TRIBUNTRAVEL.COM - Bus Trans Jawa memulai perjalanannya pada Kamis (14/2/2019) dengan rute Jakarta-Semarang-Solo.
Bus Trans Jawa ini dioperasikan oleh PO Putera Mulya Sejahtera, bekerja sama dengan United Tractors dan redBus.
Bus ini akan jadi bus yang beroperasi di Tol Trans Jawa.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan sebelum mengoperasikan bus ini. Kami ingin membantu Kementerian Perhubungan untuk memperoleh informasi komprehensif terkait kajian yang masih disusun oleh mereka dalam mempersiapkan rancangan umum transportasi seiring beroperasinya Tol Trans Jawa,” ujar pimpinan Putera Mulya Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan seperti dikutip TribunTravel.com dari Kompas.com.
TONTON VIDEO BERIKUT INI:
Dalam peluncurannya, Bus Trans Jawa ini menawarkan promo spesial Rp 50 ribu untuk rute Jakarta-Semarang-Solo.
Promo tersebut berlaku untuk keberangkatan 14-18 Februari 2019.
Pemesan bisa memperoleh tiket lewat aplikasi RedBus untuk keberangkatan pagi dari Jakarta dan Solo.
Titik pemberangkatan di Jakarta dimulai dari Terminal Pondok Pinang pukul 05.30, Pulogebang 06.30, Bekasi Timur 07.15, Cikarang 07.45, kemudian langsung menuju Semarang dan Solo dengan estimasi waktu tempuh 6 dan 7,5 jam dalam keadaan lancar.
Nah, traveler yang ingin mendapatkan promo kedua, bisa berburu tiket untuk keberangkatan 19-28 Februari 2019.
Untuk promo yang kedua, tarifnya Rp 90 ribu atau mengalami kenaikan 40 ribu dari promo pertama.
Berikut cara mendapatkan tiket promo yang kedua untuk Bus Trans Jawa.
1. Pertama download aplikasi RedBus.
2. Pilih lokasi keberangkatan dan tujuan
3. Pastikan jam keberangkatan promo tersedia
4. Pilih lihat tempat duduk
5. Bayar sesuai dengan harga yang ditentukan.
Penjelasan Bus Trans Jawa Menurut Kemenhub
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengurungkan niat mendirikan perusahaan bus khusus yang melayani tol Trans Jawa alias bus Trans Jawa.
Sebab, perusahaan otobus eksisting menyanggupi membuka trayek tersebut sehingga tidak dibutuhkan penugasan khusus untuk membuat perusahaan baru.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, dari hasil rapat yang diselenggarakan Kemhub, menghasilkan arahan bahwa akan lebih optimal untuk memberdayakan fasilitas bus yang sudah ada.
Tahun ini, ada 12 bank yang akan co-branding e-money Mandiri
"Pak Menteri Perhubungan mengatakan akan lebih mengoptimalkan yang sudah ada karena mereka juga menggunakan jalan tol. Tapi ada upaya untuk membuat terminal di rest area," kata Budi saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/1/2019).
Rapat itu sendiri diselenggarakan Kemhub bersama pihak Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), Organisasi Angkutan Darat (Organda) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Selasa (8/1).
Menurutnya, pengadakan trayek atau perusahaan bus baru, ternyata akan berhadapan dengan banyak regulasi dan uji coba yang akan susah dipenuhi.
Apalagi penggunaan bus Trans Jawa ini sudah diharapkan dapat beroperasi pada periode mudik Lebaran tahun ini.
Makanya, opsi yang diputuskan untuk bus lintas tol Trans Jawa ini adalah tetap menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang sudah ada, namun terdapat kajian pembangunan terminal di rest area dalam tol.
Menanggapi ini, Kurnia Lesani Adnan Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) menyampaikan, pihaknya siap melayani kebutuhan untuk trayek lintas tol Trans Jawa ini.
"Wacananya adalah memaksimalkan bus yang sudah ada, agar menjadi pilihan masyarakat," katanya kepada Kontan.
Untuk semakin mempermudah akses masyarakat, Kurnia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan jangkauan bus saar tiba di Jakarta agar bisa sampai ke area kota.
Sebab selama ini bus yang tiba dari luar kota Jakarta, tertahan di terminal Pulaugebang.
Padahal ada sejumlah terminal dalam kota yang bisa diberdayakan untuk meningkatkan pelayanan bus pada penumpang yang tinggal di dalam kota.
"Start bisa tetap di Pulaugebang, tapi kami harap Kemhub bisa perpanjang boleh turunkan penumpang di terminal yang lebih dalam," kata Kurnia.