lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah China dilaporkan telah menutup base camp Gunung Everest dan daerah sekitarnya.
Keputusan tersebut merupakan respon dari banyaknya sampah yang ditinggalkan wisatawan.
Pemerintah lokal di Kabupaten Dingri di Tibet memposting beberapa pemberitahuan pada Desember 2018 tentang undang-undang perlindungan lingkungan nasional yang baru.
“Tidak ada kelompok atau individu yang diizinkan masuk ke area inti Cagar Alam Nasional Gunung Qomolangma (nama Tibet untuk Everest)," informasi dalam pengumumannya.
Namun, wakil direktur Cagar Alam Nasional Qomolangma China, Gesang Droma, mengklarifikasi larangan itu hanya berlaku untuk wisatawan.
Peneliti bencana gunung, ilmiah dan geologi masih diizinkan untuk memasuki cagar alam nasional.
Tonton Juga:
Droma menjelaskan, mereka masih dapat menikmati pemandangan Everest dari sisi China melalui Biara Rongbuk, yang terletak tepat di bawah base camp di ketinggian 16.400 kaki (4.998 meter).
Pihak berwenang China mengumumkan pada Januari, hanya 300 izin yang akan diberikan setiap tahun kepada pendaki yang ingin mengakses KTT Everest di pihak Pemerintah China.
Masalah sampah yang berkembang tidak hanya mengganggu China, tapi juga Tibet.
Pejabat Tibet melaporkan, lebih dari 9 ton sampah dikumpulkan selama musim pendakian tahun lalu saja.
Asosiasi Pendaki Gunung Cina mencatat sekitar 40.000 pengunjung yang datang ke base camp di China pada 2015.
Sementara itu sekitar 45.000 pendaki tercatat melewati base camp Nepal pada 2016 hingga 2017.
• Dirut KAI Prediksi 29 Mei Puncak Arus Mudik dan 9 Juni Puncak Arus Balik Lebaran 2019
• Hari Raya Idul Fitri Masih 4 Bulan Lagi, Ini 3 Tips Berburu Tiket Mudik Lebaran
• Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran Bisa Dipesan Mulai Hari Ini
(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)
