TRIBUNTRAVEL.COM - Terdapat berbagai kue kering yang dapat ditemukan di sejumlah negara di dunia.
Beberapa di antaranya bahkan populer tidak hanya di negara asalnya, melainkan juga di negara-negara lain.
Satu di antaranya nastar, kue kering khas Indonesia yang populer di negara lain.
Dilansir oleh TribunTravel dari BuzzFedd, berikut 8 kue kering dari berbagai negara di dunia.
1. Nastar (Indonesia)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, nastar merupakan kue kering yang berasal dari Indonesia.
Nastar terbuat dari tepung terigu, telur, mentega, dan gula.
Dalam proses pembuatannya, kue nastar diisi dengan selai nanas di bagian dalamnya.
2. Stroopwafels (Belanda)

Stroopwafels, kue semacam wafel yang diisi dengan karamel.
Stroopwafels biasanya dijual dalam bentuk kepingan-kepingan dalam kemasan sebagai oleh-oleh.
Namun, kudapan manis ini juga dijual di pasar Natal atau pasar tradisional di Belanda.
3. Finskbrød (Denmark)
Finskbrød merupakan kue kering bercita rasa manis yang berasal dari Denmark.
Kue ini berbentuk persegi panjang dengan taburan almond dan gula di bagian atasnya.
4. Amaretti (Italia)

Amaretti, kue kering khas Italia yang kering di luar dan lembut di dalam.
Dengan rasa almond, amaretti memiliki rasa almond yang kaya.
Di Italia, amaretti biasanya menjadi teman minum kopi, teh, dan anggur.
5. Macarons (Prancis)

Dengan warna yang beragam, macarons populer di berbagai negara di dunia.
Macarons berupa kue berbentuk pipih yang berisi krim di bagian tengahnya.
6. Vanillekipferl (Jerman)

Vanillekipferl sebenarnya tak cuma ada di Jerman.
Kue kering ini juga populer di Austria, Jerman, Republik Ceko, Polandia, Slovakia dan Hungaria.
Vanillekipferl merupakan kue kering berbentuk bulan sabit yang biasa disajikan saat Natal.
7. Cinq Centimes (Senegal)

Cinq centimes adalah kue kering yang berasal dari Senegal.
Kue ini biasanya diberi topping selai kacang dan taburan kacang.
8. Lime Cookie (Guyana)
Seperti namanya, lime cookie merupakan kue kering dengan rasa jeruk nipis.
Lime cookie memiliki bentuk yang tipis dan tekstur yang renyah.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)