya.

Setiap tahun, Patung Liberty dan Pulau Ellis menerima setidaknya 4,5 juta kunjungan.
Dengan adanya pembatasan ini, NPS akan dapat mengelola kedua destinasi tersebut menjadi lebih baik.
Selain itu, NPS juga dapat meningkatkan pengalaman pengunjung secara keseluruhan.
Pembatasan serupa telah diberlakukan di sejumlah tempat-tempat populer di Amerika Serikat.
Di antaranya 9/11 Memorial Museum, Independence National Historical Park di Philadelphia, dan Alcatraz di San Francisco.
Namun tidak semua pihak menyambut dengan baik aturan ini.
Guides Association of New York City (GANYC) mengutuk pembatasan tersebut dan menyerukan NPS sebaiknya membuat aturan yang lebih baik untuk pemandu wisata komersial sebagai solusi alternatif.
:max_bytes(150000):strip_icc()/GettyImages-539667859-594c28695f9b58f0fc7f1d4f.jpg)
Juru bicara GANYC Michael Morgenthal menyebut larangan itu sebagai "reaksi berlebihan" terhadap "masalah kecil."
Dia memperkirakan terdapat sekitar 250 pemandu secara teratur memimpin tur, dalam setidaknya 28 bahasa yang berbeda.
Ia khawatir larangan baru akan merusak mata pencaharian mereka.
Pengunjung masih bisa mengunjungi area terlarang tanpa grup wisata dengan membeli Pedestal Reserve Ticket dari penjual tiket resmi Statue Cruises dengan harga 18,5 dolar AS atau sekitar Rp 265 ribu.
Tarif tersebut sudah termasuk akses kapal feri pulang-pergi dan tur audio mandiri.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)