TRIBUNTRAVEL.COM - Wisata alam menjadi salah satu tujuan menarik untuk mengisi waktu liburan yang selama sepekan penuh berkutat dengan kesibukan kantor atau kerja lainnya.
Berwisata alam punya nilai tambah lebih jika dibandingkan dengan berwisata ke tempat hiburan lain.
Salah satu wisata yang dapat kamu kunjungi ketika tengah berada di Yogyakarta adalah Bukit Menoreh.
Bukit Menoreh merupakan bukit pembatas wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dahulunya Bukit Menoreh menjadi tempat bermarkasnya pasukan Pangeran Diponegoro saat terjadinya Perang Jawa.
Pangeran Diponegoro yang merasa hak-haknya dilanggar oleh Belanda kemudian mengobarkan perang dengan menyerang pos-pos pertahanan pasukan Belanda di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Tonton juga:
Dan Bukit Menoreh menjadi salah satu markas pasukan Diponegoro selama terjadinya Perang Jawa.
Selepas Perang Jawa usai dan Diponegoro ditangkap lalu diasingkan, perbukitan Menoreh dijadikan lahan perkebunan kopi oleh Pemerintah Belanda.
• 8 Kuliner Sunda yang Cocok Jadi Menu Sarapan, Cicipi Nasi Tutug Oncom hingga Soto Mi
• Dubai Memiliki Aturan Ketat, Dihukum Penjara Jika Berkata Kasar atau Berpegangan Tangan
• Diskon Tarif Tol Trans-Jawa Diperpanjang Hingga Masa Mudik Lebaran 2019
Karena terletak di dataran tinggi, maka Bukit Menoreh cocok untuk ditanami kopi.
Kini jauh setelah Perang Jawa yang telah menjadi sejarah dan Indonesia yang telah merdeka dari jajahan Belanda, Bukit Menoreh masih menyisahkan cerita legenda perjuangan Pangeran Diponegoro.
Bukit Menoreh sendiri terletak di antara tiga wilayah yaitu Kulon Progo, Purworejo, dan Magelang.
Bukit ini pun masih menyimpan penginggalan masa penjajahan Belanda berupa tanaman kopi yang ditanam sejak masa Kolonial.
Meski tidak sebesar perkebunan kopi di Salatiga dan Temanggung, akan tetapi eksistensi petani kopi di wilayah Menoreh masih ada dan masih berproduksi.
Jika kamu penasaran dengan bagaimana rasa kopi khas Bukit Menoreh ini bisa menyempatkan diri untuk mampir ke warung kopi salah satunya warung kopi Pak Rohmat.
Pak Rohmat merupaakn salah satu petani yang giat mempromosikan komoditas kopi Bukit Menoreh dan mengolah sendiri hasil perkebunan kopinya menjadi kopi bubuk siap seduh.
Di warung kopi Pak Rohmat, kamu bisa melihat langsung bagaimana proses pengolahan kopi dari mulai petik (ketika masa panen), pengeringan, memasak, menumbuk biji kopi hingga tersaji di meja kita.
Harga yang tergolong murah untuk segelas kopi murni Menoreh lengkap dengan tiga gelas gula yang bisa kita campurkan sesuai selera.
Ada gula pasir, gula jawa dan gula batu.
Paket sajian kopi Menoreh ini juga termasuk kacang rebus, lanting, dan jadah atau telo yang hanya dibanderol dengan harga Rp 10 ribu.
Warung Kopi Pak Rohmat juga menjual kopi robusta Menoreh yang telah dikemas dan siap dipasarkan ke berbagai wilayah.
Saat ini Kopi Menoreh produksi Pak Rohmat telah dikirim ke beberapa Wilayah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
• Deretan 5 Fobia Aneh ini Sering Ditemukan di Lingkunganmu, Pernah Dengar Coulrophobia?
• 5 Rekomendasi Pantai di Sekitar Gunungkidul Berikut Cocok untuk Berburu Spot Foto
• Ongkos Ojek Online Dibagi Berdasarkan Zona, Berikut Daftar Kenaikan Tarifnya
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)