Breaking News:

5 Fakta Big Bad Wolf, Berawal Tahun 2009 hingga Diskon Menarik

Tahun ini bazar buku Big Bad Wolf (BBW) Jakarta 2019 kembali digelar. BBW resmi dibuka untuk umum pada Jumat (1/3/2019)

SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PESTA BUKU - Pengunjung melihat buku-buku yang dijual pada pameran buku 'Big Bad Wolf Book Sale' di JX International 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tahun ini bazar buku Big Bad Wolf (BBW) Jakarta 2019 kembali di gelar.

BBW resmi dibuka untuk umum pada Jumat (1/3/2019) hingga Senin (11/3/2019) di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten.

Dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com, kabarnya akan ada 5,5 juta buku yang bakal dilego di Hall 6-10 ICE BSD.

Para pengunjung bisa memburu jutaan buku baru baik dari dalam maupun luar negeri dengan diskon mulai dari 60-80 persen.

BBW diklaim menjadi agenda tahunan bazar buku terbesar di dunia.

Hingga kini, BBW telah diselenggarakan di 8 negara Asia tenggara, yakni Malaysia, Indonesia, Myanmar, Filiphina, Sria Lanka, Taiwan, Thailand dan Uni Emirat Arab.

Berikut ini rangkuman fakta tentang bazar buku BBW yang telah dirangkum Tribunnews.com dari Kompas.com pada Kamis (28/2/2019).

1. Berawal dari Tahun 2009

BBW diinisiasi oleh sepasang suami istri asal Malaysia, Andrew Yap dan Jacqueline Ng.

Bazar pertama diadakan pada 2009 dan berhasil mendapatkan jutaan dolar dari penjualan buku yang mereka jual mulai harga 3 Ringgit Malaysia.

2 dari 4 halaman

Menurut Yap, bazar ini bahkan menjadi acara terpadat dan tersibuk di Malaysia, menyaingi acara-acara besar lainnya di negara itu.

Sebelum berubah menjadi BBW, sebelumnya mereka berdua membentuk "BookXcess" pada 2006.

Semuanya berawal dari keprihatinan akan rendahnya minat baca di negaranya ketika itu, Yap menyebut hanya 2 persen dari total penduduk.

“Misi kami adalah meningkatkan tingkat pembaca di Malaysia. Dan sejauh ini kami sangat bahagia dengan respons yang ada,” kata Ng.

Mereka berharap acara ini mampu meberikan orang lebih banyak akses terhadap buku.

2. Arti BBW

Jika diartikan secara harfiah, Big Bad Wolf adalah serigala besar yang jelek.

Namun, Yap dan Ng justru sepakat untuk menggunakannya menjadi nama bazar yang mereka selenggarakannya.

Saat Yap mengusulkan nama itu, semua orang menyebut Big Bad Wold memiliki impresi yang negatif.

Big Bad Wolf merupakan sosok jahat dalam dongeng Little Red Ridding Hood.

3 dari 4 halaman

Meski memiliki konotasi yang cukup negatif, namun nama tersebut tetap dipilih, bahkan sudah ada logo khususnya.

“Nama Big Bad Wolf itu nakal dan menarik,” kata Yap.

3. Sumber Buku

Yap dan Ng mendapatkan buku-buku dari pusat penjualan buku murah dari berbagai negara.

Sebagian besar buku memang merupakan stok lama, namun tetap dalam kondisi baru.

Di Indonesia, BBW dimulai sejak 2016, uniknya bazar ini buka dalam 24 jam selama 11 hari.

4. Cash Back hingga 50 Persen Jika Gunakan BCA

Tahun ini menjadi kali pertama untuk Bank Central Asia (BCA) menjadi sponsor utama BBW.

"BCA berkolaborasi dengan Big Bad Wolf Books karena melihat konsistensinya selama ini dalam menghadirkan buku impor berkualitas dengan harga terjangkau," ujar I Ketut Alam Wangsawijaya, Senior Vice President Transaction Banking Business Development BCA.

Sejumlah penawaran yang diberikan antara lain cash back hingga Rp 500 ribu, diskon 50% dengan menggunakan reward BCA, cicilan 0 persen dan masih banyak lainnya.

4 dari 4 halaman

5. Tips Berburu Buku di BBW

Beragam jenis buku bisa ditemukan di sini, mulai dari buku anak, kesehatan, politi, biografi hingga seni dan design.

Dengan banyaknya pilihan buku dan penawaran yang menggiurkan, biasanya para pengunjung akan kalap.

Akibatnya tanpa terasa pengeluaran akan membengkak.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buka Mulai Besok, Ini 5 Fakta Big Bad Wolf: Asal Usul hingga Tips Berburu Buku yang Bisa Kamu Coba

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Big Bad Wolf
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved