TRIBUNTRAVEL.COM - Ambarawa merupakan wilayah di Indonesia yang terkenal akan sejarah di masa lalu.
Nama Ambarawa kian terkenal pasca kemerdekaan Republik Indonesia yakni munculnya Palagan Ambarawa.
Salah satu peninggalan kolonial Belanda yang ada di Ambarawa adalah Benteng Pendem Ambarawa.
Nama asli dari Benteng Pendem Ambarawa ini adalah Benteng Fort Willem 1.
Namun masyarakat lebih sering menyebutnya dengan Benteng Pendem Ambarawa.
• 5 Destinasi untuk Petualangan Terbaik pada 2019, Afrika Tawarkan Petualangan Seru
Dalam bahasa jawa kata pendem berarti terpendam, karena bangunan ini terletak di bawah tanah.
Benteng Pendem ini dibangun pada masa kekuasaan Kolonel Hoorn yaitu pada 1834 dan selesai pada 1845.
Bangunan ini terdiri dari lima bangunan kantor dan juga sebuah barak di tengah yang dikelilingi empat buah benteng dengan dua lantai.
Benteng ini semula berfungsi sebagai barak militer Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) dan gudang penyimpanan logistik militer Belanda.
Kemudian berubah menjadi penjara anak dan dewasa pada 1950 hingga 1985.
Tonton juga:
Dan pada 1991 berfungsi sebagai penjara kelas IIB dan saat ini menjadi rumah dinas pegawai Lapas Ambarawa.
Arsitektur bangunan Benteng Pendem Ambarawa ini memiliki gaya Belanda dengan banyaknya lengkungan dan jendela besar.
Benteng ini membentang sangat panjang dan terdiri dari berbagai pintu dan jendela dengan dua lantai.
Karena arsitektur bangunan yang eksotis inilah Benteng Ambarawa digunakan sebagai lokasi foto prewedding ataupun syuting film, contohnya film Soekarno yang disutradarai Hanung Bramantyo.
Benteng ini berada di Desa Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dan dapat ditempuh sekitar satu jam dari Kota Semarang dengan jarak tempuh kurang-lebih 40 kilometer.
Salah satu akses untuk menuju benteng yaitu lewat jalan kecil di sebelah timur RSUD Ambarawa.
Karena akses jalan itu tidak terlalu luas sehingga paling pas menggunakan sepeda motor untuk sampai di lokasi.
• 6 Tips Traveling Saat Musim Hujan, Wajib Cek Prakiraan Cuaca
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)