TRIBUNTRAVEL.COM - Tiga orang wisatawan mancanegara (wisman) nekat mendaki Gunung Agung dan kemudian erupsi terjadi pada Jumat (22/2/2019).
Dikutip oleh Tribun Travel dari Tribun Bali, ketiga wisman yang mendaki Gunung Agung tersebut belum diketahui identitasnya.
Kejadian tiga wisman yang naik Gunung Agung tersebut, terekam dalam sebuah video berdurasi sekitar 48 detik dan telah beredar di media sosial.
Bahkan video tersebut langsung menjadi buah bibir dan viral media sosial.
Diketahui video tersebut diunggah oleh sebuah akun Instagram @infokarangasem_id, Senin (23/2/2019).
"Beredar Video Detik-detik Wisatawan Asing. Merekam Saat Gunung Agung Erupsi pada tanggal 22 Feb 2019," tulis akun @infokarangasem_id dalam kolom caption.
Tonton juga:
Karena mengingat kondisi Gunung Agung di Bali yang belum stabil dan juga berpotensi alami letusan.
"Pendaki naik saat erupsi dua hari lalu. Videonya kan sudah viral. Orangnya nggak jelas karena hanya ada video," kata Arimbawa, mantan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Perhubungan dan Damkar (Dishub & Damkar) Karangasem, dikutip dari Tribun Bali.
Dalam video tersebut, ketiga wisman berusaha menyelamatkan diri saat melihat erupsi dan asap berwarna kelabu.
Sementara itu, ketiga wisman tampak panik ketika melihat abu berwarna hitam membumbung tinggi ke langit.
Ketiga wisman itu berusaha dengan hati-hati untuk menuruni tebing yang terjal.

Saat ini Gunung Agung berada pada status level III (Siaga) dengan rekomendasi, sebagai berikut:
(1) Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
(2) Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Sebelumnya, Gunung Agung di Bali kembali mengalami erupsi pada 22 Februari 2019 pukul 16.31 Wita.
Letusan tersebut menyebabkan, tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 3.842 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas yang sedang.
Sementara itu, arah abu yang cenderung condong mengarah ke timur.
Pasca erupsi ini, Gunung Agung masih punya potensi untuk terjadi erupsi kembali.
Saat ini status Gunung Agung masih berada di Level III (Siaga) dengan radius berbahaya sekitar 4 km.
• Gunung Agung Kembali Meletus, Pendaki Diimbau Tidak Beraktivitas di Zona Bahaya
• Aktivitas Meningkat, Gunung Agung Bali Kembali Erupsi, Zona Bahaya Berada di Radius 4 kilometer
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)