Breaking News:

Negara Terapung Pertama di Dunia Akan Dibangun di Samudra Pasifik pada 2020

Institut Seasteading bersama dengan pendiri PayPal, Peter Thiel sedang membayangkan sebuah negara terapung yang akan berdiri di Samudera Pasifik.

Seasteading via Blue21
Rencana pembuatan negara terapung di luar Pulau Tahiti pada tahun 2020 mendatang. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Visi futuristik orang-orang saat ini kedengarannya terlalu ambisius, termasuk pembuatan negara terapung tahun depan.

Tetapi, hal itu bukan hanya rencana belaka.

Tak lama lagi, penduduk Bumi akan melihat negara terapung pertama di dunia.

Institut Seasteading bersama dengan pendiri PayPal, Peter Thiel sedang membayangkan sebuah negara terapung yang akan berdiri di Samudera Pasifik.

Tepatnya di luar Pulau Tahiti pada tahun 2020 mendatang.

Setelah mendapat persetujuan pemerintah lokal dan Prancis, yang memegang wilayah itu, proyek tersebut akan mulai dibangun pada 2019.

dezeen.com via Seasteading Institut
dezeen.com via Seasteading Institut

The Seasteading Institute bertujuan menciptakan negara merdeka yang akan beroperasi berdasarkan hukumnya sendiri.

Negara ini diklaim akan bereksperimen dengan mode baru pemerintahan dan metode pertaniannya sendiri.

Bahkan, pemerintah Polinesia Prancis telah memberi persetujuan.

Mereka saat ini sedang menyusun zona ekonomi khusus sehingga negara terapung ini dapat beroperasi dengan undang-undangnya sendiri.

Seasteading Institut via newrepublic.com
Seasteading Institut via newrepublic.com
2 dari 2 halaman

Namun, negara terapung ini baru mendapat lampu hijau untuk membangun kota futuristik jika telah terbukti secara ekonomi dan ramah lingkungan.

Diklaim negara terapung ini nantinya memiliki hotel, rumah, kantor, restoran dan struktur lain yang diperlukan untuk menumbuhkan ekonominya.

Pertanian, fasilitas kesehatan dan pembangkit tenaga energi juga akan dibuka.

Kontraktor yang membangun negara terapung ini mengatakan menggunakan bahan ramah lingkungan dalam konstruksinya, termasuk bambu, serat kepala, kayu, dan logam atau plastik daur ulang.

Dikutip dari laman Elitereaders.com, presiden pelaksana proyek, Joe Quirk mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia ingin melihat 'bukan hanya satu' negara terapung di dunia pada 2050 mendatang.

Masing-masing negara nantinya akan menawarkan tata cara kelola yang berbeda.

Tidak seperti Pulau Palm di Dubai, negara terapung ini nantinya akan memiliki pemerintahan sendiri dan fasilitas yang lebih lengkap.

TribunTravel.com/rizkytyas

Selanjutnya
Tags:
TribunTravelSamudra PasifikNegara Terapung
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved